03. TEMAN BARU

4.7K 446 80
                                    

Gulf merentangkan kedua tangannya saat Mew berjalan ke arahnya, membuat Boun yang berada di sampingnya memutar bola matanya malas.

Bentar lagi pasti ada ke-uwuuan MewGulf yang akan di lihatnya secara live.

Duh, Boun iri dengki liatnya.

Gulf tadi memaksa Boun untuk mengantarnya ke sekolah Phi Meownya. Boun menyanggupi karena kalo misalnya enggak, Gulf bakal niat ke sekolah Mew sendirian, kaya kemarin.

Ternyata gen sinting dari Mild menurun pada Gulf, bahkan balita itu lebih sinting dari sang ayah.

“Phi kira Kana kabur lagi dari rumah,” ucap Mew, bocah remaja itu membawa Gulf pada gendongannya.

“Lo pake jampi-jampi apa si Mew? Bisa-bisanya bikin si demplon bucen akut kaya gini!”

Boun cemburu tau nggak! Mew itu tetangga depan rumah Gulf, tapi kalo Mew enggak ada Gulf pasti bilang kalo dia rindu sama Mew. Sedangkan Boun sama Gulf kan tinggalnya jauh, Boun juga kalo ke rumah Gulf pasti karena mengantar sang Ibu, tapi Gulf tidak pernah bilang rindu padanya

“Bilang aja Phi Boun iri kan sama aku,” ucap Mew. Mana pas bilang gitu wajahnya songong banget, Boun jadi pengin lelepin Mew ke sungai.

Boun menatap datar Mew lalu masuk ke dalam mobil, Mew juga ikutan masuk. Tapi bukannya duduk di depan seperti Boun, bocah remaja itu malah duduk di belakang.

“Phi Meow! Gupi puna temen bayuuuu tau!” serunya semangat.

Di komplek perumahannya tadi memang ada orang pindahan, katanya itu rekan kerja Ayah Mild. Dan di keluarga itu juga ada anak laki-laki yang usianya satu tahun di atas Gulf.

“Wah beneran?” tanya Mew.

Boun yang tengah menyetir merasa seperti kambing congek, harusnya dia tetap bersikeras nolak Gulf buat nganterin balita itu ke sekolah Mew.

“Cicus!”

“Ciyus Guppie!” Boun membenarkan ucapan Gulf.

“Ya itu!” Gulf seperti tidak terima kalo ucapannya tadi salah, kan Gulf masih kecil, jadi kalo salah sedikit ya enggak apa-apa lah.

Salah sedikit matamu!

Mew tertawa melihat wajah dongkol Boun. Boun kalo dilihat-lihat pantas jadi supirnya dan Gulf.

Haha, jahat banget Mew ini.

“Nama temen baby siapa?” tanya Mew.

Gulf menatap Boun, balita itu rupanya lupa nama teman barunya. “Emm, capa ya?” tanyanya entah pada siapa.

Bikin Mew dan Boun gemas sendiri karena tingkah balita manis itu.

“Aow, menyanya Bai!” ucapnya semangat, bisa-bisanya Gulf melupakan nama teman barunya.

Maklum, isi pikiran Gulf kan hanya tentang Mew seorang.

Boun tertawa mendengarnya. Menyanya? Jauh banget dari kata namanya.

“Ganteng nggak Gup?” tanya Boun.

Boun pengin lihat gimana raut wajah Mew pas cemburu, kemarin kan dia enggak tau kalo Mew lagi cemburu. Masih penasaran, kalo Gulf lagi sama Mew, boleh bahas laki-laki lain apa enggak?

“Anteng!” seru Gulf.

Gulf kayanya enggak liat ekspresi wajah Mew kaya gimana. Bocah remaja itu mengetatkan rahangnya, kedua tangannya juga mengepal kuat.

Boun ngeri sendiri liatnya.

“Api antengan Phi Meow na Gupi!”

Asu.

BABY KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang