📌#7 Flashback✔

25 9 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana kegiatan serah-terima jabatan Widy berlangsung.

"Na, lo sakit?" Tanya Widy kepada Via yang wajah nya terlihat pucat.

"Engga ko Wid" ucap Via kemudian berpamitan menuju toilet.

..
..
..

"Bal, kak Calra nyuruh gue keruangan PMR" ucap Widy menemui meja Iqbal karena saat ini semua siswa duduk masing-masing.

"Iyah bocil, nanti gue minta izin ke Bu Mela" tanggap Iqbal santai.

"Omaygatt peka sekalii anda, lopyuu tiang listrik!♡"

"Lopyutu babi"

"Panggilan apaan tuh?"

"Panggilan illahi"

"Bacot" kesal Widy kemudian pergi dari kelas.

Oke, maklum saja dengan candaan yang mereka buat itu. Mereka memang sudah biasa bergurau layak nya seorang pacaran. Tapi apakah mereka tidak sadar ada kata "love you" dan "love you to" dalam percakapan itu.

Acara terjadi 30 menit setelah kegiatan belajar mengajar usai. Kebetulan hari ini adalah jadwal mereka melaksanakan piket kelas.

Siswa yang tercatat mengerjakan piket kelas hari ini adalah Widy, Via, Sari, Iqbal, Arka, dan Fauzan. Satu hari, kelas dibersihkan dengan 6 siswa.

Kini kondisi Via menunjukkan bahwa ia tidak baik-baik saja. Dan benar saja, Via ambruk saat sedang membuang sampah ke luar ruangan.

"Vi lo kenapa?" Tanya Iqbal menepuk bahu Via.

Mereka semua tau bahwa UKS pastinya sedang kosong. Siswa PMR sedang menyiapkan acara. Jadi anggota kelas piket membiarkan Via merebahkan tubuh nya dalam tikar kelas.

Waktu berjalan dan Via kini sudah sadar. Namun nyawa nya masih belum terkempul untuk melihat sekitar. Via mengedipkan mata nya berkali-kali bertanya "mengapa aku disini?" Pada dirinya sendiri.

"Lo pingsan Vi, tadi kita bawa lo kesini" Sari membuka suara. Jujur saja, Via tidak mengenal gadis itu. Tapi ia berusaha untuk beradaptasi tentu nya.

Via melirik sekitar. "Thanks temen-temen" ucap Via dengan senyuman tipis yang jarang diberikan.

***

Kelas kini sudah bersih. Sari, Arka dan Fauzan sudah duduk dalam kursi yang dipersiapkan oleh anggota PMR itu. Sementara Iqbal dan Via berniat untuk menyusul.

Namun entah ini keberuntungan atau kesialan yang menimpa mereka. Ada semut yang berada dalam dahi Via. Iqbal membantu Via untuk membersihkan semut tersebut. Tanpa disengaja, Iqbal merasakan suhu Via yang sangat tinggi.

"Vi lo demam?" Ujar Iqbal khawatir saat tidak sengaja memegang dahi Via itu.

Baru hendak ingin dibalas gelengan oleh Via, suara bersin dari mulut nya itu terdengar kencang dihadapan Iqbal.

FRIENDZONE (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang