Budayakan Vote dan Follow terlebih dahulu sebelum membaca.
Happy Reading 😍===================
Sudah 3 hari berlalu semenjak Suzy menyiksa Jisoo dikamar mandi keadaan Mansion Lee berubah. Biasanya meja makan yang teridiri dari 6 orang kini hanya tinggalah dua, Minho dan Suzy saja.
Jennie, Rosè dan Lisa memilih untuk mekan di caffetaria sekolahnya. Jisoo sudah membujuk ketiga adiknya untuk tak bersikap seperti itu, tapi apa boleh buat adiknya tetap saja tak menghiraukan ucapannya. Alhasil Jisoo hanya menuruti ketiga adiknya yang selalu menolak jika diajak sarapan bersama, begitu juga dengan makan malam. Mereka memilih untuk makan setelah kedua orangtuanya selesai.
Malam ini mereka tengah berada disebuah restoran mewah di Seoul atas ajakan Suzy. Suzy mengajak anaknya untuk makan malam bersama dengan tujuan agar anak-anaknya tak lagi marah dengannya.
Awalnya Jennie, Rosè dan Lisa menolk ajakan Suzy, bahkan sempat berdebat dengan Suzy dan Minho. Tapi karena Suzy terus memohon bahkan sempat ingin berlutut dihadapan mereka, akhirnya mereka menyetujuinya.
Kini mereka tengah berada di restoran mewah tersebut. Orang-orang semakin berdatangan dan membuat ruangan restoran itu kian ramai. Restoran ini sangat ramai karena sangat terkenal di Seoul.
"Lisa kau mau kemana?" Jisoo berucap kala mendapati Lisa yang mulai beranjak dari duduknya.
"Aku ingin pergi ketoilet sebentar" Lisa menjawab menatap Jisoo.
"Kajja bersama Unnie, unnie juga ingin ke toilet"
Jisoo dan Lisa sudah dari toilet, kini mereka sedang berjalan menuju meja mereka. Saat berjalan tiba-tiba tak sengaja Jisoo bertabrakan dengan seseorang.
"Yak! Apa kau sengaja menabrakku"
Jisoo terbengong mendengar pekikan itu. Sungguh Jisoo tak tau apa yang dilakukan yeoja itu, sudah jelas dia yang menabraknya kenapa dia seolah yang menjadi korban. Apakah dia sudah tidak waras.
"Kau menyalahkanku? Jelas-jelas kau yang menabrakku nona-ssi"
Jisoo menatap yeoja itu tak percaya. Sebenarnya Jisoo tak tahu siapa yang salah, hanya saja Jisoo tadi sudah berjalan dengan hati-hati dan tiba-tiba saja yeoja itu berjalan kearahnya sembari memainkan ponsel hingga menabraknya. Jadi sudah jelas bukan siapa yang bersalah.
"Yak! Kau yang sengaja menabrakku sialan!" Umpat yeoja itu dengan keras. Sungguh Jisoo tak tahu apa yang sedang merasuki yeoja itu hingga menuduhnya seperti itu.
"Kenapa kau berteriak?" Ayah dan Ibu yeoja itu datang menghampiri karena teriakan anaknya. Semua orang bahkan pandangannya kini tertuju pada mereka.
"Appa, Eomma. Lihatlah bajuku basah karena ulahnya" yeoja itu menunjuk Jisoo yang berdiri dihadapannya.
"Yak! Apa yang kau lakukan kepada anakku" ucap ibu yeoja itu menatap Jisoo penuh amarah. Sedangkan Lisa sedari tadi hanya diam lantaran takut harus berbuat apa.
"Mianhae ahjumma, tapi anakmu yang menabrakku" Jisoo berucap menatap yeoja itu sekilas yang tersenyum remeh kepadanya.
"Jelas-jelas kau yang salah, kenapa kau menyalahkan anakku" ayah yeoja itu yang berbicara karena merasa tidak terima jika anaknya yang disalahkan.
"Bahkan ahjumma dan ahjussi tak melihat kejadiannya. Anakmu yang bersalah, dia yang menabrak unnieku dan membuat minumannya tumpah"
Kedua orang tua yeoja itu menatap Lisa tajam karena tak terima anaknya disalahkan. Lisa sedikit ketakutan karena tatapan-tatapan itu, tapi Lisa mencoba mengabaikannya lantaran harus membela sang kakak yang tak salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING ✔
FanfictionKehidupannya berubah semenjak sang ibu melahirkan putri kandungnya. Rasa sayang yang dulu ada kini perlahan hilang berganti oleh rasa sakit bertubi-tubi. Apakah dia akan kuat menerima semua cobaan hidupnya, atau dia memilih untuk menyerah. HIGHT RAN...