7. Rumah Sakit

37 13 2
                                    

Gadis itu terengah engah dengan senjata api ditangannya, rambutnya sudah acak acakan.

"Letta?" Gumam Jason

"Dasar bajingan!"

Dor!!

Dor!!

Dor!!

"Letta! Jangan! Itu bahaya!"

Gadis itu maju tanpa menghiraukan Jason yang terus memanggilnya.

"Berani beraninya mengusik serigala putih!" Teriak gadis itu yang terus menembak orang orang dengan jas hitam yang terus saja datang.

Dor!!

Tembakan terakhir itu pertanda musuh sudah tumbang semua, wajahnya dipenuhi oleh cipratan darah.

Gadis itu masih terengah engah, lalu dengan segera menoleh kearah Jason dan mendekati lelaki itu.

"Kak? Lo gkpp?" Tanya gadis itu

Jason hanya terperangah sejak tadi, ia merasa tak percaya jika itu Letta yang barusan membabat habis orang berjas hitam.

"Kak?"

"Eng? Eh-"

"Kak, om Jackson harus segera dibawa kerumah sakit"

"Papa?" Ucap Jason lalu segera menolong sang ayah.

"Papa? Papa gkpp?"

Tanpa menunggu lama pengawal Mr. Jackson datang dan membawa Mr. Jackson ke rumah sakit dengan segera.

Kini hanya ada letta dan Jason di gudang itu.

"Kak? Luka Kaka harus diobati" ucap Letta ketika melihat pinggang Jason masih mengeluarkan darah.

"Ini?" Ucap Jason sembari tersenyum "liat kamu aja udah sembuh kok"

"Apa si"

"Yaudah yu, pulang"

"Ta-tapi kak aku ga bisa pulang dengan kondisi kaya gini"

"Kenapa?"

"Emm aku minta diantar kerumah Norin aja, boleh?" Ucap gadis itu.

"Emm yaudah"

***
BMW putih itu terus berjalan menyusuri gelapnya malam, jalanan malam ini sedikit sepi hanya satu atau dua kendaraan yang berlalu lalang, Letta sejak tadi tak henti henti nya menoleh kearah Jason, lelaki itu memegangi terus pinggangnya, wajahnya memang terlihat tenang tapi Letta tau cowok ini tengah menahan sakit.

"Kak? Kalo sakit kerumah aja" ucap gadis itu

"Gkpp, aku gkpp" ucap jason

"Ta-tapi kak?"

"Gkpp ta, aku gk-"

Tiiiiinnn!!!!

Ciiiitttt!!!

Letta dan Jason terhenyak, hampir saja mobilnya tertabrak dari arah berlawanan, Letta yang masih menatap jason pun sedikit terpental kedepan begitupun Jason, untungnya sabuk pengaman berhasil menyelamatkan mereka berdua dari benturan.

"Awshh" ringis Letta

"Ka-kamu gkpp ta?" Ucap jason

"Gkpp ko" ucap letta, matanya tiba tiba melotot ketika melihat tangan jason sudah penuh dengan darah yang banyak.

"Kak! Kita kerumah sakit!" Pungkas gadis itu lalu segera membuka pintu mobil.

"Gkpp ta, aku baik baik aja" Ucap jason menahan lengan gadis itu yang hendak membuka pintu mobil.

"Ga! Aku ga mau Ka Je kenapa napa, jadi plis ke rumah sakit ga ada penolakan" pungkas Letta melepas cekalan lengan jason pada lengannya lalu turun dari kursi penumpang.

Letta berjalan memutari depan mobil membuka pintu kemudi dan melepas seatbelt itu. Tanpa sengaja letta yang tengah membungkuk itu tak menyadari bahwa mereka berdua sangat dekat tak ada jarak yang mengganggu.

"Eum sorry" ucap Jason.

"Emm, i-iya... ayo pindah ke kursi penumpang, bisa bangun kan? Aku bantu angkat kamu" Ucap letta, gadis itu membopong Jason ke bangku belakang.

"Tahan ya?" Ucap Letta menatap jason, masih saja dengan wajah yang biasa saja meskipun sudah bersimbah darah.

"Hi BMW Rumah sakit terdekat" Ucap Letta pada BMW Intelligent Personal Assistant

"Rumah sakit terdekat berada pada jarak 2 Kilo meter Rumah Sakit Alexander"

"Ok" tanpa pikir panjang gadis itu menancap gas.

***
Lorong rumah sakit begitu sunyi hanya ada beberapa perawat, tengah terduduk di kursi depan ruang rawat, gadis itu menatap ruang Emergency room yang bertuliskan There is a Patient dengan panik dan gelisah, sudah 30 menit berlalu Letta masih menunggu di depan ruangan itu dokter yang menangani Jason belum kunjung keluar.

"Jas?!" Suara cowok dari ujung koridor Rumah Sakit terdengar, letta yang mendengar itu menoleh. Gadis itu terkejut bagaimana bisa Jason ada diluar sedangkan didalam jason tengah dioprasi.

"Ta? Lo disini?" Ucap nessie bersama gavin dan vano

"Kak?"

"Gimana kondisi jason?" Ucap Vano

"Ta?"

Letta tal percaya ini, gadis itu menggengam erat tangan Nessie.

"Ka jas Nes... hiks..."

"Udah gkpp, Ka jason baik baik aja... kamu tenang aja ya" ucap Nessie mencoba menghibur letta

"Ta-tapi Ka je..." tangisan letta semakin tak terbendung tak tahu kenapa ia seperti merasa dirinya tak bisa menjaga Jason.

"Ta..." Kini Gavin Berjongkok dihadapan Letta yg tengah duduk di kursi tunggu "Udah ya jangan nangis... Jason gkpp" Letta hanya menganggul pasrah.

"Orang tua Jason ga kesini?" Ucap Vano

"Mereka lagi dirumah sakit yang lain, Om Jackson ketembak juga" ucap Gavin

"Sialan emang!" Umpat Vano

***
Setelah menunggu sekian lama dokter yang menangani jason akhirnya keluar dengan Jason yang terbaring di brankar rumah sakit.

"Jas?"

"Kak? Je?"

"Dengan keluarga dari Jason?"

"Ya saya dok" ucap Gavin.

"Bisa ikut dengan saya sebentar?"

"Baik dok"

"Kalian sudah bisa bertemu dengan Jason, tapi jangan sampai mengganggu" ucap dokter pada Vano, Nessie dan Letta.

***
Diruang dokter Gavin sudah mempersiapkan mental akan apa yang dokter ucapkan nanti.

"Pasien sudah melewati masa kritisnya dan mungkin akan siuman dalam waktu dekat"

"Syukurlah, terima kasih dok" Ucap Gavin




Uda ma jarang upload, digantung lagi, tau dah semoga alurnya sama cerita nya jelas ya... hehehe

DoVe LoVe & WoLfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang