◇◇◇
TYPO BERTEBARAN
◇◇◇
"Bajingan" Urata mengumpat, keadaan yang terbilang cukup parah, bagaimana tidak, orang tadi kedatangan 2 bantuan
3 lawan 1
Tidak adil bukan?
"Sudah kubilang, aku akan membunuh si merah ini lalu kau!"
Urata mendongak, ahh
Orang yang beberapa waktu lalu menyerang dirinya dan Sakata
"Aku tidak suka basa basi, bagaimana jika..."
Orang itu mengambik handguns nya
Membidik pada kepala Urata
DOR
Darah mengalir deras, bersamaan dengan berbunyi nya teriakan yang mengerikan
"U-uwaaa ma-maafkan aku!" Dari arah lain, seseorang bersurai kuning a.k.a Senra
Menunduk meminta maaf, kala melempar pisau yang berakhir memotong tangan orang itu membuat tangan nya terjatuh keaspal
Urata menoleh, matanya membelalak, bagaimana bisa teman nya itu masih terlihat santai
Brukk
"Jika yang kau pikirkan adalah menyerang Senra dari belakang, maka aku bersumpah akan menghancurkan kepalamu itu!" Shima memegang tongkat baseball, dimana ujung tongkat itu juga sudah terkena noda darah
Lawan mereka tinggak satu
"Sakata!" Senra kemudian berlari kearah Sakata yang kesadaran nya hampir hilang
"Kalian...datang tepat waktu" walau begitu bibirnya yang sedikit memucat tetap mengulas sebuah senyuman
"Kau, yang memukul kepala Sakata, aku akan membuatmu merasakan hal yang sama" Urata, dengan sisa tenaga nya merampas tongkat baseball milik Shima dan memukul orang terakhir yang sebenarnya sempat terkena lemparan pisau Senra
Bruk
"Tidak, aku tidak akan menghancurkan kepalamu"
"Tapi..."
Urata mengambil kayu yang sempat digunakan untuk memukul kepala Sakata tadi
Dan memukulnya kepada orang terakhir
"Ini semua untuk Sakata, kau melukainya, kau membuatnya terluka, kau menyakitinya" Urata melempar Kayu itu sembarangan
Menatap mayat pria itu yang kepalanya setengah hancur
Dan mengincak kepala nya
Sakata jelas melihat itu, tersenyum pelan
"Sudah kubilang, apapun yang terjadi kalian akan tetap bersama bukan?" Ujar Shima, pria bersurai ungu itu kemudian menolong Senra agar membuat Sakata duduk dan bersandar pada sisurai kuning itu
"Gue nelpon Amatsuki" Urata mengambil ponselnya, lalu menghubungi teman nya dan memberi kabar jika dia dan Sakata dalam keadaan yang sedikit buruk
◇◇◇
Pukul sudah menunjukan 19.47 dan manusia mulai ramai, USSS juga masih tempat kejadian yang syukurnya sangat sepi
3 mobil berhenti didepan mereka
Mobil pertama dihuni oleh pasangan SoraMafu dan KashiTsuki
Mobil kedua oleh Eve dan Araki
Mobil ketiga oleh Nqrse dan Sou
"Apa yang terjadi!? Sakata daijobu? Urata?" Panik Mafu kala melihat keadaan teman nya yang sangat buruk itu
"Sou, obat penghilang rasa sakit!" Ucap Eve, Sou yang mendengar itu segera masuk kemobil lagi dan mengambil obat yang dipinta Eve
"Dia bergerak diwaktu yang tak tepat!" Kashi menggeram marah
"Kurasa besok nyanyi nya digantiin sama After The Rain deh" ujar Araki
"Ada baiknya sama XYZ aja" saran Nqrse
"Tidak, kami akan tetap melanjutkan nya" Urata berdiri dengan dibantu Shima agar masuk kedalam mobil, diikuti oleh Sakata yang dibantu Senra dan Amatsuki
"Jangan panggil kami USSS jika mundur hanya karena hal seperti ini" ujar Sakata yang kesadaran nya perlahan hilang efek obat yang diberi Eve
Urata melihatnya, senyuman tipis dari Sakata
Diam diam dia juga ikut tersenyum◇◇◇
TBC
Exx up~
Mohon beri dukungan berupa vote☆+comment♡
Share juga btw
Follow janlup:v
KAMU SEDANG MEMBACA
drama✔
Teen FictionTak peduli seberapa banyak ia memohon pada akhirnya doa-doa yang ia ucapkan tak pernah dikabulkan oleh Kami-Sama. Sambil menatap rembulan dengan pandangan lelah, sisurai putih berucap pelan, 'kapan....drama ini akan berakhir' Lelah berpura-pura, ny...