Cold CEO

-16-

Good bye bitch
-Kim Jisoo-
__________________________

Author pov.

Kini jisoo sedang berdiri di depan cermin kamarnya. Dengan senyum mengembang di bibirnya, lebih tepatnya itu senyuman yang misterius. Smrik.

Hello bitchies~~~

Dering telfon jisoo menggema di seluruh sudut kamarnya

"Posisi?"

"Dia menuju kearah kantor nona"

"Persiapkan"

"Baik nona"

Bip-

Percakapan jisoo dengan orang suruhannya membuat para pembaca bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang terjadi.

Ceklek

Jisoo membuka pintu kamarnya kemuadian menyambar kunci mobil yang tersusun rapih di atas nakas.

"Bi jisoo ada urusan sebentar, jisoo pamit ya" ucap jisoo

"Baik non, jangan pulang terlalu larut non" peringat bibi

"Siap!!" Ucao jisoo

Jisoo pun menghilang dari balik pintu utaman rumahnya, dan langsung memasuki salah satu mobil yang sudah ada di garasinya.

Jisoo mengendarai mobilnya dengan santai, tetapi ada yang aneh. Senyum miring dibibirnya terpancar di wajahnya. Aneh.

Other side.

Seorang wanita dengan anggunnya memasuki sebuah kantor ternama. Semua karyawan yang melihat itu hanya menatap dirinya jijik bak babi yang terlepas dari kandangnya.

Wanita itu hanya berjalan lurus kedepan dengan angkuhnya. Tanpa wanita itu sadari, sudah ada yang menunggunya untuk bersenang-senang.

Author side.

Sehun dengan raut khawatir didalam ruangannya karna sedari tadi sang kekasih tidak dapat di hubungi. Padahal ia sudah menelfon lebih dari 101 panggilan. Mengkhawatirkan.

Sehun mengusap wajahnya kasar lalu bergumam "kau dimana jisoo?"

Sehun pun melacak keberadaan kekasihnya saat ini tetapi yang sehun dapatkan hanya tanda tanya. Kenapa kekasihnya saat ini berada di gedung kim's crop yang tidak lain perusahaan ayah dari kekasihnya tersebut.

Dengan tidak banyak berkata-kata sehun langsung menyambar kunci mobilnya dan melajukan mobilnya dengan sangat kencang kearah kim's crop.

Suho side.

Kini suho diterkejutkan dengan kedatangan mantan sekretarisnya atau yang lebih tepatnya mantan selingkuhannya. Brengsek.

"Mau apa kau kemari?" Tanya suho dengan dingin

Suho sadar jika dirinya salah. Salah karna menyelingkuhi istrinya dan berakhir dengan seperti ini.