32

16.6K 3K 1.4K
                                    

Penting: Gais, gw liat dari komen, kayanya banyak dari kalian yang sering gak dapet notif ya kalo cerita ini up? Dan gw juga liat kayanya gara-gara itu mungkin ada chapter yang kelewat gak kalian baca, makanya kadang di chapter tertentu ada yang nanya "Loh kok si ini begini?" Karena itu gw saranin, kalo misal kalian dapet notif gw up, cek juga ya chapter sebelumnya, barangkali kelewat belum kalian baca hehehe sama cek juga chapter selanjutnya, apa beneran udah mentok apa belum, karna kadang ada reader yang minta next padahal chapter selanjutnya udah ada hehe~

(Jangan jadi sider yaa, jangan lupa vote dan komen, selamat membaca^^)

Author POV

"PERGI DARI SINI! KAMU CUMA AIB BUAT KELUARGA KITA!"

"SAYA GAK SUDI PUNYA ANAK PEREMPUAN MURAHAN SEPERTI KAMU!"

Jennie yang masih terlelap terlihat mulai bergerak gelisah. Karena mimpi buruk yang sama yang selalu menghantuinya semenjak tinggal satu atap dengan Hanbin.

Mimpi buruk itu selalu dimulai dari sana, saat dimana orang tua kandungnya mengusirnya dan mengucapkan perkataan yang meninggalkan luka besar dalam diri Jennie.

"Keliatannya dia masih sma."

"Pasti dia hamil diluar nikah."

"Ya ampun anak jaman sekarang bener-bener ya ..."

"Pasti perempuan gak bener!"

Lalu Jennie selalu kembali ke sana.
Ke saat dimana dirinya keluar dari ruang periksa setelah berniat untuk melakukan aborsi.

Jennie menatap takut ke arah orang-orang yang menatap jijik ke arahnya sambil berbisik.

Tatapan jijik yang dilayangkan orang-orang itu, masih benar-benar teringat jelas dalam ingatan Jennie bahkan sampai detik ini.

Jika pada saat itu, ada Jisoo dan Bobby duduk diantara orang-orang yang menatap jijik ke arah Jennie itu, dalam mimpi buruk Jennie selalu tak ada mereka berdua di sana.

Berhubung pada saat itu, Jennie sempat terlibat kontak mata dengan Jisoo yang menatap ke arahnya dengan mata tulusnya yang berkaca-kaca, namun dalam mimpinya Jisoo tak ada di sana, jadi di setiap tidurnya Jennie selalu bergumam, "Jisoo ... Kamu dimana ..." Lalu dirinya akan terisak dan terbangun sambil berteriak memanggil Jisoo.

Jennie selalu merasa sesak dan ketakutan setelahnya. Jika membayangkan bahwa dirinya kembali ke masa itu, namun tak ada Jisoo dan Bobby di sana, rasanya Jennie tak sanggup.

"Jisoo!!"

Teriak Jennie sontak terbangun dari tidurnya, entah yang ke-berapa kalinya dia terbangun karena dihantui mimpi buruk itu.

Lalu sesak dan perasaan takut yang begitu besar itu datang lagi. Jennie beringsut turun dari tempat tidurnya. Mendudukkan dirinya di sudut antara tempat tidur dan nakas, lalu memeluk kedua lututnya.

Tadi Jennie menangis setelah mengusir Hanbin pergi, sampai akhirnya tertidur. Dan dirinya berujung terbangun karena mimpi buruk itu lagi.

Dear Mom || Watanabe Haruto✔[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang