| 0 3 ; bad love |

53.9K 5.3K 130
                                    

Penghuni Einstein kebingungan karena di istirahat pertama, mereka dikumpulkan di auditorium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penghuni Einstein kebingungan karena di istirahat pertama, mereka dikumpulkan di auditorium.

Membingungkan sebab tidak ada acara penting sehingga mereka harus mengisi ruangan luas itu.

"Apa Einstein memang sering seperti ini?" Suara Energia mengalihkan fokus Aray disampingnya.

Aray menautkan alisnya mempertanyakan maksud pertanyaan sahabat cantiknya itu.

"Mengumpulkan siswa tanpa tujuan," tersirat ketidaksukaan dari nada ucapannya. "Nggak jelas," sambung Energia tak habis pikir.

Seharusnya saat ini Energia dan Aray sudah berada di kantin menikmati sarapan yang tidak sempat dilakukan sebelum berangkat pagi tadi.

"Nggak juga, mungkin ada pengumuman penting makanya kita disuruh ke sini."

Mata Energia mengamati sekeliling dengan bosan. Ditambah kehadiran sang pangeran iblis dan anak buahnya membuat telinganya berdengung nyeri.

"Fans nggak berguna," Aray tertawa mendengarnya. Aray tahu begitu tidak sukanya Energia pada Barion.

Sedangkan Barion sendiri menatap puas pada teman-temannya karena telah mengumpulkan seluruh siswa tanpa kecuali.

Barion naik ke atas podium, membuat seisi ruangan lebih bising. "Harap tenang, pangeran sekolah kita mau ngomong." Salah satu teman Barion yang paling waras menginterupsi semuanya.

Seketika satu auditorium itu langsung hening. Barion menyeringai sebelum memulai buka suara. Matanya sempat berpendar mencari gadis yang akan menjadi topik menarik di hari ini dan mungkin seterusnya.

Tak perlu sulit mencari, karena Barion sudah bisa melihat wajah dingin Energia yang tengah fokus memainkan kukunya dibanding melihat ke atas podium.

"Di Einstein ada peraturan baru, gue harap kalian bisa terima itu." Hanya itu yang diucapkan Barion, membuat siswa bingung setengah mati.

"Peraturan baru itu udah disetujui kepala sekolah dan kalian semua bisa liat di mading selatan mulai dari sekarang," teman Barion yang lain mengambil alih.

Akhirnya satu persatu siswa keluar dan menuju mading yang disebutkan tadi.

"Ayo," ajak Aray keluar. Namun baru dua langkah, mereka tak diberi jalan lagi.

"Gue baru tau lo temenan sama si anak baru, Ray." Sekelompok antek-antek Barion lah yang menghalangi jalan mereka berdua.

"Bukan urusan lo," sahut Aray tenang.

"Pinjem sabi kali, temen cantik lo ini." Aray berusaha tidak tersulut emosi. Aray adalah pribadi yang lebih bisa menjaga emosinya, namun jika berkaitan dengan Energia ia tidak bisa.

Aray akan selalu marah ketika ada yang mengganggu Energia. Meski Energia bisa menjaga dirinya sendiri, namun tetap saja Aray tidak suka melihat Energia diusik sedikit pun.

TOKSIKOLOGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang