Mistake

1K 69 19
                                    

Tik..

Tik...

Tik...

Brasss....

Rias terdiam saat tubuhnya perlahan basah karena hujan, dan perlahan airmata mengalir deras dari mata indahnya

Malam ini, hari ini, jam saat ini... Adalah malam dimana dia untuk menuruti egonya dan membuat dia harus menyesal



Naruto dan juga Rias adalah sepasang kekasih atau bisa disebut sebagai tunangan. Mereka sudah bertunangan selama 2 tahun dan selama itu pula Naruto sangat sibuk dengan dunianya/bekerja. Rias sebagai wanita yang juga butuh perhatian maupun kasih sayang nyata mulai meragukan perasaan Naruto

"Hei gadis merah" Sebuah suara terdengar di telinga Rias saat menoleh matanya menatap malas pemuda di depannya

"Mau apa kamu?" Tanya Rias dengan sedikit malas

Rias malas meladeni pemuda di depannya. Pemuda yang bisa dikategorikan sebagai pemuda yang tampan juga pintar

"Ayolah jangan galak begitu... Oh iya mau makan bersama? Tenang kali ini aku yang traktir" Balas pemuda itu sambil tersenyum tampan, untuk sesaat Rias hampir terpesona oleh senyum pemuda itu

"Pergilah Sasuke, aku malas meladenimu dan juga berhenti perhatian denganku"

Sasuke atau Uchiha Sasuke adalah seorang pemuda yang akhir-akhir ini selalu mengusik ketenangannya. Pemuda yang tiba-tiba datang entah darimana lalu dengan sikapnya yang suka ceplas-ceplos, perhatian dengan hal terkecil terkadang membuat hati Rias bimbang. Bimbang karena dirinya sudah punya tunangan tapi masih bisa berdebar ketika bersama pemuda lain

"Cihhhh apa kamu masih memikirkan tunanganmu yang sok sibuk itu? Berfikirlah realistis Rias, dia bahkan tidak pernah mengabarimu walau hanya sekali, dia sibuk dengan dunianya yang hanya diisi oleh kerja, kerjadan kerja itu? Jika dia memang sayang padamu pasti dia akan memprioritaskan dirimu daripada pekerjaannya itu Rias"

Ucapan dari Sasuke terngiang dalam kepala merah Rias. Rias mulai percaya dengan semua yang dikatakan oleh Sasuke. Karena menurut Rias apa yang dikatakan oleh Sasuke adalah kebenaran

"Bertindaklah egois walaupun untuk sekali Rias. Aku akan selalu menunggumu"

Cup..

Rias termenung, jantungnya berdebar saat keningnya merasakan bibir lembut di keningnya

"Iya aku harus bertindak egois" Lirih Rias saat melihat Sasuke sudah pergi meninggalkan dia sendiri




Restoran

Malam ini, iya malam ini Rias membuat janji dengan Naruto untuk makan malam di restoran favorit mereka. Saat datang Rias melihat jika Naruto sudah datang terlebih dahulu

"Gomen apa aku telat? "

"Tidak. Duduklah lalu kita makan"

Rias tersenyum kecut saat mendengar nada dingin dari tunangannya, dengan perlahan dia duduk di depan laki-laki tampan berambut pirang. Tidak ada perbincangan diantara mereka sembari menunggu pesanan datang

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang yaitu steak daging kesukaan Rias. Kembali Rias tersenyum kecut begitu makanan datang, Naruto sibuk memotong daging bahkan tanpa memperdulikan Rias

"Naru sebaiknya hubungan ini kita sudahi, aku sudah capek dengan semua ini. Kamu yang sibuk dengan duniamu bahkan tidak pernah sekalipun kamu memperdulikanku. Tidak pernah kamu perhatian denganku. Apakah aku pernah penting buatmu? Apakah pekerjaanmu itu lebih berharga daripada aku? Jadi lebih baik kita sudahi pertunangan ini. Ini cincinnya aku kembalikan dan terima kasih untuk 5 tahun yang sangat berharga ini. Permisi"

Rias tak kuasa menahan airmatanya saat melihat Naruto yang terdiam tanpa membalas atau mengejarnya. Mungkin ini memang yang terbaik, begitu pemikiran Rias

Sedangkan Naruto yang ditinggal oleh Rias dia menatap potongan daging steak di depannya.

"Kupikir percuma aku berniat memotongkan daging ini buatmu Rias-chan..... Hahhhh gadis ini masih saja ceroboh"

Naruto menghela nafas pelan saat melihat HP Rias tertinggal di meja. Dengan menaruh uang di meja, Naruto bergegas keluar untuk mengejar Rias

Begitu sampai dengan restoran dia berhenti saat melihat di seberang jalan matanya menatap mantan tunangannya sedang terduduk di bangku taman. Dengan perlahan Naruto berjalan mendekat, namun saat baru setengah jalan, dia berhenti karena melihat Rias tengah berpelukan dengan seorang pemuda

"Mungkin memang yang terbaik" Gumam Naruto sambil berniat berbalik, masalah HP bisa di berikan besok

Namun....

Dari arah jalan yang berbeda ada mobil yang melaju kencang. Naruto tidak sempat bereaksi dan...

Tiinnnn....

Brakk......

Bunyi tabrakan terdengar sampai semua orang terkejut, saat melihat tempat kejadian terlihat seorang pemuda tampan yang tubuhnya penuh darah


Disisi Rias, setelah dia keluar dari restoran dia langsung berlari kearah taman di depan restoran, dia tidak menyangka jika hubungannya dengan Naruto yang sudah terjalin 5 tahun harus berakhir. Saat sedang menangis datang seorang pemuda dan memeluknya, Rias sempat berontak takut orang jahat tapi setelah mendengar suara pemuda tersebut, Rias memeluk balik dan menumpahkan airmatanya. Saat dirinya tengah menangis terdengar suara klakson mobil dan disusul suara benturan keras

Rias sempat terkejut namun hanya sebentar, dia entah kenapa merasa ingin melihat kejadian itu walaupun sudah di larang oleh  Sasuke. Dengan perlahan Rias berjalan mendekat kearah sumber kecelakaan. Semakin dekat dengan tempat kejadian, hati Rias semakin kacau, entah kenapa dia merasakan sesuatu yang buruk. Begitu terlihat korban kecelakaan airmatanya tidak bisa di bendung. Disana terbaring seorang laki-laki yang tubuhnya penuh darah

"NARUUUU.... " Teriak Rias dan langsung bersimpuh untuk memangku kepala Naruto di atas pahanya

"Hiks Naru... Kumohon bertahanlah hiks gomen.. TOLONG PANGGIL AMBULANCE"

Naruto yang tahu orang yang ditunggu sudah datang, langsung membuka matanya

"Aahh R-rias uhukk i-ini...  Uhugghh g-gomen d-dan uhuughh a-arigatou uhuugghh" Ucap Naruto terbata di selingi muntah darah, Naruto menyerahkan cincin pertunangan dan juga HP milik Rias

"N-naru... Heii hiks naru bangun hiks kumohon bangun.. Naru hiks NARUUUU.... " Dengan teriakan Rias hujan tiba-tiba turun seakan alam ikut bersedih






Malam ini adalah peringatan kematian Naruto. Malam yang selalu membuat Rias depresi dan selalu menyesali egonya.

"Hiks gomen Naru hiks gomen.. "















  Bawa sad lagi ya 😂

Oh iya minal aidzin walfaidzin
Mohon maaf lahir dan batin 🙏

Maaf jika selama ini jenong ada salah, maaf jika jenong suka kasih cerita yang tidak sesuai dengan keinginan kalian

Semoga kita bisa bertemu lagi dengan ramadhan juga lebaran tahun depan
Amin ya allah amin

Sehat-sehat ya buat kalian juga keluarga

Pai pai 👋👋

and one only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang