3. Pacar Pacar... Pacar ndasmu

119 26 6
                                    

"Emang kita pacaran?"

   Suara khas cowok terdengar tepat disebelah Letta, gadis itu melongo kaget bagaimana bisa manusia ini ada disebelahnya?

"Ng? Lo? Em maksud gue Ka Jas ngapain disini?"

"Makan lah" jawabnya dengan singkat.

"Oh iya..." Ucap Letta mengerti.

  Cowok itu mendekati Letta yang tengah gugup mencoba untuk tidak menatap Jason dihadapannya.

"Makan yang banyak! Ngaku ngaku jadi pacarnya Jason harus butuh tenaga" ucap cowok itu lalu berjalan ke meja lain bergabung dengan temannya.

"Oh my!! Ada apa Lo sama Jason?" Ucap Norin

Letta yang baru saja menghembuskan nafasnya gusar mau tak mau menarik nafas lagi mendengar ucapan dari sahabat nya itu.

"Keknya ada yang Lo sembunyiin?" Selidik Nessie.

"Ng... Ngga ada, suudzon aja Lo ah" ucap Letta

"Okayyy"

***
  Perpustakaan, kalo ga buat baca buku ya perpus tempat paling pw buat bolos, izinnya mo ketoilet eh taunya ke perpus dasar anak jaman jigeum.

  Begitu juga Letta gadis itu lebih memilih untuk menyambangi perpustakaan sekolah yang bisa dibilang seluas lapangan Basket dipangkat dua.

  Ntahlah, rasanya menghirup aroma buku itu bagaikan aroma terapi yang menenangkan, apalagi buku baru.

"Ensiklopedia... Ensiklopedia... Dimana kamu?" Gadis itu meracau tak jelas hingga tak sadar dirinya diperhatikan oleh seseorang.

"Aha! Ketemu! Oh God! Gue tuh pendek! Bisa ga sih tu buku turun sendiri?"

"Oke! Ga ada gunanya ngedumel ga jelas, Huft!" Letta menarik nafasnya lalu loncat untuk meraih buku yang ia cari.

  Namun nihil... Ntah dirinya yang tak bisa menggapai buku itu atau buku itu yang terlalu pendek untuk diraih.

"Oh tuhan!! Kalo aja gue terlahir kembali gue pen punya tubuh tinggi!"

Lagi... Kesekian kalinya ia meloncat loncat, namun usahanya sia sia.

Tanpa disangka, tangan kekar meraih buku itu dan memberikan nya ke Letta, sial! Kenapa juga rak buku ini dekat dengan jendela, cahaya matahari menghalangi Letta untuk melihat siapa yang sudah membantunya.

Letta meraih buku yang ada ditangan orang itu, belum sempat berterima kasih orang itu sudah berlalu dari hadapan gadis itu.

"Ma... Hey? Gue belum bilang makasih"

Ucapan Letta berhasil membuat orang itu berhenti.

'cowok?' gumam Letta

  Cowok itu berbalik menatap Letta, namun Letta masih belum bisa jelas melihat wajahnya.

"Makasih" ucap gadis itu, lalu cowok yang membantu nya pergi, aneh...

"Cakep ga ya?" Gumam Letta sembari membulak balikan buku yang diambil cowok tadi "Kenapa juga gue musti pikirin?" Ucap Letta lalu duduk dimeja baca.

***
Bugh!!

Satu tinjuan berhasil membuat lelaki itu terhuyung-huyung, geng yang benar benar berbahaya diseantero sekolah Bogor Raya ini memang sering memukuli orang yang menurutnya bersalah.

"Jadi? Dimana Lo sembunyiin ketua Lo yang pengecut itu?!" Bentak salah satu anggota geng ini, mungkin bisa dibilang cowok ini adalah pemimpin di geng tersebut.

DoVe LoVe & WoLfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang