02

4.6K 705 48
                                    

.

.

WARNING: TYPO, SALAH PELAFALAN NAMA/KATA, KALIMAT GAJE, CRINGE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING: TYPO, SALAH PELAFALAN NAMA/KATA, KALIMAT GAJE, CRINGE

Setelah penyambutan (M/n) ke dalam klub selesai. Tiba-tiba Hinata datang kepadanya.

"Sugee serve-mu tadi seperti swoshh. Lalu block-mu seperti bam. Dan spike-mu itu seperti kaboom." Ucap Hinata dengan bahasa yang hanya di mengerti oleh dirinya sendiri.

(M/n) terkekeh lalu mengusap kepalanya "Jadi suara teriakan semangat itu berasal darimu rupanya." Ucap (M/n) yang membuat Hinata bingung sekaligus sedikit blushing karena kepalanya di usap oleh (M/n).

"Eh?"

"Lupakan. Ngomong-ngomong, siapa namamu?" Tanya (M/n).

"Hinata Shouyo desu. Aku akan menjadi raksasa kecil berikutnya." Ucap Hinata dengan penuh semangat.

"Nice too meet you, Hinata-kun." Ucap (M/n) dengan senyumannya. Dan Hinata hanya memiringkan kepalanya pertanda tak mengerti.

'Gak bisa bahasa enggres:")' Batin Hinata.

"Berhenti berpikir keras, cebol. Kau terlalu bodoh untuk itu." Ucap Tsukishima yang ternyata mendengar percakapan mereka.

"Huh?! Kau mau berkelahi, Stingyshima?!" Dan si Tsukishima hanya menampilkan senyumannya yang menyebalkan--tapi dapat membuat para gadis tereak--.

Lalu matanya menatap pemuda pirang yang cuma nyimak tanpa mau ikut campur. Kemudian satu pertanyaan dari Tsukishima menarik perhatian mereka.

"Apa kau benar-benar buta?"

"Tsukki!" Ucap Yamaguchi sambil menyikut pelan perut Tsukishima.

"Tsukishima jangan sembarangan menanyakan hal sensitif seperti itu." Tegur Sugawara.

"Apa? Bukankah aneh jika seorang yang tunanetra bisa bermain voli seperti tadi seolah-olah dia bisa melihat."

"Tsukishima itu sudah cukup." Ucap Daichi.

Sugawara menatap (M/n) dengan khawatir, dia khawatir jika pemuda buta itu tersinggung dan menjadi tak nyaman "Tak usah pedulikan dia, dia tak--"

"Hadeh, kan sudah kubilang tadi. Aku emang buta beneran kok. Nggak percayaan amat sih." Ucap (M/n) yang tak merasa tersinggung sedikit pun.

"Mau bukti? Ya udah aku tunjukkin mataku kalau perlu. Awas nanti naksir, soalnya wajahku ganteng loh." Lanjutnya sambil menunjuk matanya yang tertutup poni.

'Astaga...dia pede sekali.' Batin orang-orang yang ada di sekitarnya.

Tsukishima sedikit tertegun, tak pernah seseorang yang membalas perkataannya sesantai itu.

Obsession [A Yandere Haikyuu Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang