15 - Vlog Pertama

28 2 0
                                    

Kali ini Jihyo akan pergi jalan-jalan untuk membuat konten pertamanya di youtube.

"Oke guys, sekarang kita akan beli kue dulu sebelum menuju lokasi."

Jihyo memulai vlog-nya di mobil sambil melirik situasi jalanan di luar.

"Lumayan macet, ya. Tapi nggak papa,  hari ini aku lagi pengen banget makan pancake di toko roti langganan aku dan suami aku." lanjut Jihyo.

Tiba-tiba mobil berhenti dan terlihat seorang anak kecil yang berjualan tisu  menawarkan dagangannya itu kepada para pengendara mobil dan motor.

"Mbak, roti kita masih ada kan?" tanya Jihyo kepada asistennya.

"Iya, ada. Mbak Jihyo mau?" tawar si asisten.

Jihyo mengangguk.

"Ambil semua terus masukin dalam tas gede, kita kasi sama Adek itu kalau dia udah nyampe sini." jawab Jihyo.

Asisten itu langsung menuruti apa yang diminta Jihyo.

Di saat yang bersamaan, ada pula seorang anak kecil yang menjajakan kue beras.

Mereka langsung dipanggil oleh Jihyo untuk mendekati mobil.

"Tante borong semua ya, Dek." ucap Jihyo.

Kedua anak itu langsung membulatkan mata mereka.

"Serius, Tante?" tanya si anak penjual tisu.

"Serius, ini uangnya." Jihyo menyerahkan tiga lembar uang dengan jumlah besar kepada masing-masing anak.

"Ini lebih, Tante. Nggak ada kembalian." ucap anak penjual kue beras.

Jihyo pun tersenyum.

"Nggak papa, buat kalian aja uangnya.  Kan bisa ditabung."

Kedua anak itu ikut tersenyum.

"Makasih banyak, Tante. Semoga Tante selalu sehat, bahagia, panjang umur, senantiasa dalam kebaikan, menjadi orang yang menebar manfaat dan kebaikan untuk sesama." doa anak penjual kue beras.

"Aamiin." anak penjual tisu ikut mendoakan.

"Oh, iya. Ini ada roti juga buat kalian. Bawa pulang ke rumah ya, biar bisa dimakan bareng keluarga." ucap Jihyo.

Kedua anak itu kembali berterimakasih dan Jihyo langsung diberitahu oleh supirnya kalau sebentar lagi lampu hijau akan segera menyala.

"Kalian tunggu disana, ya. Nanti Tante akan balik lagi kesini buat kasi kalian sesuatu." pinta Jihyo.

Kedua anak itu mengangguk dan langsung berlari menuju toko yang ditunjuk oleh Jihyo.

Tepat saat kedua anak itu menyeberang, maka detik itu pula lampu hijau menyala.

"Kita belikan mereka juga, ya." ucap Jihyo.

"Pancake nya samakan aja atau gimana?" tanya asistennya.

"Pesan menu favorit anak-anak aja, soalnya siapa tau selera aku sama mereka beda." jawab Jihyo.

Asistennya itu langsung mengangguk.

"Oke guys, tadi anak-anak kecil itu aku suruh nunggu buat kasi mereka hadiah. Kebetulan karena toko kue ini deket sama toko pakaian anak, sekalian aja kita beliin baju buat mereka."

Jihyo berjalan menuju toko itu ditepancake berapa tim vlogger yang berada di mobil satunya.

"Sebenarnya nggak tau sih ukuran baju mereka, cuma ya diterka-terka aja sih. Semoga muat, ya." Jihyo mengambil beberapa baju dan meminta salah satu tim vlogger untuk mengurus pembayarannya.

***

Kini mereka sudah dalam perjalanan pulang dan sepulang dari toko, Jihyo langsung memakan pancake nya.

"Aku paling suka makan pancake dari masa kehamilan bulan ke tujuh. Kebetulan waktu bulan ke enam itu aku udah mulai suka makan roti, apalagi roti yang dijual oleh Pak Suami. Enak banget lah, pokoknya." review Jihyo.

"Oh, iya. Waktu kehamilan bulan pertama aku suka banget makan buah-buahan. Terus bulan kedua mulai beralih ke sayur-sayuran, bulan ketiga aku suka baca buku, bulan ke empat rekrut karyawan, bulan ke lima kunjungan ke rumah ortu, bulan ke enam suka photoshoot sama makan roti dari usaha suami, terus bulan ke tujuh mulai ngidam pancake dan pengen nge-vlog di youtube." lanjut Jihyo bercerita.

"Vlog ini ya daily aja sih, kalau ketemu orang yang butuh bantuan. Kita langsung gercep membantu. Jadi buat kalian yang mau rekomendasi orang yang ingin kita bantu. Silahkan komen, ya. Nanti tim kita bakal meriksa cerita itu valid atau nggak."

Sepuluh menit kemudian mobil telah sampai di tempat kedua anak itu menunggu.

Bukan hanya kedua anak itu, ternyata sudah ada orangtua mereka juga disana.

Dapat dilihat dari kemiripan wajah dan sikap posesif si orangtua kepada sang anak.

Tim vlogger Jihyo langsung memberikan beberapa tas belanjaan kepada kedua anak itu.

Asisten Jihyo juga memberikan kue yang dibeli dari toko kue langganan Daniel dan Jihyo.

"Mbak Jihyo?" kaget salah satu orangtua si anak.

"Loh, Bapak kenal saya?" tanya Jihyo yang kaget setelah langsung disapa usai menurunkan kaca mobil.

"Kenal dong, kan istrinya Mas Daniel." jawab Bapak itu.

Tiba-tiba seorang Ibu datang mendekati Bapak itu.

"Loh, ada Neng Jihyo?" heboh Ibu itu.

Lagi-lagi Jihyo kaget karena ternyata dia sudah dikenali lebih dulu.

"Ibu juga kenal saya?" tanya Jihyo.

"Kenal banget, saya sering liat Mbak Jihyo waktu buka puasa bersama di hotel Dahyo." jawab Ibu itu.

Dan ternyata ia telah dikenali oleh banyak orang yang dibantu oleh suaminya.

"Terimakasih sudah mengenal saya. Oh, Iya, apa ini anak kalian?" tanya Jihyo.

"Iya, Mbak. Mereka anak kami, karena kebetulan sekolah lagi libur, dan juga mereka udah ngerjain tugas. Jadi mereka ini berinisiatif mau bantu ortunya kerja." jawab Bapak itu.

"Iya, Neng. Padahal udah dilarang, mereka udah kami suruh untuk main, eh ternyata malah jualan di lampu merah." jawab Ibu itu.

Jihyo jadi terharu, melihat bagaimana perjuangan kedua anak itu ingin membantu ekonomi keluarga.

"Semoga jadi anak yang suskes ya, Nak." ucap Jihyo.

"Aamiin." sahut kedua anak itu.

"Oh, iya. Dimana kalian sekolah? Kebetulan saya punya sahabat, dia pemilik salah satu sekolah dasar favorit di kota ini. Kalau tidak keberatan, mau nggak kalau anak kalian saya sekolahin disana?" tawar Jihyo.

Bukan orangtua yang menjawab, tapi kedua anak itu yang menggelengkan kepala.

"Nggak mau, nanti nggak bisa bantu Ibu." ucap anak penjual kue beras.

"Iya, aku juga nggak mau pisah juga sama Ayah." ucap anak penjual tisu.

Jihyo langsung menatap asistennya.

"Apa masih ada lowongan pekerjaan di rumah kita?" tanya Jihyo.

"Tukang kebun sama asisten buat belanja ke pasar." jawab asistennya Jihyo.

"Kalau gitu, apa Bapak sama Ibu kerja di rumah saya?" tawar Jihyo.

Kedua orang itu langsung bertatapan satu sama lain.

"Biar kami pertimbangan dulu, ya." jawab Bapak itu.

~

~

~

To Be Continue

Harta Berharga (Daniel♡Jihyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang