"Hati ini tidak percaya dengan apa yang akan terjadi nantinya terhadap takdir kita. Apakah takdir untuk bersatu atau berpisah?"
--🐿🐏--
"Kamu mau makan es cream gak?" tanya seorang pria dengan tubuh tubuh tinggi, kulit kuning langsat dan rambut yang indah.
"Aku mau, kamu belinya jangan lama-lama ya?" ucap seorang gadis dengan rambut ikal panjang berwarna hitam dengan badan tinggi, kulit putih susu dan mata berwarna coklat.
"Iya, kamu tunggu disini dulu. Mau rasa apa?"
"Rasa coklat aja."
"Ok!"
Setelah itu pria itu langsung berjalan menuju penjual es krim yang jaraknya tak terlalu jauh dari mereka yang sedang duduk di bangku taman.
"Mang? Beli es-nya dua ya, rasa coklat sama strawberry."
"Baik, mas. Ini es-nya," ucap penjual itu sembari memberikan dua es krim. Lalu pria tadi langsung menerimanya dan membayarnya.
"Ni, makan dulu abis itu kita jalan-jalan lagi," ucap pria tersebut kepada seorang gadis yang notabennya adalah pacarnya. Lalu gadis tersebut mengambil es krim yang diberikan oleh pria tersebut. "Makasih," ucap gadis tersebut. Tak ada balasan berupa kata-kata, namun hanya dibalasnya dengan senyuman.
Mereka memakan es krim tadi dengan tenang tanpa ada suara hingga gadis itu membuka percakapan. "Kamu mau cobain es krim punya aku gak? Enak tau rasanya!"
"Enggak ah, ga terlalu suka coklat. Kamu aja mau gak cobain punya aku?"
"Engga, kan aku ga suka strawberry kecut," jawabnya sambil memejamkan mata seakan merasakan kecutnya rasa buah strawberry. Pria yang duduk disampingnya terkekeh kecil melihat sang pacar yang memejamkan mata seakan merasakan dengan nyata rasa masam buah strawberry itu.
"Muka kamu semakin imut tau! Dah," ucap pria itu, lalu tangannya memegang pipi sang gadis sontak gadis itu merasa gugup akan tindakan sang pacar. "Kamu mau ngapain?" tanya gadis itu sambil memejamkan matanya. Namun, tak mendapat respon apapun dari sang pria, wajah pria itu semakin dekat dengan wajahnya, rasa gugup itu semakin mengguncang perasaan sang gadis.
Lalu pria itu membisikkan sesuatu kepada sang pacar, "Kalau makan itu jangan sampai blepotan!" ucapnya kemudian mengusap es krim yang menempel di sudut bibir gadis itu.
"Ya tuhan, jantung Asya udah mau copot! Kirain mau ngapain!" batin Asya.
Ya, gadis itu bernama Alissya Andriakhsa. Gadis cantik nan imut selalu ceria.
Asya merasa gugup dengan perlakuan dari Eza. Ya, pria itu bernama Althaezha Morgan, pria tampan, tinggi dan selalu menjadi pujaan hati dari setiap kaum hawa. Namun, rasa cintanya hanya untuk Asya seorang, gadis yang sudah ia sukai dari sejak awal masuk SMP. Meskipun, banyak cewek yang mendekatinya, namun hati dan pikirannya hanya untuk Asya.
"Makasih," ucap Asya. Asya merasa gelisah akan isi pikirannya apakah ia harus mengatakan apa yang sedang ia rasakan atau malah menyimpannya saja? Asya memberanikan diri untuk bertanya, "Eza?"
"Hm?"
"Di SMA kamu ada banyak gak cewek cantiknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Minyak N Air
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) *** "Kamu gak kenal sama aku?" "Enggak." *** Cinta Asya dan Eza yang dulu hanya berakhir singkat menimbulkan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Asya yang masih mengira Eza hidup selalu berusaha untuk mencari tahu ke...