#19. marah

193 29 0
                                    

◇◇◇

TYPO BERTEBARAN

◇◇◇

Setelah pengumuman pemenang lomba lari dimana Luz dinyatakan juara 2, seharusnya dia juara 3, dikarenakan fans Luz pada gak ngotak dan ngotot Luz harus juara 2 atau sekolah bakal diserang sama puluhan bahkan ratusan jerapah liar

Dan besok, hari ke 2 yang berarti lomba menyanyi dimana USSS akan tampil

Dan ayo kita intip tempat latihan mereka

"Kalo make lagu yang dichanel kita kayaknya gak seru deh, secada mereka pasti dah pernah denger" ujar Sakata, tangannya masih menscrool chanel mereka

"Gimana kalo lagu coveran aja?" Usul Senra

"Belom tentu ada yang doyan lagu coveran, ntar dibilang nyontek lagi sama haters kita, kan sering gitu" Shima menjawab

"Bikin lagu aja gimana?" Urata kemudian angkat bicara

"Tapi bikin lagu perlu waktu lama Urata-San, gak keburu, lomba nya kan besok" Sakata meletakkan ponselnya kemudian menatap Urata

"Arghhh, gue pusing, dari 3 hari lalu mikir mau nyanyiin lagu apa sampe gue kurang tidue, masa kalian gada yang punya ide!?" Urata mengacak rambutnya frustasi, tak perku Urata bilang semua orang juga tau jika Urata pasti kurang tidur, dilihat dari kelopak matanya.

"Ura-San maunya apa? Aku juga gak tidur, walau pun Urata bikin lagu apa waktunya bisa secepat mungkin!? Enggak kan!?" Ucap Sakata sedikit emosi, remaja bersurai merah itu sepertinya tak terima ketika Urata bilang jika dia kurang tidur

Buktinya mereka (USSS) pada kurang tidur semua

Shima dan Senra, tetap saling berpegangan tangan, memilih diam daripada menimbrung perdebatan pasangan UraSaka

"Ya aku mau nya buat lagu! Kenapa!? Kamu gasuka!?" Urata berdiri

"Bukannya aku gasuka, cuman Urata harus mikir juga, kita bukan mewakilin kelas tapi sekolah!" Sakata ikutan berdiri

"Kalo gitu kamu keluar aja gimana!?"

Shima dan Senra seketika ikutan berdiri, apa apaan ini

Sakata menghela nafas pelan, menunduk 5 detik lalu menatap Urata

"Oke! Tapi jangan cari aku kalau kalian kekurangan suara" Sakat mengambil tas nya, kemudian keluar serta membanting pintu, tak terlalu kuat.

"ARKHHH" Urata semakin frustasi, akibat tidak tidur dirinya jadi semakin emosi

"Urata-San tau kan konsekuensi dari ini?" Ujar Senra

"Ada baiknya lomba yang ini minta wakilin sama XYZ aja"

◇◇◇

"Akhh"

Meringis

Sakata menoleh, pria yang tadi menolak tubuhnya itu terlihat membawa sebuah kayu

Sakata bukan pria lemah, remaja itu kemudian bangkit dan melakukan beberapa serangan, walau kaki san bahunya berkali kali dihantam kayu itu

"Nah! Dimana pacarmu? Akira-San?"

Orang itu menatap Sakata yang kini tergeletak diaspal, darah segar keluar dari mulut Sakata, jangan lupakan tangan nya yang berdarah membentuk goresan panjang akibat tak tau jika dikayu itu terdapat beberapa paku

"Ada kata terakhir?" Kemudian orang itu mengangkat tinggi kayunya, senyuman licik terukir jelas

"Sepertinya tidak, say good bye baby~"

BRUGG

"Aku di--"

Telat, Urata telat

Didepan nya terlihat Sakata dengan kepala yang mengalirkan darah

Tenang saja, orang itu tidak menggunakan bagian yang memiliki paku, sehingga Sakata masih memiliki kemungkinan hidup

"Aku bersumpah, hidup atau mati aku bersumpah, membunuh siapapun yang melukai Sakata"

Iris hijau itu berkilat ditengah indahnya sore hari

"Kubunuh kau"

◇◇◇

TBC

Exx kambek~
Berikan dukungan berupa vote☆+comment♡
Share juga btw:D
Follow Exx janlup><

drama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang