12. Dark World

164 72 482
                                    

"Tetap tersenyum ya manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetap tersenyum ya manis... Walau hidup tak semulus ketiak bang Ozora"

°|| Nararya Pilar Mahardika||°

Ketiak yang dimaksud 👇

Jangan lupa ngepot brow 😎🤙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa ngepot brow 😎🤙

_____Happy Reading_____

Angin berhembus cukup kencang sore ini, langit kota Bandung masih mempertahankan suasana menenangkan dengan ditemani semburat cahaya oranye yang menguasai langit, bersanding indah dengan warna biru yang perlahan mulai tersingkir oleh langit gelap.

Ozora dan Nararya keluar dari sebuah rumah tukang urut, karena Nararya terus mengeluhkan sakit, jadi akhirnya dia memeriksakan pria itu ke tukang urut saja, lagi pula Ozora tahu seharusnya pukulan Edgar tidak semenyakitkan itu, dia pernah mendapat lebih dari satu pukulan. Sebenarnya antara Ozora, Nararya dan Edgar, mereka memiliki kesamaan saat berkelahi satu sama lain, yaitu ragu untuk menyakiti. Itulah yang Ozora rasakan, seandainya dia berhasil memukul pria itu, dia akan pastikan pukulannya tidak begitu menyakitkan, itu pula yang dilakukan oleh Edgar. Dan Nararya... Dia selalu ragu untuk melayangkan serangan, bahkan saat dia membawa senjata, dirinya hanya mampu menahan pelatuk itu di balik tubuhnya.

Kedua pemuda itu memilih berjalan kaki untuk pulang ke rumah, menikmati suasana kota Bandung yang sangat indah. Masing-masing hanya diam, sibuk dengan pikiran sendiri serta atensi yang sibuk memanjakan penglihatannya.

"Bang... Jajan atuh," pinta Nararya.

Ozora menghentikan langkahnya, dia beralih menatap Nararya yang sudah memasang wajah memelas.

"Emang lu bawa duit?" tanya Ozora. Pria dengan tangan diperban itu menggelengkan kepalanya sembari nyengir. Jangan khawatir guys, sebenarnya tangan Nararya tidak begitu parah. Hanya saja karena pria itu terus merengek, jadi Ozora meminta tukang urut itu untuk membalut tangan Nararya dengan perban, penting atau tidak asal pria itu diam Ozora akan lakukan apapun!

Angel Or Devil? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang