malam semakin larut. hati semakin kelabu. semuanya serba mendadak. yang ditunggu menghilang. yang ditunggu tiba-tiba melepaskan tanpa alasan. tampak bukan karakter yang dikenal selama ini.
renjun
kiraa
untuk hari ini dan banyak hari kedepan, saya gak tau sampai kapan
saya minta tolongkiraa
tolong apa jun?renjun
tolong tinggalkan saya
entah untuk sementara atau seterusnya
saya tau kamu bisa tanpa saya"ketemu renjun ra?" nakyung duduk di sebelah gua.
"kalau mau jatohin gua, jangan sekarang, kyung" jawab gua suujon.
"buset cakep gini disuujonin" nakyung jambak rambut gua pelan.
"HEH, GUA LAGI PUNDUNG YA TOLONG" teriak gua. "niatnya gua mau sendirian di taman malah disuru balik ke asrama"
"yaudah sini cerita. anggep aja gua temen deket lu" jawab nakyung.
i sumpah kalo gua gak galau udah gua jedotin itu kepala. gua pukul-pukul buat pelampiasan.
"iya gua tau, ra. setaun juga bukan waktu yang singkat. apalagi renjun identik sama ucapan manisnya xixi" asli, ini maksut nakyung apasi anjim.
gua menghela napas kasar. gua stay di roomchat renjun yang lagi online. chat terakhirnya belom gua bales. gatau mau bales apa. banyak banget mo meledak.
"ups kepencet stiker" ucap nakyung.
gua langsung panik ngeliat hape. eh engga. nakyung cuma ngeprank.
"saya selalu sayang kamu, ra. xixixi" nakyung ketawa jahat.
gua jambak rambut dia. "diem gak"
"gak" nakyung mengejek.
"diem nakyung. gua capek ngadepin lu" gua mengusap wajah dengan kasar. putus kayak gini rasanya ya.
"gua gabakal diem sampe lu cerita" jawab nakyung tegas. "gua kenal renjun dan renjun gaakan semudah ini ninggalin lu, ra"
gua memperlihatkan chat terakhir renjun. "ini apa? toh ternyata renjun bisa berdiri tanpa gua"
"renjun punya alasan lain ra. dia gamau libatin lu" nakyung menepuk pundak gua pelan.
"gua kenapa? gua salah apa? gua takut, nakyung"
"sini kalau mau nangis" nakyung memeluk gua.
"renjun cupu. dia susah move on kok, tenang aja. boleh jadi sekarang dia ngejauh dari lu, tapi besok dia bakal balik lagi sama lu, ra. mata renjun berbinar kalau deket lu, beda pas sama orang lain, termasuk gua"
"gapapa, dijalanin aja dulu. dinikmatin aja dulu prosesnya. renjun punya alasan, ra. dia gamungkin mutusin sepihak dan gada alasan. renjun gak se-childish itu"
"gua seneng liat hubungan kalian. gua minta maaf ya buat kemaren-kemaren. gaada yang cocok berdiri di samping renjun selain lu, ra"
"renjun sayang kamu" nakyung menepuk pelan punggung gua, membuat tangis keluar deras.
sementara itu, tak jauh dari asrama, di salah satu kamar laki-laki, renjun diam memegang ponselnya.
"kiraa ga bales?" tanya jeno.
renjun menggeleng lemah.
"gua uda buat perjanjian sama bu seulgi, jen" jawab renjun.
"dan gaboleh ngelibatin siapapun?" tanya jeno memastikan.
renjun mengangguk. "termasuk lu, termasuk kiraa"
"jangan sampe nyakitin kiraa, jun. kasih alasan yang jelas" jeno membereskan kasurnya, bersiap untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] NGALUS +HRJ
Fanfiction❝Saya gaikut olimpiade kimia. Saya mah ikut olimpiade buat dapetin anak ibu.❞ Masih bersama Huang Renjun yang jago ngalus, bye. Kata orang-orang sih, ceritanya bikin baper. Kalau mau baca, baca dulu book one di sebelah, okay-! ✨