12. Pacar?

13 4 0
                                    

happy reading ^^

Mulai sekarang dan seterusnya, hari - hari Rahel di sekolah akan selalu bahagia dan penuh kedamaian tanpa adanya Mark.

"Sepi juga ya kalau ga liat muka Mark jam segini." kata Syafa memandangi bangku Mark yang sudah tidak ada penghuni nya.

"Idih, ngapain lo rinduin manusia kayak dia. Kaga ada guna woy!." ketus Rahel.

"Biasa nya dia yang selalu ramein ni kelas gegara gelud sama lo, sekarang hanya sepi. Sumpah demi bapak lo, gue kangen Mark." cerocos Syafa.

"Kaga usah bawa - bawa bapak gue juga, njir." kesal Rahel.

"Emang lo ga kangen ma dia?" tanya Syafa beralih menatap Rahel.

"Kangen lo bilang? liat bangku dia aja gue udah jijik."

"Manusia pasti punya salah, hel."

"Coba lo jadi gue, pasti lo ngerasain apa yang gue rasain. monyed ya lo." ketus Rahel noyor pala Syafa yang duduk di bangku Yuta.

"Maap maap," kekeh Syafa.

"Oh ya, hubungan lo ama Yuta begimane? lo bedua emang beneran udah official?" tanya Syafa dengan semangat.

"Kaga tau gue." Rahel mengedikkan bahu nya, acuh.

"Lah gimana sih lo?." heran Syafa

"Ya, habis dia udah dua kali bohongin gue, bukannya sayang atau pun cinta ma dia. jatohnya, gue malah benci liat muka dia." jelas Rahel

"Semua orang lo benci, semua orang lo jijikin. Manusia macam apasih lo?." ketus Syafa mukul kepala Rahel.

"Gue benci sama orang ada alasannya bego. Lo mau gue benci juga? HA?!" Rahel noyor pala Syafa balik.

Syafa kalah debat, dia kembali diam.

Tak lama dari itu, sosok yang sedang mereka bicarakan sudah ada di depan meja miliknya.

"Boleh minggir ga? gue mau duduk." ucap Yuta jutek.

Syafa mendongak keatas, natap tubuh tinggi Yuta "silahkan bapak Yuta yang terhormat, maaf sudah menduduki bangku anda." Syafa beranjak menuju bangku nya.

"Biasa aja kali, Sya." tawa Yuta kecil

Rahel yang mendengar suara Yuta, tak ingin menggubris. dia mutusin buat nenggelemin kepala dilipatan tangannya.

"Hai, kamu kenapa?."

Kamu? dia ngomong ma gue?, batin Rahel.

"Hel, kenapa?." tanya Yuta sekali lagi

"gpp." ucap Rahel pelan

"Aku bawain kamu roti nih, makan dong." kata Yuta sambil ngeluarin bekel roti dari dalam tas nya

Rahel tetep stay sama posisinya tadi

Karena ga digubris sama Rahel si Yuta auto naik darah

Dia deketin tangannya ke rambut panjang milik Rahel

Dia ngelus rambut Rahel pelan

"argh!."

Yuta tiba - tiba aja jambak rambut Rahel

"Nih roti, makan." Yuta nyodorin bekel roti itu, sambil nahan ketawa

"Nggaa mau gue." kesal Rahel natap Yuta sinis

"Maap dah karena udah jambak rambut kamu." kata Yuta lembut

"Sakit setan! coba sini rambut lo gue jambak." dan Rahel bener bener lakuin omongannya

Balas Dendam ; Nakamoto Yuta [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang