1. Duh!

2 4 0
                                    

"NGGAK GITU SAYANG, AKU BISA JELASIN!"

"DIEM! LO GAK USAH BIKIN GUE SAMA CEWEK GUE MARAHAN YA!!"

"IH SAYANG KOK GITU SIH!, AKU KAN PACAR KAMU!!"

Lelaki yang dipanggil sayang menggeram, perempuan satu ini memang suka sekali membuat semua orang yang ada di dekatnya darah tinggi.

"Kamu jujur sama aku, sebenarnya siapa dia, apa hubungan kamu sama dia." tunjuknya pada gadis yang berteriak tadi.

"Dia cowok gue!"

"Lo nggak usah nipu ya, Aulia!." gadis yang dipanggil tadi hanya cengengesan.

"Tebak, apa yang bakalan mereka lakuin setelah ini?" bisik cewek yang di panggil Aulia tadi, sambil menyikut teman yang berada di sebelahnya.

"Yeu... paling putus" ujarnya, acuh tak acuh, sambil memakan sarapannya.

"Hm, mungkin?" ujarnya tak yakin, lalu kembali melanjutkan "Enggak, liat tuh mereka ngapain anjir?"

"Eh, iya, ngapain tuh pakek acara tutup-tutup mata?" ujarnya melebarkan mata, sudah tak tertarik lagi kepada makanannya.

"Heh, kamera-kamera!" ujar Aulia panik bukan main saat melihat teman sekelasnya sudah memajukan wajah hendak berciuman.

"Sabar woy! Gak usah grasak grusuk juga!" ujar Rara, tak terima lengannya dari tadi di senggol kencengnya bukan maen. Kalo Hpnya jatuh gimana?, Aulia mah enak tinggal bilang 'hehe maaf ya ra, gak sengaja, udah tuh gak parah juga rusaknya paling cuman retak dikit doang' , sambil masang muka cengengesan sok imutnya, terus kalo udah kebanting dia cumak bilang cuman, gak tau apa ada monster yang siap nelan dia hidup-hidup kalo berani rusak barang-- walaupun gak sengaja. Terus kena siraman rohani deh sampek abangnya capek sendiri. Lah ini, abangnya aja kayak orang yang gak ada capek-capeknya.

Rara udah misuh-misuh sendiri dalam hati.

Tapi tetep nurut juga ngangkat kamera, mengarahkan kamera pada remaja yang--wajahnya udah hanya beberapa senti itu--lalu mulai merekam sambil nahan napas. Ikut deg degan juga.

Sedangkan, Danu yang tak sengaja melirik kearah belakang Vasya tertegun di tempat. Bahkan dirinya belum menyentuh bibir ranum milik Vasya tapi sudah membeku ditempat, dengan bibir yang tanpa sadar sudah menganga lebar dengan mata membelalak sempurna. Menatap tak percaya bahwa dirinya direkam dari jarak kurang dari tiga meter.

Dan jangan lupakan kalau flash hp Rara yang menyala, tanpa disadari sang pemilik.

Aulia mengerutkan kening, ini kenapa si Danu kayak lagi liat setan sampek mukaknya jelek gitu. Ah, sorry, bagi Aulia tidak ada yang lebih tampan dari Kim Hanbin. Ia menoleh kesamping dimana Rara berada. Lalu ikut melotot juga, 'nih anak ya, begonya udah ngalahin mister bean, sumpah!' dengan segera ia menyenggol lengan Rara membuat gadis tersebut terkejut dan hampir latah.

"Ape sih! APA HAH?!" amuknya tak terima.

"Lo ngapain nyalain flash sih anjing?!" amuk Aulia, karena terkejut dia malah di gas sang sahabat hingga mengumpat kasar. 'Ya allah punya kawan...' batin Aulia mencoba menyabarkan diri.

Rara segera meriksa kebelakang hpnya hingga wajahnya memenuhi kamera, sebenernya, dia hanya tidak sadar kalau wajahnya telah memenuhi kamera. Namun, Aulia yang melihat itu menepuk jidat, lalu menabok kepala sang sahabat membuat sang sahabat meringis, karena ya, Aulia kalo udah mukul kencengnya bukan main. "Gue salah apa lagi sih, astaga..."

"Lo terlalu bego!" ujar Aulia, lalu pandangannya melihat kembali kedepan, seketika dirinya kembali melebarkan mata. "Matiin kameranya cepet!"

Rara memandang sahabatnya yang terlihat gelisah, ia mengerutkan kening. Lalu kembali melihat kedepan dan saat itu juga ia mematikan kameranya.

ZIELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang