yoshi yang baru selesai dari kelas nya langsung menuju lapangan parkir kampus. seperti hari-hari kemarin, yoshi sedang tidak mood untuk sekedar ngumpul bersama temannya.
maka dari itu, rumah adalah pilihan yang tepat untuk menyendiri. tidak bisa dipungkiri, bahwa yoshi uring-uringan, semenjak dirinya membentangkan jarak pada heejin, yang sampai sekarang masih menyandang status sebagai pacar.
"yoshi!"
aktivitas membuka pintu mobil sempat terhenti. namun, tidak lama setelah itu yoshi segera melanjutkannya untuk masuk kedalam mobil.
"yoshi!" teriak heejin lagi.
kali ini, heejin tidak boleh kalah melawan ego nya. hari ini juga, dirinya harus menuntut kepastian. maka dari itu, disinilah ia sekarang.
disamping kursi kemudi, setelah sebelumnya berlari kencang untuk masuk kedalam mobil yoshi yang untung saja belum sempat terkunci.
"yoshi.." panggil heejin sambil berusaha mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal.
yang dipanggil bergeming. jujur saja, kehadiran heejin memang berdampak besar pada detak jantungnya.
"ada yang pengen aku omongin sama kamu." ujar heejin serius. meskipun, yoshi tidak sudi untuk membalas tatapannya.
"kenapa kamu menghindar?" tanya heejin. yoshi masih menatap lurus.
enggan untuk menoleh, yoshi berusaha mengatur degup kencang jantungnya. semoga heejin tidak mendengarnya.
sebab, walaupun yoshi menghindar dan memutus segala cara untuk berkomunikasi dengan heejin.
hati nya masih terisi.
tempat heejin masih disana.
dan, selamanya akan ada disana.
hanya saja, heejin mengecewakannya.
"yoshi.." panggil heejin lagi. tetapi, nada-nada pasrahnya makin menjadi setiap kali memanggil nama yoshi.
"jangan bikin aku salah paham.."
"jangan bikin aku salah paham, karena cuman aku yang pengen bertahan di hubungan ini.." lanjut heejin, suara nya bergetar.
terhitung genap 60 hari, heejin diacuhkan. di setiap akses, baik itu lewat media sosial atau pun percakapan langsung. heejin selalu diabaikan.
dirinya dianggap tidak ada.
"aku udah jelasin semua nya ke kamu.. tapi, kenapa kamu gak pernah mau ngerti? kenapa kamu gak pernah paham?"
"apa hyunjin cuman jadi alesan kamu karena emang dasarnya kamu pengen putus dari aku?"
"jangan bikin aku salah paham, please.."
"sumpah, aku capek.."
"aku gak ngerti mau kamu gimana."
"usaha aku tuh kayak transparan di mata kamu, yoshi.."
"sebenernya, kamu itu anggep aku apa sih?"
setelah mengucapkan rentetan kalimat menyakitkan itu, heejin menangis. sesaknya perlahan mampu ia keluarkan. meskipun selebihnya masih ia tahan didalam.
mendengar hal itu, yoshi pun turut merasakan apa yang heejin rasakan. dirinya juga tersiksa.
apa heejin pikir, yoshi bisa merasakan suka cita tanpa dirinya?
itu salah besar.
segala prasangka heejin terhadap yoshi, juga salah salah besar.
begitu pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOK A. •Treasure
FanficBlok A merupakan salah satu blok yang berisi 4 kavling besar yang terletak dipinggir jalan besar sebuah komplek elit nan megah. Hanya terdiri dari 4 buah rumah, justru membuat hunian ini terasa sempurna dan juga pantas untuk mendapat gelar terpandan...