WTRS~13. We are sinners

413 78 1
                                    

Tok tok tok

"Bawa dia masuk."

Kedua laki-laki berbadan besar menyeret wanita itu masuk sesuai apa yang diperintahkan bos nya. Wanita itu terus memberontak tanpa henti, berusaha melepaskan cengkraman yang mengikat kuat pada tangannya.

Sementara itu, di salah satu sudut ruangan dengan lampu yang mulai meredup. Seorang laki-laki berjas hitam rapi berdiri membelakanginya. Sebuah pistol kecil berada dalam genggaman laki-laki itu. Membuat wanita itu menelan ludahnya susah payah. Jelas saat ini dia sedang dalam bahaya. Hidup dan matinya di pertaruhkan, kemana peluru itu akan mendarat, adalah penentuan nyawanya sekarat atau selamat.

"Lepaskan dia." Kedua laki-laki itu melepaskan cengkraman mereka, mendorong keras tubuh wanita itu hingga tersungkur ke lantai.

"A-apa yang kau inginkan?" Tanya wanita itu gugup.

Laki-laki itu berbalik.

"Menyiksamu?" Seringainya.

Seketika tubuh wanita itu menegang. Suara berat laki-laki itu terdengar menakutkan, begitu menusuk masuk kedalam telinga. Bulu kuduknya berdiri, mulutnya merapalkan doa tanpa henti.

"Kau gila? Apa salahku?!" Teriak wanita itu.

"Kau bertanya apa Salahmu?" Laki-laki itu berjongkok, menarik dagu wanita itu agar mendongak kearahnya. Lalu mencengkramnya kuat-kuat.

Wanita itu meringis, merasakan kuku tajam baru saja menusuk pipi tirusnya. Ditatapnya laki-laki itu marah.

"Ya, aku bertanya padamu."

"Kau mengusik wanita ku, dan kau merusak rencanaku bodoh!"

Bugh!

Laki-laki itu menendang perut sang wanita hingga membuatnya tersungkur dan meringis kesakitan. Dicengkeramnya kembali rahang wanita itu lebih kuat dari sebelumnya.

"Dengarkan aku, Taeyeon. Jangan pernah macam-macam padaku, atau kau akan mati di tanganku!"

Taeyeon membelalakkan matanya mendengar ucapan laki-laki itu. Lalu menggeleng cepat, bibirnya menggumamkan kata maaf meski pelan nyaris tak terbaca.

Laki-laki itu berdiri, membersihkan tangannya. Sementara Taeyeon bersusah payah menegakkan tubuhnya, dengan tangan yang masih terikat, ditambah perutnya yang terasa mual akibat tendangan laki-laki itu.

"Kenapa kau lakukan ini? Bukankah tujuan kita sama?" Tanya Taeyeon lirih.

Laki-laki itu menggeleng.

"Kita berbeda."

"Maksudnya? B-bukan kah kau ingin membunuh Sooyoung juga?"

Laki-laki itu terkekeh sesaat, sebelum akhirnya wajah tampan itu berubah mengeras, menatap Taeyeon marah.

"Sekali lagi kau membuatnya celaka, maka aku benar-benar akan membunuhmu!" Bentaknya.

Taeyeon meringis, suara itu terlalu keras hingga memekakkan telinga.

"Lantas, apa tujuan mu? Kau menyukai wanita sialan itu?!"

Bugh!

Lagi, satu tendangan kembali mendarat diperut Taeyeon. Darah segar keluar dari mulut wanita itu, membuatnya panik bukan kepalang, beberapa penjaga berniat membantu namun tuannya tak mengijinkan.

Laki-laki itu memberikan isyarat kepada Jimmy, yang sedari tadi berdiri ngeri di belakang para penjaga, menyaksikan bagaimana tuannya memukul seorang wanita.

"Bawa dia pergi." Titahnya.

Taeyeon menggeleng, "Tidak, beritahu aku dulu apa tujuanmu!" Wanita itu menyeka darah di mulutnya.

[M] When This Rain StopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang