Di mohon vote cerita ini.
Bagi pembaca vote yuk,pembacanya udah hampir 700+ tapi votenya😌
Karena vote serta dukungan kalian membuat ana semangat👍🏻Happy Reading
***
Hanifa takut melihat Abil yang tidak bangun² sedari tadi. Di dalam kelas ini hanya tersisa beberapa orang saja. Semuanya sedang ke kantin.
Hanifa memilih di kelas saja memakan bekalnya yang ia siapkan tadi pagi. Syasa juga begitu,mereka berdua lagi mager ke kantin. Jarak kantin dan kelas mereka ibarat dari sabang ke merauke.
Hanifa memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya seraya melirik Abil yang tertidur seperti orang meninggal.
"Sya,dia gak mati kan? Dari tadi gak bangun²." bisik Hanifa di telinga Syasa. Syasa yang mendengar itu menatap Hanifa tajam.
"Ampun deh Fa! Abil itu tidur! Ucapan lo,Astagfirullah," sahut Syasa.
"Tapi dari tadi dia gak gerak-gerak Sya!" panik Hanifa yang memperhatikan Abil sedari tadi.
"Namanya orang tidur,gimana sih lo?" sungut Syasa kesal.
Hanifa berdiri menghampiri Abil. Ia takut sesuatu terjadi. Bagaimanapun,Abil itu teman Hanifa. Teman masa kecil pula. Meskipun sekarang menjadi musuh bebuyutan.
Hanifa berjongkok melihat muka Abil yang terhalang kedua tangannya. "Bil," panggil Hanifa seraya melambaikan tangannya di depan wajah Abil.
"Abil!" ucap Hanifa sekali lagi. Tetapi tidak ada respon dari sang pemilik nama.
Tiba-tiba trio sarden datang alias sahabat Abil datang. Mereka kaget melihat Abil yang masih tidur.
"OMG! Boy,lo masih tidur kah?"tanya Ryan seraya duduk di kursinya. Masih tidak ada respon.
"Bil! Serius deh gak lucu ya! Bangun gak!" ucap Hanifa dengan suara besar. Gadis itu khawatir.
"Bil jangan pergi dulu lah! Dosa gue masih banyak sama lo! Gue minta maaf. Kalau lo memilih pergi,buka dulu mata lo,izinin gue minta maaf! Serius deh Bil,maafin gue," ucap Hanifa panik.
Syasa yang sedang minum langsung menyemburkan minumnya. Kaget mendengar ucapan ngawur Hanifa. Farhan yang sedang menikmati cilok,terbatuk-batuk karena tersedak mendengar ucapan Hanifa. Ryan yang hendak memasukkan makanan ke mulutnya langsung terhenti. Aldi yang sedang memainkan kursi,langsung terjengkang ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abifa || Hiatus
Teen FictionBagaimana sih rasanya punya tetangga,sekaligus musuh kalian? Tiada hari tanpa ulah. Itulah yang di rasakan oleh Hanifa,gadis yang mudah sekali emosi. Dari dulu,ia sangat memusuhi Abil yang tak lain tetangganya sendiri. Dari TK,SD,SMP dan sekarang SM...