2. Tumbenan

50 9 0
                                    

happy reading ^^

- ••• -

Ntah terkena angin muson barat, atau mungkin angin muson timur. Atau jangan-jangan terkena sambar petir kemaren malam?

Yuta yang notabanenya jarang banget buat ngeboncengin orang, sekarang malah ngeboncengin Rahel. Dengan gelagat, takut Rahel terlambat krna detik itu mobil Mamanya bocor.

"Makasih" kata Rahel sembari memberikan helm kepada Yuta.

Cowo yang tuan dari motor Vespa ini hanya diam mematung, dengan sekilas melirik Rahel.

"Hm"

"Dih gitu doang? Lo ga kesambet kan? Ga biasa-biasanya jemput gue kerumah" ucap Rahel, menatap heran ke arah wajah Yuta yang tengah berdiri disampingnya.

"Engga"

Atau mungkin saja Tuhan memang mengabulkan permintaan Rahel kemaren? Yang kode mengode, tapi Yuta tampak acuh. Tapi ternyata.. Tuhan lah yang bertindak.

"Kalau eng - WOY LO MAU KEMANA? MAIN PERGI AJA! AELAH!" Butuh kekuatan yang super jika mendekati Yuta. Lihatlah sekarang, dia malah ninggalin Rahel gitu aja. Manusia bukan sih?

Padahal omongan Rahel yang tadi pengen ngajakin Yuta makan ke kantin. Dianya udah pergi duluan, mau gimana ngajakinnya?

- oOo -

Olahraga adalah pelajaran pertama di SMAN 35. Semua siswa X MIPA sudah siap dengan seragam olahraganya.

"Pak Chen ga dateng, tapi Pak Chen nitip pesan ke gue. Kalau agenda kita hari ini tanding Voly. Diawasin sama pak Suho katanya." jelas Farel sang ketua kelas yang kini berdiri di depan kelas.

"Pake acara agenda segala, kalau kaga datang ya kaga usah ada agenda lah. Kesel juga sekolah disini." Runtuk manusia yang selalu jadi bahan nyinyiran Rahel, dia Jaemin. Setelah berucap itu, dia berjalan ke arah tepi lapangan dan duduk disana seperti tak ada dosa.

"Si monyet ngeluh." Sudah dibilang. Apapun yang bersangkut-pautan dengan Jaemin, Rahel akan jadi Mak lambenya.

"anak ngen --

"LO BEDUA NAPA DUDUK DISANA? MO GUE KADUIN KE PAK SUHO?! NOH YANG LAIN UDAH SIAP SIAP." teriak Farel.

Rahel dan Jaemin menatap malas kearah Farel, teman-temannya sudah tak ada lagi disana. Semuanya sudah menuju lapangan Voly.

"Gue mau main aja dah, ntar sama kayak si monyet. Ngeluh mulu kerjaan nya." Cibir Rahel sambil berlari menjauhi jaemin

monyet? mungkin sindiran untuk Jaemin

"gue bukan monyet." kesal Jaemin berlari seperti yang dilakukan rahel

Semua siswa bermain dengan santai. Dan semua have fun. Tapi jika ada Pak Chen, pasti lebih seru. Karna guru laki-laki itu bawaannya santai seperti di pantai, dan beliau juga ga terlalu tegas.

Tanding Voly yang dimaksud oleh Farel tadi adalah tanding bermain dengan teman yang masih satu kelas. Tidak ada hadiah, hanya saja untuk melatih kemampuan.

Balas Dendam ; Nakamoto Yuta [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang