◇◇◇
"Sudah kubilang, jangan ganggu Sakata"
◇◇◇
"Uratan, padahal aku bisa lawan mereka tadi"
Gerutuan terdengar dari anak bersurai merah itu
Tanganya sibuk mengobati lengan seseorang yang tak lain adalah Urata
"Lagian salah mereka yang gangguin kamu"
Drttt drrrtttt
"Maaf, ada telpon"
"Angkat dulu, nanti aku lanjutin"
Surai merah a.k.a Sakata mempause kegiatannya, membiarkan Urata yang harus mengangkat telepon
6 menit Urata selesai berbicara, namun
"U-uratan nande?wajahmu terlihat pucat!?" Tanya Sakata panik
Dia segera menarik Urata agar duduk
"Dia kembali"
"Huh? Kalau bicara jangan setengah setengah dong!" Sepertinya Sakata kesal
"Dia...blue eye"
Sakata menjatuhkan kapas
◇◇◇
"Eve-San bagaimana keadaan Araki?" Tanya Nqrse panik kala Eve baru saja keluar dari kamar Araki
"Dia baik-baik saja, lo santai aja Nar, Araki bukan orang lemah"
"Juga ada baiknya lo bersihin diri lo sendiri"
Nqrse melirik bajunya
ahh...
◇◇◇
"Tasukete..."
"Tasukete..."
"Eve-San..."
◇◇◇
"Soraru-Nii"
Lon dengan panik menunjukan layar diponselnya
Menunjukan seseorang berjubah biru dan tangannya yang menggenggam hand guns
"Tidak mungkin..."
"Ini bahaya, Araki-San dan Urata-San sudah menjadi korban"
Lon memakai jaketnya, dia khawatir, terutama pada Kuroneko dan Reol yang merupakan sahabatnya itu
Drrttt drtt
"Tunggu!"
Lon yang baru ingin pergi berhenti seketika
"Moshi-moshi?"
Soraru mengaktifkan speakernya
Karna yang menelepon adalah Eve, teman sekelasnya sekaligus anak dari seseorang yang sangat dia kenal
"Sou ketiga"
◇◇◇
"Tuan muda, anda dipanggil"
◇◇◇
"Nande?"
"Mereka menargetkan kau, dan..."
◇◇◇
TBC
Gak nyambung?
Iya tau kok mweheheh
Ta-tapi kalo kalian suka, aku mau minta vote dan komen>< humphh
A-anoo
Sebenarnya ada yang nungguin cerita ini gak•w•?
👉vote👈
KAMU SEDANG MEMBACA
drama✔
Novela JuvenilTak peduli seberapa banyak ia memohon pada akhirnya doa-doa yang ia ucapkan tak pernah dikabulkan oleh Kami-Sama. Sambil menatap rembulan dengan pandangan lelah, sisurai putih berucap pelan, 'kapan....drama ini akan berakhir' Lelah berpura-pura, ny...