Budayakan Vote dan Follow terlebih dahulu sebelum membaca.
Happy Reading 😍==================
Malam ini harusnya menjadi malam yang membahagiakan untuk Minho dan Suzy karena hari ini adalah hari dimana universary pernikahannya yang ke 25 tahun.Acara yang sudah disiapkan jauh-jauh hari harus dibatalkan. Mansion yang sudah disulap sedemikian rupa bak ballroom harus diturunkan. Makanan mewah yang sudah dipesan pun kini diberikan kepada orang yang kekurangan.
Undangan yang sudah menyebar pun harus di cancel. Wartawan yang sudah datang pun terpaksa pulang dengan tangan kosong. Harusnya ini menjadi hari sejarah tapi semuanya harus musnah.
Semua ini terjadi lantaran Jisoo yang masih belum kembali ke mansion. Seharusnya Jisoo sudah tiba sejak pukul 1 siang tadi, tapi sampai jam menunjukkan pukul 10 malam tak ada tanda-tanda dari kepulangan Jisoo.
Jennie, Rosè dan Lisa sudah mencari Jisoo sejak siang tadi, tapi dari mereka tak kunjung menemukan keberadaan Jisoo. Begitu juga dengan orang suruhan Minho, mereka juga tak menemukan keberadaan Jisoo.
Semua kini tengah gusar menantikan Jisoo, bahkan sejak tadi Lisa dan Rosè tak hentinya menangis. Tentu mereka merasa khawatir sekarang karena Jisoo yang tak kunjung pulang, mengingat Jisoo juga baru saja melakukan chemotherapy membuat pikiran mereka mejadi tak tenang.
"Appa, kumohon temukan Jisoo unnie appa"
Lisa melirih menatap Minho begitu sendu, pikirannya kini benar-benar kacau. Minho mendekat pada Lisa, memeluk Lisa begitu kuat. Minho tahu apa yang dirasakan anak-anaknya kini, tapi Minho juga tak taju harus mencari Jisoo kemana lagi.
"Appa berjanji akan menemukan unnie kalian"
Minho menatap ketiga anaknya bergantian, mengangguk pelan menyakinkan anaknya jika semua akan baik-baik saja. Tapi setiap kali mencoba berfikir tenang entah kenapa perkataan adiknya tempo hari kala dirumah sakit benar-benar membuatnya ketakutan.
"Aku bersumpah akan ku lenyapkan semua anak-anakmu itu satu persatu!"
Minho hanya tak ingin perkataan adiknya kala itu benar-benar terjadi sekarang. Sungguh jika itu benar-benar terjadi Minho tak akan memaafkan adiknya.
*****
Mata hitamnya terbuka kala sinar matahari menerpa wajahnya. Pandangannya kini mulai berputar mengitari ruangan dimana dirinya berada.
Seingat Jisoo dia berada di sebuah ruangan dimana banyak sekali meja dan kursi kampusnya. Tapi kenapa sekarang Jisoo tak mendapati satupun barang kampusnya.
Ruangan itu sangat gelap bahkan sangat kosong. Hanya ada beberapa kayu yang berserakan juga. Jisoo yakin ini bukanlah tempat dimana Nayeon mengulanginya kemarin. Good, berarti kini Jisoo sudah tak pulang semalaman. Oh m Tuhan pasti keluarganya kini sangat mengkhawatirkannya.
Jisoo berusaha keluar dari jeratan ditangannya, tapi yang ada hanya tenaganya kian terkuras habis. Punggungnya bahkan kini terasa jauh lebih sakit jika dirinya bergerak.
Jisoo hanya bisa menangis sekarang, merasakan sakit pada tubuhnya juga rasa rindunya pada orang tuanya. Kini Jisoo juga semakin menangis mengingat tadi malam adalah hari perayaan ulang tahun kedua orang tuanya.
"Mianhae Appa, Eomma, Jisoo tak berada disana"
Ucapan itu terdengar begitu lirih dan menyesakkan. Jisoo benar-benar merasa bersalah karena tak hadir diacara penting kedua orang tuanya. Harusnya Jisoo berada disan dan mengucapkan langsung kata manis kepada kedua orang tuanya sebagai ucapan atas perayaan pernikahan kedua orangtuanya. Tapi itu semua kini hanyalah angan yang tak bisa Jisoo lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING ✔
FanfictionKehidupannya berubah semenjak sang ibu melahirkan putri kandungnya. Rasa sayang yang dulu ada kini perlahan hilang berganti oleh rasa sakit bertubi-tubi. Apakah dia akan kuat menerima semua cobaan hidupnya, atau dia memilih untuk menyerah. HIGHT RAN...