15. Wanita Lain

1.7K 59 5
                                    

Kali ini Milly mengikuti Brian masuk ke gedung Guinevere. Matanya tak henti-hentinya melirik ke segala arah hanya untuk mengagumi struktur bangunan dengan baik. Bahkan dia tak memerhatikan saat Brian menghentikan langkahnya.

Brukk!

Milly meringis saat kembali menabrak punggung Brian seperti yang terjadi kemarin malam.

"Mr. Anderson, katakan sesuatu jika kau akan berhenti," ucap Milly sebal.

Brian mengabaikannya. Dia mencari-cari ponselnya untuk menghubungi seseorang. Setelah mendapatkannya dia pun kembali berjalan menuju lift.

"Apa orang kaya harus seperti itu? Pura-pura sibuk atau pura-pura tidak peduli?" gumam Milly.

Dia samar-samar mendengar Brian yang sedang menelepon seseorang. Namun, dia tidak peduli karena itu sama sekali bukan urusannya.

Mereka sampai di lantai 29 tanpa melalui kesulitan. Ketika Milly keluar dari pintu lift, apa yang dia temukan tidak jauh-jauh dari berbagai partikel desain.

Brian berjalan menuju seorang wanita paruh baya yang saat ini sedang sibuk menggambar. Ketika menyadari kedatangan Brian, wanita itu langsung berdiri untuk menyambutnya.

"Bagaimana, Alice? Aku dengar ada sedikit masalah," tanya Brian.

Alice tidak langsung menjawab. Dia menatap Milly ragu-ragu, seolah sedang bertanya pada Brian apakah Milly boleh mengetahui masalah penting ini atau tidak.

"Katakan saja, dia bisa dipercaya," ucap Brian saat menyadari keraguan Alice.

Alice melihat Milly yang hanya menatap sekeliling dengan wajah takjub. Gadis itu sama sekali tidak peduli dengan pembicaraan mereka. Benar saja, sepertinya gadis itu bisa dipercaya.

"Brian, ini soal butiran berlian yang kita butuhkan untuk pembuatan gaun pengantin khusus untuk peragaan busana akhir tahun nanti," jawabnya.

Dia adalah desainer kawakan yang sudah melihat perkembangan Guinevere sejak zaman nyonya Lansonia masih memimpin. Dia merasa bersyukur karena nyonya Lansonia memiliki seorang anak didik berbakat seperti Brian yang layak untuk mewarisi asetnya.

"Apa yang salah?"

"Stok tipe A yang kita inginkan ternyata kosong, jadi aku menunggumu untuk memutuskan mana yang harus kita gunakan untuk selanjutnya."

Brian tampak terdiam sejenak. "Tidak perlu menggunakan berlian. Kita ganti dengan mutiara."

Alice tertegun. Selama ini mereka selalu membuat gaun pengantin menggunakan berlian sebagai hiasannya. Baru kali ini mereka kehabisan barang itu, dan dia tidak menyangka Brian hanya meminta untuk menggantinya dengan mutiara semata.

"Apa ini serius?" tanya Alice ragu.

"Ya, lakukan seperti yang aku minta. Hanya menggantinya dengan mutiara berwarna gold," jawab Brian tanpa ragu.

"Baiklah."

Akhirnya Alice hanya bisa menerimanya. Dia percaya dengan penglihatan Brian. Meskipun itu hanya mutiara, tetapi jika basic desain mereka sudah menakjubkan maka semuanya akan tetap terlihat bagus.

Kemudian Alice menatap Milly dengan penasaran, pasalnya baru kali ini dia melihat Brian membawa wanita bersamanya selain Jessie.

"Dia adalah ...."

"Aku akan memperkenalkan padamu, Alice. Dia adalah Muse-ku," jawab Brian.

Wanita paruh baya itu terkejut. Dia menatap Milly dengan mata yang berbinar. Dengan langkah yang cepat, dia mendekati Milly dan memegang bahunya dengan erat.

Make You Mine (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang