~16~ Say Goodbye?

234 39 78
                                    

I'am back setelah 3 hari Hiatus:( gak kuat gaess 🤧

Next chapter end🌝
=======

"Haruskah?" Tanya Nara saat mendengar bahwa para Vampir harus pergi secepat nya.

"Kita akan bertemu lagi, tugas kita sudah selesai..." Lirih Heeseung yang membuat Nara kecewa.

"Tapi aku masih merindukan kalian" lanjut Nara.

"Kau harus ingat bahwa kami akan selalu ada untukmu tau" ujar Sunoo lalu memeluk Nara sebagai tanda perpisahan.

"Aku akan merindukan mu Sunoo.." gumam Nara.

"Giliran gw di usir" gumam Sunoo pelan.

Nara mematung saat tiba tiba Sunghoon mengecup bibir nya sebagai ucapan selamat tinggal, belum sampai disitu kini giliran Jay yang melakukan nya.

"Ucapan perpisahan ku akan selalu sama dari dulu hingga sekarang" kekeh Jay saat melihat Nara yang mematung dengan wajah nya yang sudah benar benar memerah, ia mengingat pada saat dimana ciuman pertamanya di ambil oleh Jay pada saat dulu.

"Baik kami pergi, takut tertinggal kereta dahhh" pamit Jungwon yang di balas anggukan oleh semua orang.

"Kereta?" Tanya Jake bingung.

"Hmm kami pergi" ujar Heeseung, sedetik kemudian tiba tiba mereka menghilang di ikuti angin yang cukup kencang.

"Hey jangan sedih" hibur Ni-ki saat melihat Nara yang terlihat murung.

"Besok lo pulang, untung deh pulih nya cepet gak yang kayak bang Yeonjun ceritain, yang sampe tiga Minggu itu" ujar Jake yang membuat semua orang mengangguk setuju.

"Good night" ucap Sunghoon membuat Nara tersenyum.

"Ngapain? Gw yang mau tidur disini!!" Protes Sunoo saat melihat Sunghoon yang akan tidur di samping Nara.

"Loh?" #sunghoonngebug

(Maaf hoon😭)

"Dah sana ahh!!" Ujar Sunoo sambil mendorong tubuh Sunghoon keluar kamar rawat inap Nara.

"Sana abang pulang kayak yang lain" lanjut Sunoo.

"Hah?"

"Udah Hoon ayo balik, yang jagain Nara ada Sunoo sama Taehyun" jelas Jay berusaha menjelaskan kepada Sunghoon.

"Ohh..." Bisakah Jay membunuh Sunghoon saat ini? Dia benar benar emosi mempunyai teman seperti ini.

"Yasudah mari kita pulang Park Sunghoon...." Ajak Jay penuh penekanan, dia benar benar kesal.

"Sabar Jay" bisik Heeseung sambil berjalan di samping Jay, membuat Jay mengangguk paham.

"Selalu" jawab Jay.

"Kalian ngomongin apa?" Tanya Sunghoon penasaran.

"Kepo amat" sinis Jay.

"Loh Sunoo mana?" Tanya Sunghoon.

"Bisa yuk tahan yuk" kekeh Heeseung sambil menahan tangan Jay yang sudah terkepal itu.

"Loh kok marah? Gw kan nanya" tanya Sunghoon dengan polosnya, tidak tau saja kalo Jay sudah benar benar kesal.

"Bang Sunghoon, bang Sunoo itu jagain Nara" jelas Ni-ki yang sepertinya sama sama gemas.

"Ohh.." jawab Sunghoon.

"Bang..." Lirih Ni-ki sambil menatap Jay.

"Kasian ki biarin" ujar Jay membuat Ni-ki mendengus kesal, sementara Heeseung sudah tergelak di samping Jay, kalo Sunghoon? Entahlah dia masih berusaha mencerna apa yang terjadi.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Sunghoon, jika boleh jujur rasanya Jay ingin menangis sekarang.

Sementara di belakang mereka Soobin dan Hueningkai sudah tertawa terbahak bahak saling memukul satu sama lain, malahan mereka jatohnya seperti tawuran:b

"Mereka kayak nya kalo ketawa auto memar memar gak sih?" Tanya Ni-ki kepada Beomgyu.

"Ya gitu lah ki, kemarin pernah sampe bocor kepala gara gara ketawa doang" jawab Beomgyu.

"Serius bang?"

"Ya bercanda lah" jawab Beomgyu tertawa membuat Ni-ki cemberut seketika.

"Yang ada gw bocorin pala lu sekarang nih" ancam Ni-ki membuat Beomgyu terkekeh.

"Jangan ngambek buset, canda doang" elak Beomgyu membuat Ni-ki mendengus kesal.

Sementara itu di kamar inap Nara.

"Noo..." Lirih Nara membuat Sunoo menatap Nara

"Hmm kenapa?" Tanya Sunoo.

"Gw takut Soon semuanya malah makin bahaya" ujar Nara jujur.

"Hey jangan berpikir gitu lah, semuanya pasti baik baik aja lagipula musuh kita lo udah bunuh kan" timpal Sunoo.

"Hyein memang udah mati, tapi enggak buat anak buahnya noo, lagipula kalo memang semuanya selesai itu yang paling berat buat gw" jelas Nara membuat Sunoo menatap Nara penasaran.

"Gw harus pergi, karena tugas gw selesai..." Lanjut Nara yang membuat Sunoo terdiam.

"Gak boleh...lo harus bareng kita sampai kapanpun Nar.." lirih Sunoo, dapat Nara lihat mata Sunoo yang berkaca kaca.

"Jangan nangis.." ujar Nara yang malah membuat nya makin sedih.

"Jangan gini dong" rengek Sunoo sambil menangis.

"Jangan nangis noo, malah bikin gw susah lepasin kalian kan" jawab Nara.

"Cup jangan nangis, mana Sunoo yang bar bar hmm?"

Plakk..

"Sakit anjir" protes Nara saat tangannya di pukul oleh Sunoo.

"Tau lagi serius kenapa malah bercanda!!!" Ketus Sunoo membuat Nara terkekeh.

"Iya jangan marah marah, besok kita main oke jadi sekarang istirahat" ujar Nara.

"Night Nara~"

"Good Night too Sunoo~"

Begitulah malam mereka di temani tangis keduanya yang tak rela berpisah satu sama lain, belum saja yang lainnya tau akan tambah ribet masalahnya yang ada malah menjadi acara tangis menangis.

(Kok tangis menangis😭)

Semoga saja semuanya menjadi lebih baik, tanpa ada yang meninggal kan satu sama lain. Tapi semuanya tergantung takdir, semua kemungkinan bisa terjadi mau itu buruk apa itu baik, karena sekali lagu Takdir adalah sebuah misteri yang tak dapat di pecahkan oleh siapapun.

-------

"Kak ayo pergi, ini rute kereta yang terakhir!!" Seru Jungwon kepada Sunghoon yang masih terdiam duduk di stasiun.

"Nanti kita akan bertemu dia lagi, itu pasti." Ujar Heeseung berusaha menenangkan

"Ahh aku tidak mempermasalahkan itu"

"Lalu?"

"Aku merasa ada yang mengikuti ku" gumam Sunghoon.

"Benarkah? Siapa?" Tanya Heeseung lalu mengedarkan pandangannya.

"Mungkin hanya perasaan ku, ayo pergi" Ujar Sunghoon lalu menarik lengan Heeseung menuju ke dalam gerbong, dimana yang lainnya sudah menunggu.

"Waiting for You at Platform Nine and Three-quarters."

=====

Terrible Destiny: The Struggle {ENHYPEN&TXT} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang