BLOK A2

429 49 27
                                    

"yedam, tolong kamu ambilin berkas bunda yang dikamar."

"yedam, kamu udah les hari ini kan?"

"kelas tambahan kamu, gimana dam?"

"tadi miss tarina bilang, kamu bolos ya kemarin lusa?"

"jangan lupa ya sabtu minggu kamu test toefl sama matematika."

"yedam, kamu udah tau nanti ujian harus dapet berapa? setiap semester nilai kamu harus naik ya biar bisa masuk univ negeri."

"satu lagi, mama denger dari wali kelas kamu. katanya nilai fisika kamu turun dari 100 ke 98 ya? apa bener?"




kurang lebih begitu. chaeyoung selaku mama yang perfeksionis, kepengen anaknya melakukan apa yang dia arahkan untuk masa depannya.

"kasus kamu jadinya ditutup, chaey?" tanya jaehyun, yang sedang membaca koran harian.

"iya client aku sendiri yang minta. tapi aku ada sidang lagi sih minggu depan, beda client." sahut chaeyoung yang masih sibuk ngurus dokumen lembaga hukum nya.

menjabat sebagai pengacara terkenal, setiap hari chaeyoung selalu disibukkan oleh berbagai macam kasus yang beragam.

mulai dari kasus kecil hingga kasus besar. chaeyoung sudah pernah menangani itu semua dan berakhir menang di pengadilan.

karena sifat ngotot nya itu, chaeyoung juga terapkan pola kerja nya kepada anaknya. hanya saja, yang dapat menerima tekanan seperti itu hanya anak kedua nya saja, yedam.

junkyu selaku anak pertama kurang bisa diandalkan. terkadang, pilih kasihnya seorang chaeyoung terlihat kentara didepan umum.

bahkan, kolega nya saja mengira kalau chaeyoung itu hanya mempunyai satu anak yaitu yedam. ternyata, ibu dari 3 anak itu masih memiliki 2 putra lainnya.

"kasian gak sih sama bang yedam?" tanya si bontot, jeongwoo.

junkyu yang sedang nyantai nonton netflix akhirnya nengok ke arah yedam yang lagi bantuin bunda nya ngurus pekerjaannya.

"hu'uh. abisnya gimana? dia juga gak ada perlawanan."

"serba salah juga. gua sama lu kan gamau nurutin ambisi bunda. akhirnya yang diharapin cuman yedam doang."

"mending ga dianggep anak daripada gua dapet tekanan setiap saat gitu." jawab junkyu bodo amat.

"padahal kemaren bang yedam udah bawa medali emas OSN, tapi bunda bilang itu belom maksimal."

"karena nilainya gak 100 kan?" lanjut junkyu dibalas anggukan jeongwoo.

jeongwoo hela napas. sebenarnya dia hampir dijadiin robot bentukkan bunda nya sendiri. tapi, akhirannya jeongwoo ngikutin jejak junkyu.

fokus pada keahlian di bidangnya masing-masing. ayahnya, jaehyun, sama sekali gak dukung tindakan chaeyoung istrinya. dia tau bakat dan potensi anak-anaknya bakal kemana.

walaupun junkyu dan jeongwoo gak dianggep anak sama chaeyoung, seenggaknya kedua anaknya itu masih bisa dapet kasih sayang seorang ayah dari jaehyun.

"bunda cuman bisa andelin kamu. yedam emang anak bunda yang paling baik." chaeyoung senyum sambil ngusap kepala yedam pelan.

jaehyun yang lagi baca koran sambil minum kopi, ngelirik kearah jeongwoo sama junkyu.

mereka ngeliatin kedekatan yedam sama bunda nya. pengen disayang juga. tapi, rasanya gak mungkin. semenjak, berantem besar chaeyoung mutusin buat gak ngomong lagi sama kedua anak itu.

"sstt!" jaehyun manggil junkyu sama jeongwoo dari sofa yang berbeda.

keduanya nengok, alihin pandangannya dari bunda nya. jaehyun bisa ngeliat jeongwoo berkaca-kaca. kalo junkyu udah biasa, pasti hatinya kerasa tawar banget sekarang.

BLOK A. •TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang