🐧
Ujian nasional dimulai hari ini,dan seperti yang dikatakan Gesang tempo hari kalau dia bakal antar jemput aku.Ketika kami sampai di depan gerbang sekolah Gesang memberiku gelang tali dengan liontin pinguin katanya “El,nih aku kasih jimat biar kamu lancar waktu ujian”“Gamau gamau jimat kan haram,ini dari dukun ya”
“Kalo iya kenapa,itu dari dukun Gesang yang udah dijampi jampi sama mantra cinta,"katanya sambil memegang sebelah tanganku kemudian memasangkan gelang itu.
“Ada ada aja deh,makasii Ge ini ucul banget sumpah"
“Tapi masih kalah sama kamu sih hahahaaa...yaudah sama masuk!!Good bye Elis manis” sambil melambaikan tangannya.
"Byeee...hati-hati,"balasku sambil melambaikan tangan kemudian mulai memasuki sekolah.
Ujian berjalan dengan tertib,semua yang ku pelajari banyak yang keluar di soal.Saat waktu kurang lima belas menit teman disampingku menoelku dengan bolpoin.
“Suutttt..Anne dipanggil Thea tuh," Sasa memberi tahu kalau Thea memanggilku dengan suara berbisik,aku langsung menghadap Thea dan menaikkan alisku seolah bertanya ‘apa?’Thea menjawab dengan menunjukkan jari telunjuk tangan kiri kemudian jari telunjuk jari tengah jari manis dan kelingking tangan kanan yang berarti nomor empat belas.Aku langsung memberi jawaban kepada Thea tentunya dengan bahasa isyarat yang biasa digunakan para murid dengan menunjuk jari telunjuk dan jari tengah seperti sedang peach yang berarti’B’.Kemudian suasana kelas kembali hening semua fokus dengan kertas masing-masing.
Ada yang fokus memikirkan jawaban dan ada yang fokus memikirkan cara mendapat contekan tanpa ketahuan. Sampai suara bu Ajeng membuat kelas yang semula hening ,menjadi sedikit riuh
“Waktunya tinggal 5 menit,yang sudah selesai dicek kembali pekerjaan kalian,yang belum ya kasian udah tau ujian malah pacaran sambil malas malasan,”hal itu mengundang tawa siswa namun ada juga yang tertunduk diam seolah merasa tersindir.
🐧🐧🐧
“Gila udah kaya baca koran anjir,soalnya pendek tapi jawabannya nyelip di tengah bacaan yang bejibun,”frustasi Lea sambil menyepak daun di lantai karena kami bertiga sedang berjalan ke parkiran.”Bukannya malah enak ya kaya baca novel,lo kan suka baca novel,” selesai berucap aku dihadiahi toyoran oleh Leara. “Yee..suka sih suka tapi ini beda kali harus teliti jadi ngga keburu,”bela Lea.
“Alah alesan,ya lo aja yang bacanya kaya anak TK ngeja satu huruf satu huruf makanya lama,”sahut Thea.
Saat kami tertawa bersama aku melihat Gesang sudah di depan gerbang,akupun pamit kepada dua temanku dan menghampirinya.
“Yuk bang pulang,habis ujian laper”“Yeh,si eneng gimana kabar saya yang nunggu dari tadi disini neng,” lalu Gesang mulai menjalankan motornya.
Perjalanan pulang kami isi dengan obrolan obrolan ringan.Tentu Gesang yang banyak mencari topik.Sedangkan aku hanya menyahuti.
"Gimana El?lancarr?"
"Puji Tuhan"
"Itu juga berkat jimat dari aku kan El?"
"Apasih ngaco,"sambil menepuk bahu Gesang.
......
Tidak seperti yang kuharapkan.Ternyata Gesang bandel,kan aku udah bilang kalo hp dibawa bunda eh dia tetep chat aku.Tadi Lenka memberi tahuku kalau Gesang tetap chat aku mana pakai embel-embel sayang lagi.Gawatnya lagi bunda sepertinya mulai curiga atau bahkan bunda udah tau.Dari tatapan bunda yang ga kaya biasanya,aku jadi takut untuk sekedar tanya ada apa.Semua gara-gara Gesang.Awas aja besok aku bejek-bejek kalo ketemu.
Akhirnya aku berniat merayu bunda dengan sedikit membantu bunda.Maafkan Elis bun.
"Bun,lagi buat apa?"
Bunda menoleh dan memberikan senyum hangatnya "Lagi buat martabak,emangnya kamu mau bantu ?"
"Hehee...kakak juga mau belajar dong bun,siapa tau nanti kakak bisa buka store"
"AMIN...yaa meski telur dadar kamu manis tapi bunda tetep dukung kok"
"Ishh....kan waktu itu salah ambil garam sama gula bun"
Akupun melanjutkan acara memasak dan bercakapku dengan bunda.Untung saja bunda tidak membahas soal 'pacar'.
...............
See U Next Chapter🙌
Vote dan komen guysss🐧🔥
TYSM:')))))
KAMU SEDANG MEMBACA
Geulis
Novela Juvenil[JANGAN LUPA FOLLOW] ✨🐧🐧🐧✨ ......... Namaku Anneliese Agista bisa dipanggil 'Anne' bisa juga 'Elis'.Ini adalah kisahku dengan seorang remaja yang kukenal sejak kecil.Namanya Gesang Yulio.Aku tidak bisa mendeskripsikannya,tapi melalui cerita ini...