"Mungkinkah aku yang salah atau malah ini jalan untuk bertemu kembali? Tapi tak mungkin! Ldr kita lebih berat! "
--🐏--
"Permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pegawai di salah satu toko boneka di mall dengan ramah kepada gadis yang sedang memakai baju warna hitam dengan lengan pendek dan rok berwarna abu-abu sepanjang bawah lutut.
Gadis itu yang semula sedang mencari sesuatu langsung tersadar akan pernyataan bantuan dari salah seorang pegawai toko, "Saya mau nyari boneka domba yang warnanya coklat masih ada tidak mbak?" tanya gadis tersebut dengan lembut.
"Sebentar saya cek terlebih dahulu ya mbak," jawabnya dengan sopan.
Sembari menunggu pegawai tadi kembali gadis itu melangkahkan kaki untuk melihat-lihat boneka yang lainnya. Pandangannya teralihkan ketika melihat boneka Tedy Bear besar berwarna coklat. "Kamu mirip banget sama Tedy Bear Meza aku, andai aja aku bisa kembali kesana lagi pasti kita bisa ketemu," gumamnya.
"Maaf mbak, ini bukan bonekanya?"
"Iya, masih ada berapa ya mbak?"
"Ini tinggal sisa 3 mbak," jawabnya.
"Saya mau ambil semuanya ya mbak," gadis itu tersenyum sambil berjalan ke arah kasir untuk membayarnya. "Maaf, saya mau membayar barang belanjaan saya," pinta gadis itu.
"Baik mbak, tunggu sebentar," jawab pegawai toko dengan ramah. "Semuanya habis seratus lima puluh ribu mbak," saut kasir tersebut.
"Baik, mbak," jawab gadis tersebut dengan ramah. Kemudian, tangannya mulai mengambil dompet dan mengambil uangnya, ternyata uangnya tertinggal di dalam mobil dan kartu atm pun tertinggal, gadis itu merasa risau harus bagaimana terlebih lagi antrian yang begitu panjang. "Maaf, mbak kalau saya ambil uang saya terlebih dahulu di mobil bisa tidak ya mbak?" tanyanya sedikit bingung.
"Maaf, mbak tidak bisa. Jika memang mbaknya tidak mampu untuk beli mendingan pergi saja dari sini, lagi pula boneka ini sudah ada yang ingin membeli jika mbak tidak jadi membelinya," jawab kasir tersebut dengan ketus.
"Jangan ngerendahin saya gitu dong! Saya mampu bayarnya tapi masalahnya uang dan atm saya tertinggal di dalam mobil, kalau saya ambil sebentar bisa kan? Tapi bonekanya jangan di kasih ke orang lain?"
"Maaf, tidak bisa mbak."
"Ih, mbaknya ini ngeyel banget sih! Saya cuma bilang sebentar aja terus saya balik lagi kesini!"
Perdebatan itu membuat antrian semakin panjang dan membuat kesal para pembeli yang ingin membayar barang belanjaannya.
"Permisi!" suara seorang laki-laki yang menggeser tubuh gadis tadi sehingga gadis itu mendadak kesal. "Ih, bisa pelan-pelan gak sih?"
"Mbak saya mau bayar barang saya ini," pinta seorang pria tersebut. Gadis tadi hanya mendengus kesal dan kembali ke arah parkiran untuk pulang ke rumahnya. Namun, tangannya tiba-tiba seperti ada yang menarik dari belakang.
"Duh," gadis itu mendengus kesal. "Ni, barang lo ketinggalan di kasir tadi," ucap pria yang dari menggesernya dari posisi saat ingin membayar boneka dombanya. Tanpa banyak berkata pria itu langsung saja pergi meninggalkan gadis itu tanpa memandang wajahnya.
Gadis itu hanya diam tak berbincang sepatah kata pun! Diam seperti patung.
"Eh, tunggu ini saya ganti uangnya!" teriak gadis itu ketika mendapati pria tadi telah berjalan dan mengendarai sepeda motornya meninggalkan area mall. "Gimana aku mau balikin uangnya?" gumam gadis itu.
Gadis ini selalu merasa tidak enakan ketika ada orang yang membantunya dan dirinya tidak tau siapa yang membantunya! Seperti ada rasa balas budi yang harus ia lakukan untuk orang yang telah membantunya.
"Duh, mana aku gatau siapa nama dan wajahnya lagi! Gimana bisa aku balikin uangnya? Ah, nambah beban otakku aja!" ucap gadis dengan baju hitam dan rok panjang sebawah lutut tersebut.
--🐏--
"Mama? Asya pulang!" teriak gadis itu.
"Jangan teriak-teriak nanti kamu sakit, gimana belanjanya?"
"Ada seneng ada keselnya," jawabnya sambil memasang wajah murung.
"Kenapa?"
"Jadi tadi aku beli tiga boneka domba terus aku mau bayar, eh gataunya uang sama atm aku ketinggalan di mobil dan alhasil aku debat dulu sama pegawainya! Mana aku ijin mau ambil uang di mobil ga dibolehin dan malah tu bonekanya mau di beli orang ya aku jengkellah ma!" gadis itu mendengus kesal saat mengingat kejadian itu. "Terus tadi waktu mau pulang tiba-tiba ada cowok yang ngasih ni belanjaan aku tadi, gimana cara balikin uangnya ma? Orangnya aja gatau mukanya pake topi sih dia, terus ni ya orangnya irit banget ngomong jengkelinlah pokoknya! Aku aja tadi di geser karena lama debat sama pegawainya tadi."
"Gausah murung gitu, pasti nanti juga bisa ketemu lagi dan kamu bisa balikin uangnya."
"Ih, tapi kesel ma! Tenaga Asya juga udah mulai habis," gerutunya kepada sang mama. "Asya juga ga ada semangat hidup lagi deh ma? Ga kayak dulu, Asya kangen sama Eza!" Asya menundukkan kepalanya seakan tak bisa hidup lagi.
Mamanya yang tau bahwa anaknya masih sangat terpukul akan kejadian masa lalu merasa sedih. "Gausah sedih gitu," jawab mamanya sambil mengelus punggung sang putri.
"Tapikan emang dah gabisa ketemu lagi ma! Ldr-an temen-temen Asya ga seberat dengan Ldr yang Asyaa sama Eza lakuin."
"Kamu jangan sedih gitu, kita pindah kesini supaya kamu bisa lupain Eza, jugaan sekarang nama panggilan kamu Akhsa! Bukan Asya lagi sayang."
"Iya, tapi sekarang keluarga Eza tinggal dimana ya ma? Setidaknya Asyaa pengen banget ketemu kan waktu itu Asyaa belum bisa jalan dan masih lemah, terus ni ya ma, hati Asyaa sakit banget waktu denger orang bilang dia udah ga ada," kata Asya dengan wajah seakan menahan cairan bening keluar dari pelupuk matanya.
"Yang sabar ya sayang, jangan sedih lagi!"
"Asyaa udah sabar ma, sekarang Asyaa harus kuat sesuai dengan janji yang udah Asya bikin sama Eza."
--🐿🐏--
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan dukung cerita ini dengan vote+komen serta share juga boleh ke teman, saudara atau keluarga.
Spam emot🐿🐏
See u to next part🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Minyak N Air
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) *** "Kamu gak kenal sama aku?" "Enggak." *** Cinta Asya dan Eza yang dulu hanya berakhir singkat menimbulkan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Asya yang masih mengira Eza hidup selalu berusaha untuk mencari tahu ke...