"BAIK, pembalajaran Fisika hari ini telah selesai. Semoga apa yang tadi dijelaskan dapat berguna di masa depan. Selamat siang," ucap Zun--Guru fisika Garuda.
"SIANG BU! TERIMAKASIH!"
Seperti apa yang tadi dikatakan, pembelajaran telah usai. Bel istirahat berbunyi. Semua siswa melangkah keluar. Meski tidak semua nya pergi ke kantin.
Anak IPA. Atau dikenal dengan anak ambis. Beberapa siswa yang memasuki jurusan itu lebih sering dan berminat menuju perpustakaan. Yap, tempat yang berisi tumpukan buku dari berbagai pengetahuan.
Saat ini, Widy benar-benar merasa nyeri akan datang bulan yang dialami nya. Dan itu, membuat nya diam di kelas seorang diri.
Sedari tadi, hampir semua telah mengajak Widy atau menawarkan nya titipan menuju kantin. Tapi, seperti nya sifat keras kepala yang dimiliki Aditya Mahesa --Papih Widy itu benar-benar menurun pada nya. Sekali tidak tetap tidak.
"Wid lo serius gak nitip?" Arsy bertanya kesekian kali hanya untuk memastikan.
"Lo semua kantin aja, gue nitip obat pereda nyeri," Iqbal berkata dengan memberikan uang dua puluh ribuan nya.
"Kembalian nya buat kita ya Bal?" Angel bertanya jahil.
"Terserah."
"Idih udah kaya cewek aja lo jawab nya Bal. Tirsirih," ejek sang sepupu, Daniel.
"I'm so fine, thanks," Widy berujar menghadap Iqbal. Ia berkata singkat namun sangat tersirat.
Daniel, Vino dan Rian pergi menuju kantin. Sementara Arsy, Angel dan Weidha menyimpangkan langkah nya dulu pada toilet. Untuk sekedar bercermin atau hanya merapihkan anak rambut. Tapi bagi wanita, itu sangat penting.
Sementara di kelas, Iqbal memberikan earphone berwarna hitam terhadap sahabat nya. "Nih pake."
"Hmm?" Widy mendongak, masih belum menyadari sepenuh nya.
Dengan gerakan cepat, Iqbal memasangkan earphone itu pada gadis disebelah nya. Jarak kedua nya sangat dekat. Setelah terpasang sempurna, Iqbal melakukan kebiasaan nya. Mengusap pucuk kepala sahabat nya itu.
"Bal," panggil Widy.
"Apaan?" mata cowok itu menghadap fokus ke samping. Posisi nya kini saling pandang. Sementara mata Widy terpaku pada profil samping sang sahabat.
Gue baru sadar kalo lo secakep ini!
Widy termasuk cewek kuat. Bayangkan jika cewek lain ada di posisi nya sekarang. Bisa menjerit atau pingsan. Bisa dipastikan sekali.
Come on! Kita bicara di kehidupan nyata. Sekarang cewek dikasih perhatian sedikit aja langsung luluh. Gimana banyak? Ini sembilan tahun lo bersama? Yakin gak baper? Author juga gak jamin deh.
Tapi, sikap itu tak berlaku untuk gadis cantik dengan rambut panjang nya yang terurai ini. Bagi Widy, bersahabat dengan Iqbal sangat menyenangkan. Meski masih banyak yang tak mempercayai status hubungan kedua nya, yang kata nya hanya teman.
Kalau menurut netizen, hubungan mereka yang diselimuti kata hanya teman itu Big no! Sekarang gini deh logika nya, kedua nya sama-sama jomblo. Sama-sama punya rasa nyaman. Sama-sama gak suka siapapun. Bisa aja kan diantara kedua nya saling menyimpan rasa. So? Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini.
"Menurut penelitian, mendengarkan musik akan mengurangi pelepasan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh," ujar Iqbal menjelaskan alasan nya. Widy mengangangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (HIATUS)
عاطفية"Ditahan sesak, di ucap merusak." ~Latifa Widy Kharisma "Kita sama-sama tak mau kehilangan, namun kita juga takut memiliki ikatan." ~Agian Iqbal Fahreza Pernah cinta sama sahabat sendiri? Gimana rasa nya? Sabar ya, ini ujian ^-^ . . . . . Bersahaba...