GOLD RUSH 02

6.1K 709 41
                                    


Noren/ Jenren fanfiction

Warn: Omegaverse, bxb, ooc


.



.



Seoul, one week earlier



Tangannya merobek lambat wax seal dari amplop dengan lambang satu keluarga ternama yang sudah ia hapal di luar kepala. Undangan dari bahan velvet berwarna safir itu baru saja diantar kurir, dan langsung disampaikan oleh seorang asisten rumah tangga padanya.

Tulisan sambung elegan dalam emboss tinta perak menyambut pandangan, harum bunga bertema classic vintage dari lembar kertas menggelitik indra penciuman.

Ternyata undangan pesta ulang tahun si kembar Lee-perayaannya tentu saja di Santorini.

Di atas meja teronggok pula berbagai akomodasi penyerta; tiket pulang-pergi pesawat first class dan katalog resor mewah bakal para tamu undangan menginap. Pemandangan khas yang beberapa kali pernah ia saksikan secara langsung dengan mata kepala sendiri, mau tak mau segera melintasi memori.

Pada laguna-laguna biru muda, yacht dan kataraman mewah yang hilir mudik di perairan dangkal Laut Aegea, juga bangunan bercat serba putih yang bersusun rapi dari dasar hingga ke puncak tebing tinggi.

"Undangannya sudah sampai?" Satu suara datang menginterupsi, kaki-kaki jenjang berlapis corduroy maroon milik Yangyang dibawa melangkah menuju patio asri balkon kamar Renjun di mansion Huang. Cahaya keemasan matahari menyepuh dedaunan tanaman hias dalam pot-pot terakota yang tersusun apik di beberapa tempat terbuka. Satu set teko dan cangkir keramik bermotif floral menemani three tier tray berisi cake juga pastry mungil bakal jamuan minum teh sore mereka.

Renjun tidak langsung menjawab tanya, undangan di tangan dilambaikan lambat ke udara. "Surprise, surprise..." dengusnya sedikit tidak percaya.

Ini kali pertama ia mendapat invitasi dari 'lingkar pertemanan lain' milik seorang Liu Yangyang. Deretan nama familiar yang punya status tidak terlalu akrab dengannya membuat refleksi nyata raut-raut populer dalam benak.

Para alpha tampan bersanding dengan beta mapan bersanding dengan omega idaman.

Intinya kelompok main satu ini sudah masuk dalam daftar blacklist milik Renjun sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Ini pasti idemu." Renjun duduk tegak di atas sofa, kemeja baby-blue koleksi Spring-Summer terbaru milik Dior, anggun membalut tubuh bak porselen cina-sungguh sangat kontras dengan kalung hitam pembebat leher sebagai tanda status omega yang tersandang secara tak kasat mata. Ia membiarkan invitasi tadi teronggok di sebelah baki lalu mulai menuang teh krisan pada cangkir-cangkir keramik; berusaha untuk tidak terlalu ambil peduli.

Yangyang tertawa geli. "Kalau soal jadwal flight ke Santorini memang iya. Tapi aku hanya menyebut namamu sekali," ujarnya sembari duduk pada sofa lain di depan Renjun. "... dan Karina terlihat antusias begitu nama si bungsu Huang bergaung di telinga. Ah, bukan hanya Karina Lee, tapi seluruh makhluk yang mendengar namamu disebut, langsung saja menolehkan kepala dengan kilat tertarik di mata mereka..."

Ia sungguh sangat ingin bertanya 'kenapa? namun sepertinya pertanyaan retoris (dan hiperbola) tadi tentu tidak butuh jawaban lagi. Jadi Renjun hanya menyesap teh dalam cangkirnya dengan khidmat, seraya memikirkan langkah apa yang mesti ia lakukan terkait undangan ulang tahun yang baru saja ia terima. "Haruskah aku menghindari lagi invitasi yang satu ini?"

GOLD RUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang