🎵Lentera cinta - Utopia🎵
"Kemana lagi aku harus melangkah untuk menemukanmu? Ketika semua orang sudah menganggap dirimu tiada?"
By. Alissya Andriakhsa
***
Pagi, ini Asya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Kini, dirinya tengah duduk di meja makan bersama sang mama.
"Ma? Asya mau ikut ekstrakulikuler boleh gak?" tanya Asya dengan nada sedikit takut. Mamanya hanya bisa diam dan memandangi wajah sang anak dengan saksama.
"Emangnya Asya mau ikut apa?"
"Bingung, abisnya banyak banget jadi gatau mau ikut apa," pintanya.
"Saran mama ikut organisasi yang kamu suka. Jangan, cuma ikut-ikutan temen doang ga baik," ujar mamanya.
Asya hanya mangut-mangut saja. Kini hanya ada suara dentingan sendok yang mengisis keheningan keduanya.
"Asya, sudah selesai sarapannya. Sekarang, Asya mau berangkat dulu ya?"
"Ga mau dianterin mama?"
"Bareng sama kak Rendy," jawabnya.
"Ok, mama anterin kamu ke depan," ajak mamanya.
Kini mereka berdua tengah duduk di teras rumah sambil menunggu Rendy yang lama datang.
Asya hanya menggerakkan kakinya sembari menghilangkan kegundahan.
"Kamu kenapa sayang? Sepertinya ada pikiran?"
"Kemarin Asya ke kantin bareng sama temen baru Asya, ma," jawab Asya dengan masih mengayunkan kakinya ke depan dan ke belakang.
"Hm, terus?"
"Asya, nyium bau parfum yang mirip banget kayak yang biasanya di pake sama Eza dulu. Asya bingung apa itu beneran Eza atau mungkin-"
"Mungkin apa?" tanya mamanya dengan penasaran kali ini.
"Hantu ,Eza?"
Jawaban Asya berhasil membuat mamanya menga-nga tak percaya dengan perkataan sang anak.
"Mana ada?"
"Mama ga percaya?" tanya Asya dengan menatap mamanya dengan penuh keraguan. "Hidung Asya ga mungkin salah nyium, ma! Atau mungkin hantunya itu suka sama Asya kali ya, ma?" rancau Asya.
Ini adalah salah satu hal yang sangat tidak disukai oleh mamanya. Ketika, otak waras sang anak mulai berfungsi ternyata perkataannya makin ngelantur.
Mamanya mangerutkan keningnya. "Kamu sehatkan Asya?
"Sehat wal afiat, ma," jawabnya dengan senyum.
"Kamu ga lagi halu?" tanya mamanya dengan penuh penekanan.
Asya kini mendekatkan wajahnya ke arah mamanya. Hal itu membuat sang mama merasa ngeri mendapat tatapan tajam sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minyak N Air
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) *** "Kamu gak kenal sama aku?" "Enggak." *** Cinta Asya dan Eza yang dulu hanya berakhir singkat menimbulkan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Asya yang masih mengira Eza hidup selalu berusaha untuk mencari tahu ke...