# 10 Bayangmu

436 352 222
                                    


Jika mampu, aku akan memutar waktu. Aku ingin kembali pada masa itu, masa dimana aku bisa tertawa lepas bersamamu.
_Rain.
.
.
.
.
.


"Anak kelas 12 Ips 4 ngajakin tanding futsal, gimana?" Ujar Dodit setengah berteriak. Cowok itu tangah sibuk dengan game di ponselnya begitu juga dengan Virgo.

Sementara Daniel cowok itu tengah menyantap makan siangnya dengan lahap bersama Vino disampingnya yang juga tengah menikmati bakso mercon yang ia pesan dikantin. Entah ada apa dengan Daniel yang menurut begitu saja kala Vino menantangnya makan bakso mercon yang terkenal pedasnya. Vino itu heboh jika sedang kepedesan kalo kata dedek-dedek gemesnya Vino, Vino itu lucu kalo lagi kepedesan.

"Boleh tuh kapan?" Sambung Virgo.

"Malam Minggu."

"Boleh," ujar Vino dan Daniel serempak.

"Lo gimana Sa ikut nggak?"Tanya Dodit pada Aksa yang tengah memainkan gitar disamping Bimo.

"Gue nyusul."

"Mau kemana emang?"

"Jagain Valerie di rumah sakit,"

"Dari kapan?"

"Semalem."

Belum genap satu menit Aksa mengatakan hal itu ponselnya berdering dan memunculkan nama Valerie. Aksa memang sudah meminta izin pada guru untuk pulang lebih awal dengan alasan apa adanya. Setiap hari libur Aksa selalu menyempatkan diri bertemu dengan Valerie, terlebih Valerie sedang di rumah sakit yang entah sampai kapan. Sekedar info Aksa itu sangat dekat dengan Valerie apapun yang terjadi dengan gadis itu, Aksa pasti tahu.

"Gue cabut,"Aksa berdiri lalu ber-high five dengan kelima temannya.

"Tiati Sa kalo ketemu cecan kenalin ke gue!" ujar Dodit sambil melambaikan tangan.

Sedangkan keempat temanya memandangnya dengan tatapan jijik. Percayalah banyak yang mengira Dodit itu homo karena suka dekat-dekat dengan Aksa yang notebene cowok tulen.

"Niel lo udah ketemu Rindu?"

"Belum, Gue ada tugas buat lo," ujar Daniel dengan nada serius.

"Apaan? Kasih untung kan?"
Daniel meneguk air mineralnya

"Tenang gue kasih apa yang lo mau, tinggal awasi Rindu aja,"

"Ya nggak bisalah gue nggak sekomplek sama dia, apalagi serumah."

"Gue serius, lo awasin dia waktu sekolah aja selepasnya itu urusan gue."

"Wih keren gue juga mau dong jadi spy," celetuk Dodit sambil mengeluarkan puppy eyesnya tapi gagal total. Yang didapat adalah pelototan dari Daniel dan membuat Dodit langsung bungkam.

"Oke, gue mau."

Daniel menerima jabatan tangan Bimo. Sebenarnya ia tak bermaksud untuk mengawasi Rindu seperti ini, ia juga tidak mau mencampuri urusan gadis itu. Tetapi setelah tak sengaja melihat gadis itu ketakutan di halte dekat sekolah, ia bertekad untuk menjaga gadis itu dari jauh. Ia ingin tahu mengapa gadis itu ketakutan setelah membuka handphonenya bahkan Rindu juga sempat menjatuhkan handphonenya.  Karena sangat tidak memungkinkan jika ia bertanya langsung dengan gadis itu, sudah dipastikan pasti mereka hanya berdebat seperti sebelum-sebelumnya.

***

Kenzo melirik gadis yang duduk di sampingnya. Sedari tadi tidak ada obrolan antara ia dan Rindu. Mereka hanya diam, Rindu yang menatap langit yang mulai bersemburat jingga, sementara Kenzo fokus mengemudi.

Pesawat Kertas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang