Diluar caffe
"Gue minta sama Lo buat jauhin gue. Gue nggak mau pacar gue cemburu. OK" David jelaskan ke Amara biar Amara tau.
"Itu pacar Lo vid?" Hati Amara sesak banget seperti tidak ada oksigen disekitarnya. Air mata Amara memenuhi bendungan dikelopak matanya.
"Sekarang udah jelaskan. Jadi Lo jangan pernah muncul lagi dihidup gue dan satu lagi gelang yang Lo pake dari gue buang aja nggak penting" David memperjelas hubungan persahabatan mereka.
"Vid, kita bisa bicarain baik-baik, gue nggak mau persahabatan kita harus hancur cuma gara-gara cinta. Gue gak relaa" seketika air mata Amara terjun bebas membasahi kedua pipi manis Amara.
"Kita udah dewasa Ara, jadi kita nggak bisa kayak dulu lagi dan stop jangan ikutin gue. Lo ngerti kan yang gue omongin" sedikit membentak dan juga memperjelas hubungan persahabatan mereka tidak bisa dilanjutkan.
"t-tapi vid" jawab Amara sambil sesenggukan.
"Stop jangan ikutin gue lagi Ara. Lo ngerti gak sih" bentak David amarah David seketika membara seakan perkataan yang diucapkan tadi tidak didengarkan oleh Amara.
Air mata Amara jatuh lagi dan lagi dadanya sesak banget. Amara tidak bisa berkutip apapun. Sebelumnya David tidak pernah se-marah ini sama Amara. Apakah ini david beneran mau pergi ninggalin Amara cuma demi cinta?
Dari kejauhan ada geng yang dari tadi melihat keributan antara Amara dan David. Seseorang maju melangkah terlebih dahulu dia tidak terima kalau cewe dibentak apalagi ditempat umum seperti ini."heh, Lo beraninya ya bentak cewe didepan umum. Cewe apa cowo bang" nyolot cowo dari geng laxer yang bernama Aldo Pratama.
"Lo siapa ikut campur" David yang mulai kepanasan bisa-bisanya ya tu cowo ngatain kalau David.
Amara melihat tangan David yang menggenggam segera Amara angkat bicara. Amara tau David akan berantem sama cowo didepannya ini.
"eh, Ara nggak papa kok" Amara bingung mau cari alasan gimana. Amara juga tidak mau ada keributan di caffe ini.
"Mending tinggalin cowo kaya dia. Ikut gue aja" Aldo memajukan wajahnya kedepan Amara jaraknya pun begitu dekat. Terasa udara saling hirup satu sama lain. Dan menarik Amara untuk pergi dari caffe itu
"Eh, Lo siapa? Gue kan ga kenal sama Lo. Main tarik-tarik aja" sambil melepaskan pegangan tangan Aldo.
"Lo ga perlu tau siapa gue. Dan sekarang Lo ikut gue" tangan Aldo menarik Amara dan membawa pergi dari caffe itu.
***
Setelah kepergian Amara dan Aldo. David disusul pacaranya tadi yang bernama Anetha. Anetha berdiri disamping David yang masih memandangi jalan dari tadi dan tidak berkedip sama sekali. Ada sedikit rasa kecewe di hati David ketika Amara pergi dari hadapannya.
"David" suara keras dari Anetha membuat David terkejut.
"eh, sayang kamu kok keluar sih. Kedalan aja yuk" ajak David mengalihkan pandangannya ke caffe tersebut.
"iya-iya" balas Anetha dengn senyuman terpaksa.
***
Diatas motor
"heh, kok dari tadi jalannya ini-ini terus sih. Lo tau jalan nggak sih" sinis Amara kesel dari tadi muter muter nggak jelas.
"Orang Lo nggak kasih tau alamatnya. Gimana mau sampe rumah" jawab Aldo sambil memandangi wajah Amara dari spion. Lucu juga ya kalau cewe itu marah kek gitu. gemess dehh.
"Siapa suruh Lo nganterin gue" jawab sinis dan tatapan tajam dari Amara.
"Alamat rumah Lo mana" tanya Aldo, mengalah saja deh. Kalau diladenin nggak bakal selesai selesai. Emang ya cewe selalu benar. hadeuh.
"Jalan. Manggis No. 27"
***
Sesampai didepan rumah Amara. Amara buru-buru turun dari motor dan segera masuk rumahnya. Amara tidak mau lama-lama dengan cowo yang belum ia kenal. Sebelum Amara buk pintu gerbang rumah tiba-tiba tangan Amara ditarik seseorang dari belakang
"main masuk aja" tarik tangan Amara. Aldo turun dari motornya dan wajah Aldo mendekatkan wajah Amara jarak mereka antara 5cm dari wajah mereka.
"Dih, apaan sih. Mesum Lo" sambil mendorong Aldo jauh-jauh dari hadapannya.
"Helm gue balikin, mau dibawa tidur?" Alis Aldo menarik turun kan seakan menggoda Amara yang tingkahnya lucu dari tadi.
"Noh, bye" melemparkan helmnya kearah Aldo.
"Dasar cewe" sambil geleng-geleng kepala.
"Dasar bucin" senyum menggoda istajib buat Krisna dan kevin geleng-geleng kepala. enek lihat tingkah laku istajib yang seperti itu. Serasa menjijikkan bagi Krisna dan Kevin.
"Kalian dari tadi ngikutin gue" tanya Aldo
"Lah emang kita makhluk ghaib apa. Masa Lo ga ngelihat kita sih boss" nyolot istajib tidak terima kalau kita ga dianggap.
"Kita? Lo aja kali" nyolot Krisna, tidak mau dibawa bawa.
"Yaudah cabut" perintah ketua geng laxer.
Smeoga suk chapter ini🥰
Jangan lupa follow ig aku ya @isnaumahh

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Little Friend (END)
Fiksi RemajaFollow sebelum baca oke🥰 Follow My Instagram : @isnaumahh Jangan lupa vote juga, makasih Mengenang Masa Lalu Memanglah Sakit