Bismillah
-Happy Reading-
Seorang gadis dengan jaket berwarna hitam, rok jeans dan rambut tergerai indah duduk seorang diri di salah satu sofa club' malam dengan segelas kecil minuman di tangannya.Matanya yang tajam fokus dengan mengamati salah satu objek yang ada terletak tidak jauh dari dirinya duduk.
Dia mengamati setiap gerak-gerik seorang laki-laki dewasa dengan perut buncitnya duduk dengan dua wanita yang bergelanyut di setiap sisinya.
Suara musik DJ terdengar dengan alunan nada khasnya terdengar di telinganya. Sesekali matanya menjelajahi ruangan remang-remang dengan musik DJ tersebut.
Terkadang dia berpikir, kenapa banyak sekali orang-orang yang menikmati malamnya di ruangan bising dan bau alkohol ini? Tetapi jika di fikir juga mengapa dirinya berada di tempat yang sama dengan orang-orang tersebut. Ck.
Matanya kembali fokus dengan tujuannya kali ini yaitu mengawasi laki-laki tua dengan purut buncitnya itu. Sebenarnya dia sudah sangat geram dengan pemandangan yang diamati nya itu. Namun dia harus bisa menahan dirinya untuk tidak bertindak ceroboh.
"Hai manis" gadis tersebut melirik sekilas orang yang menyapanya tersebut namun tidak dia tanggapi.
"Mau gue temani" suara orang tersebut yang merupakan seorang lelaki jika di perkirakan umurnya beda beberapa tahun di atasnya.
"Mari kita bersenang-senang bersama" ucapnya dengan berani tangannya mengelus pipi gadis tersebut. Dengan sekali sentakan tangan orang tersebut sudah berhasil di kilirnya.
"Wah mau bermain kasar rupanya" ucapnya dengan berusaha melepaskan tangannya dari gadis tersebut, namun nihil malah dia yang dengan cepat kedua tangannya sudah berhasil dia kilir.
"Jangan coba-coba bermain dengan gue" ucapnya dengan tajam dan langsung membanting orang Yang sudah berusaha mengganggu nya tersebut.
Dengan menahan sakit di kedua tangannya orang tersebut berhasil berdiri sembari meringis dan pergi dari hadapan gadis tersebut dengan jalan agak tertatih.
Selesai dengan sedikit sampah pengganggunya kini pandangannya kembali dengan objek semula yang sekarang objek tersebut sudah sedikit mabuk.
Kakinya menapaki lantai berjalan mengikuti pria tua buncit tersebut yang berjalan ke arah belakang club' malam ini yang dapat di ketahui bahwa itu adalah kamar mandi.
Sebentar lagi kena kau sampah menjijikkan ucapnya dalam hati
Saat berbelok ke arah kiri badannya limbung di tarik seseorang dan langsung di dekapannya gadis tersebut.
Orang yang berhasil mendekapnya bisa di katakan mabuk berat karena dia dapat mencium bau alkohol yang menyengat dari tubuhnya.
Gadis tersebut mencoba melepaskan dirinya namun nihil malah dekapan erat yang ia terima. Kenapa dengan laki-laki ini tenaganya tak berarti? Pikirnya.
"Lepas brengsek" ucapnya dengan berusaha melepaskan dekapannya
"Bantu gue" ucapnya serak
"Lepasin tangan Lo dari tubuh gue atau kepala Lo yang gue lepas dari tubuh Lo brengsek" ucapnya dengan tajam
"Bantu gue, gue sange" ucapnya serak
Mata gadis tersebut membola terkejut namun hanya sebentar dia kembali mengubah raut wajahnya menjadi datar dan dingin seperti sebelumnya.
Saat ingin berontak dia terkejut merasakan benda kenyal dan lembut menempel sempurna di atas bibirnya yang masih suci tersebut. Dengan sekali hentakan dia berhasil terlepas dari dekapan laki-laki aneh di hadapannya yang dapat di lihat bahwa dia adalah seumuran dengannya.
Plak
Gadis tersebut berhasil menampar pipi laki-laki di depannya ini membuat sang empu meringis kesakitan.
"Lo dasar laki-laki brengsek" umpatnya
"Lo bilang gue brengsek?" Tanyanya
"Iya. Lo cowok breng-"
Ucapannya terpotong saat merasakan kembali benda kenyal nan lembut tersebut berada di atas bibirnya dengan sempurna saat mencoba untuk melepaskan diri nya, bukannya terlepas malah lumatan pada bibirnya yang ia dapatkan menjadikan dirinya limbung karena sangat terkejut.
Dia memang bisa dikatakan gadis kuat dan mampu mengalahkan seseorang yang biasanya mencoba untuk mengganggu kehidupannya.
Namun kali ini dia seakan menjadi gadis lemah yang hanya diam mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari cowok asing di hadapannya ini.
Dengan kasar cowok itu memperdalam ciumannya dan mengangkat gadis tersebut ala bridal style dan membawanya ke sebuah kamar.
Saat mencoba berontak gadis tersebut kalah dengan tenaga cowok di hadapannya yang lebih kuat dari dirinya.
Ceklek
Pintu sebuah kamar di lantai dua club' malam tersebut berhasil di buka oleh cowok tersebut dan langsung dikuncinya kembali.
Dengan kasar cowok tersebut meletakkan gadis di gendongannya tersebut ke atas kasur dan langsung menindihnya.
"Brengsek, lepasin gue" berontaknya
"Diem" ucapnya serak
"Lo mau ngapain gue bangsat, lepasin gue" teriaknya dengan sambil terus berontak meloloskan diri dari cowok gila di datasnya ini tapi sial gak bisa.
Cup
Sebuah kecupan yang menjadi awal sebuah lumatan. Semakin lama semakin dalam dan lumatan pada bibirnya.
Kedua tangan cowok tersebut yang awalnya menahan gadis di bawahnya sekarang sudah berhasil bergerak kemana-mana.
Dengan paksa cowok tersebut membuka baju dan rok cewek di bawahnya hingga keduanya sama-sama berhasil tidak mengenakan sehelai benang pun.
Dan akhirnya mahkota yang selama 17 tahun behasil ia jaga berhasil di renggut oleh cowok brengsek di atasnya ini.
Air matanya mengalir tiada henti meratapi kehidupannya yang sudah gelap ditambah menjadi lebih gelap lagi.
Mama, Papa maafin aku, aku gagal menjaga diriku sendiri batinnya
-Thanks-
Menurut kalian gimana nih sama awalnya?
Apakah cerita ini lanjut atau gak?
Vote + Komen yaa
See you
Hari ini aku mulai dengan cerita baru yang bertepatan dengan hari ulang tahun teman aku. Doain dan ucapin teman aku yang ultah ya guys.
Aku sengaja publish bareng ulang tahunnya hehe...
See you ❤️
Kalimantan Selatan, 04 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
GASTARA
General Fiction[FOLLOW DULU GUYS] Jadi Readers yang bijak yaaa *** Blurb: "ngantuk" "yuk tidur" ajak Gasta "pengen es krim" "katanya tadi ngantuk hmm?" "tapi pengen es krim" rengeknya "ya udah" *** Anggasta Danadyaksa tidak menyangka bahwa datang ke acara temannya...