GOLD RUSH 06

4.5K 634 35
                                    



Noren/ Jenren omegaverse AU

Warning: bxb, ooc, typos, etc...



Playlist selama buat fic ini (TMI ceritanya, kali aja ada yang mau denger, hehe):

-Taylor Swift: Gold Rush, Style

-Emma Bunton: Take My Breath Away

-Jonas Blue: Perfect Stranger

-Taeyeon: Why, Make Me Love You

-David Archuleta: Crush

-Jim Gaven: Make This Moment Last

-Lauv: I Like Me Better

-Maudy Ayunda: Aku Sedang Mencintaimu


.


.


"Kurasa aku akan baik-baik sampai dua hari ke depan, well, semoga saja..."

Di ujung sambungan telepon, tawa lepas Lucas menerabas gendang telinga.

"Tidak ada oleh-oleh dari Santorini, aku akan jadi pertapa selama ada di sini."

Setelah kejadian 'awkward' dalam game kecil semalam, Renjun memutuskan untuk mengurung diri dan meminimalisir interaksi dengan siapapun, termasuk Yangyang (pemuda itu berkeras untuk menginterogasinya bagai detektif amatiran, namun Renjun enggan). Ia lekas berdalih kalau kepalanya mendadak pening setelah mengonsumsi wine, padahal alasan paling masuk akal adalah karena perutnya kekenyangan.

"Kak Luke, aku tidak akan kemana-mana sampai waktu kepulangan tiba, bilang pada ibu untuk pesan scrub abu vulkanik dari Jeju saja-Gunung Halla juga punya kandungan mineral tidak kalah bagus dari gunung-gunung api di Eropa!"

Bola mata Renjun berputar malas, saat celotehan bernada 'ngambek' milik ibunya terdengar sebagai latar belakang pembicaraan. Victoria mungkin memang tidak pernah ikut campur urusannya kalau Renjun tak meminta, namun dia tetap saja punya banyak cara agar si bungsu mau berbaur dan bersosialisasi dengan teman-temannya selama waktu berwisata.

"Hhh, baiklah... aku akan keluar untuk hunting titipan kalian setelah sarapan."

Ia langsung diceramahi karena ketahuan belum sempat mengisi perut akibat bangun kesiangan. Pesan agar membawa teman selama menjelajah-pun (itu artinya ia tidak boleh pelesir sendirian) lagi-lagi diutarakan. Banyak orang dengan niat tak terpuji, apalagi di destinasi wisata populer dan padat turis macam tempatnya berkunjung kali ini.

"Ya, aku akan segera sarapan," ujarnya seraya melirik jam dinding dalam kamar, jarum pendeknya menunjuk pada angka sepuluh-indikasi kalau hari sudah beranjak siang dan perut laparnya mulai keroncongan. "Salam sayang untuk ayah, ibu, dan Kak Dery, talk to you guys later..."

Yangyang tadi sempat menggedor pintu kamar Renjun dengan wajah segar seusai mandi. Beta itu sempat tertawa melihat wajah bangun tidur dan bed-hair Renjun, lalu segera mengajaknya bergabung dengan yang lain untuk sarapan bersama di ruang makan utama.

Beberapa dari kelompok main Karina ternyata punya rencana berbeda. Ada yang akan snorkeling di gugusan terumbu karang pada pesisir Perissa, sisanya bakal ikut cruise milik satu penyewaan kataraman mewah menyusuri laguna-laguna biru di sekitaran kaldera. Mereka membuat janji bertemu di Oia (sebagai meeting point) untuk makan malam sekaligus berburu sunset-karena area itu memang menghadirkan pemandangan matahari terbenam paling spektakuler di seantero pulau.

GOLD RUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang