Haloo maaf ya baru bisa up sekarang..
Soalnya kemarin sibuk banget jadi gak sempet buat revisi you know lahh bantu-bantu emak didapur tuh bikin pusing banget.Dah malah curhat :)
Maaf guyss buat kemarin request castnya yang lain aku pilihnya Seokjin terlalu bucin Jinsoo aku tuhh huhuu..Sabar yahh nanti bakalan aku bikinin kok pake cast cowok idol lain.
Selamat membaca :))
Jisya kebingungan, bagaimana tidak dia terlambat datang ke kelas karena kegiatan panasnya dengan Viki.
Di dalam sudah ada pak Satria guru Biologinya yang terkenal dingin dan killer, yang sedang menerangkan bab reproduksi.
"Dari mana kamu? Bukankah tau ini masih jam pelajaran?kenapa masih berkeliaran di luar?"Jisya menegang mendengar pertanyaan dari pak Satria, ditambah dengan tatapan tajamnya."Emm-anu pak tadi saya habis dari perpustakaan me-mencari buku untuk pelajaran yaa untuk belajar"dengan terbata Jisya menjawab, dia gugup terus menjadi pusat perhatian.
"Lalu kenapa kau kembali dengan tangan kosong? dimana buku untuk belajarmu itu?"skakmat Jisya bingung harus menjawab apalagi dia tidak pandai berbohong.
Dengan langkah perlahan Satria menghampiri Jisya. Sambil memasukan kedua tangannya dalam saku.
"Kerjakan tugas yang ada didepan! Dan tidak boleh ada yang keluar kelas atau gaduh" katanya tegas pada siswa lain.
..dan kau Jisya mari ikut, bantu membawakan buku paket di ruangan saya"hufftt Jisya kira dia akan terkena hukuman dari pak Satria, kalau cuma disuruh bawa buku paket dia sih tidak masalah.
"Ba-baik pak"jawab Jisya sambil mengikuti gurunya itu.
****
Setelah sampai Jisya disuruh menunggu dahulu khusus di ruangan pak Satria. Memang ruangan pak Satria itu terpisah dari guru yang lain, karena selain mengajar Biologi dia menjadi guru BK, jadi karena itu sekolah menyediakan ruangan untuk guru konseling untuk siswa-siswi yang ingin berkonsultasi. Supaya lebih leluasa curhatnya.
Satria datang dengan setumpuk buku ditangannya lalu ditaruh pada mejanya.
Jisya sontak berdiri dan mendekat untuk membantu namun kegiatannya ditahan oleh Satria.
Sambil mengangkat sebelah tangannya guna menghentikan gerakan Jisya,dia berkata "Tunggu dulu ada yang saya ingin tanyakan sama kamu..
"Sebenarnya kamu itu tadi habis dari mana Jisyaa?"tanya lagi dengan suara yang sedikit serak, dan itu membuat Jisya sedikit merinding.
Sial pertanyaan itu lagi..
"Sa-saya dari pe-perpus pak"jawabnya sambil menunduk karna takut dengan tatapan tajam pak Satria.