"gais, tolong ambilin papskie air dingin dong!" seru ten sambil selonjorin badannya diatas karpet.
capek, abis workout.
"oke, paps!" doyoung yang habis latihan dance di ruang tamu deket-deket situ langsung ngacir ke arah kulkas.
"ciooo! lagi apa?" lisa balik dari dapur bawa cookies sambil lari.
"ini liatin dance practice. kenapa mams?"
"mamskie bawa cookies! biar belajarnya semangat!" lisa langsung suapin cookies ke cio.
"mau diajarin???" lisa udah siap goyang.
"mams, inget umur jangan lupa." yoshi baru keluar dari kamar mandi langsung peringatin mama nya yang suka lupa sama umur.
"gapapa, santai santai." lisa ngelakuin pemanasan biar badannya lentur kayak permen karet.
"mama tu yang punya agensi bukannya yang jadi trainee disana. udah duduk aja, ntar encok lagi kayak kemaren." yoshi narik lisa buat duduk disebelahnya.
"mama masih bisa, yoshi. serius deh." lisa bangkit lagi.
"udah, udah, liat doyoung nari aja." doyoung mulai nari baby shark.
"masak apa hari ini, mamskiee?" teriak ten dari arah dapur.
"tomyum!" teriak lisa.
"sini dulu ngumpul sama anak-anak. kamu aja belakangan jarang ada waktu buat anak." lanjut lisa.
sekarang mereka berlima udah duduk ngemper diatas karpet, nonton netflix sambil nyemilin cookies buatan lisa.
untung hari ini mood lisa lagi baik, jadi cookies nya rasanya manis bukan asin kayak waktu itu.
jangan diceritain, itu mimpi buruk bagi doyoung. dia sampe mencret karena ulah mama nya sendiri.
"pa, kadang temen dobby ngira nilai keterampilan nari itu tinggi gegara bantuan papa tau." ujar doyoung masih ngunyah.
"hah gimana? maksud lo gegara papa kepsek sekaligus yang punya sekolah?" yoshi bingung.
doyoung ngangguk. "mereka kira kemaren nilai ujian nya itu tinggi gegara dobby anak papa aja."
doyoung dan jeongwoo itu sekolah kesenian. sementara mashiho sama junkyu, anak tetangga sebelah itu kuliah kesenian. dimana sekolah dan universitas keseniannya punya si suami nya lisa, ten.
lisa sendiri juga punya agensi. biasanya anak-anak yang lulus dari sekolah-univ keseniannya ten, daftar ke agensi lisa.
makanya duitnya keputer-puter aja di keluarga ini hohohoho.
"biasa itu mah, dulu jamannya gua sekolah disitu juga gitu. nanti kalo udah kuliah udah enggak, masing-masing aja." jawab mashiho.
"jangan membuat masalah kecil jadi masalah besar, kata richard carlson." lanjut mashiho, doyoung tepuk tangan.
"yoshi gimana kuliah kamu?" ten baru inget, cuman yoshi aja yang minat nya beda di keluarga ini.
"baru masuk semester 5 si pah, semoga lancar-lancar aja lah nanti." kata yoshi berusaha ga panik mengingat jurusan yang ia pilih itu perminyakan.
"pak jongin kan main tambang, coba aja nanti iseng-iseng tanya tentang dunia itu. mana tau kamu ada jalan keluar ketika lulus nanti." saran ten.
"iya tuh.. udah lama juga mama gak mampir ke rumah sebelah. tapi tadi kalian denger gak?" lisa langsung dempetin duduknya kearah anak-anaknya.
"si hyunsuk tadi teriak yah?" tebak yoshi benar.
"iya abangnya yang paling gede." lisa mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOK A. •Treasure
Fiksi PenggemarBlok A merupakan salah satu blok yang berisi 4 kavling besar yang terletak dipinggir jalan besar sebuah komplek elit nan megah. Hanya terdiri dari 4 buah rumah, justru membuat hunian ini terasa sempurna dan juga pantas untuk mendapat gelar terpandan...