Hai readers👋
Sudah berapa lama ila meninggalkan book ini?😅Oya, ada yang sedikit dirubah... Untuk Cruella itu dia masih kelas 11 ya, soalnya ada sedikit perubahan teori...
Maaf ya baru bisa up lagi... Ada kah yang masih bertahan? Terimakasih ya kalian yang tetap setia menunggu up dari ila... Love you all💜
_____Happy Reading_____
Brakkkkk!!!!
"CRUELLA!!!!" teriak seseorang yang baru saja membuka pintu kamar hotel dengan keras, memecah kesunyian pagi dan berhasil membuat gadis bernama Cruella Maghana itu terperanjat bangun dari tidurnya.
Edgar berjalan cepat menghampiri Cruella yang kini terduduk di atas ranjang dengan ekspresi bingung sekaligus terkejut. Tiba-tiba Edgar memeluk Cruella.
"Maafin aku... Maaf," ucapnya lirih dan nyaris berbisik. Cruella semakin bingung dengan sikap Edgar.
Setelah melepas pelukan, Edgar mulai membereskan semua pakaian dan barang-barang mereka ke dalam koper untuk dibawa pulang.
Saat di dalam mobil, Edgar tak henti-hentinya meminta maaf untuk kejadian malam tadi. Sebenarnya Cruella juga masih tidak mengerti apa maksud Edgar mengatakan bahwa pernikahan mereka adalah sebuah kesalahan, namun dia putuskan untuk melupakannya sama seperti yang Edgar pinta.
Mobil berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar bak sebuah istana. Cruella dibuat menganga takjub dengan bangunan yang nyatanya adalah milik Edgar sendiri.
"Jadi ini hasil kerja kamu sendiri?" tanya Cruella dengan mata yang masih sibuk menelisik setiap penjuru bangunan. Edgar hanya tersenyum dan mengangguk.
Cruella mulai menfokuskan pandangannya ke arah suaminya itu.
"Kamu kerja apa?"Senyum di wajah Edgar langsung pudar.
"Bukan sesuatu yang penting," tuturnya sambil berlalu. Edgar membawa Cruella ke lantai dua, sehabis tangga tampak sebuah ruangan yang cukup luas dengan tv juga sofa di depannya juga barang-barang lain yang cukup lengkap."Ini kamar lu... Kalo lu butuh apa-apa bilang aja sama bibi Simi," ucap Edgar tanpa ekspresi.
"Kita gak sekamar?" Tanya Cruella agak bingung dan sakit hati juga dengan penuturan Edgar barusan.
Edgar menajamkan pendengarannya sembari melangkah mempertipis jarak di antara mereka, Cruella tak menghindar tetap berdiri tegak walau wajah Edgar kini sudah benar-benar dekat dengan wajahnya.
"Denger ya... Pernikahan ini seharusnya gak pernah terjadi, dan lu jangan sekali-kali berani deketin gua apalagi nginjeki kaki di lantai atas, ngerti?!" ucap Edgar pelan nyaris berbisik. Mata tajam itu masih menatap manik Cruella yang berusaha menyembunyikan luka.
"Agh!" Tiba-tiba Edgar mengerang sambil memegangi kepalanya. "Aku ngomong apa tadi?" Tanyanya. Cruella tak menjawab, dia hanya diam dan menatap Edgar kemudian menghela nafas panjang, sedikit memberi ruang kepada sang hati yang terasa begitu sempit bersama dada yang kian terasa sesak.
"Oh ya... Ini ruangan kamu ya, aku ada di atas. Ada banyak yang harus aku urus jadi dari pada kamu repot, mending aku aja yang urus sendiri, oh ya aku ada kerjaan hari ini..." Tiba-tiba gawai Edgar berbunyi, tampak panggilan dari seseorang yang berhasil membuat Edgar agak terkejut.
"Udah ketemu?" Tanyanya langsung pada di penelepon.
"Dia ada di sekitar kita, gak jauh sih... Gua sama Kayis udah siap buat ringkus dia sekarang!" Ucap si penelepon di sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Or Devil?
Random⚠️WARNING⚠️ Teori berat, yang pengecut minggat!😏 _____________________________________ "Cruella nikah sama gua itu adalah sebuah kesalahan!" Kisah tentang seorang Mafia psikopat berkepribadian ganda.