Part 28

33.3K 5.2K 857
                                    

"SELAMAT pagi Hyung." sapa Taeyong begitu ia sampai di tempat kerja dan melihat Sehun yang sedang berdiri di hadapan mesin kopi otomatis yang di sediakan di lobby gedung; untuk para pekerja. Di nilai dari bagaimana rapihnya tatanan rambut Sehun, sepertinya lelaki tampan itu baru saja datang beberapa menit yang lalu.

Sehun tersenyum kecil. "Selamat pagi Taeyong," ia menatap lurus pada wajah si lelaki yang lebih mungil darinya itu. "Bagaimana tentang masalah kemarin?"

Oh benar, setelah Taeyong memutuskan kontrak secara sepihak, ia tidak kembali ke kantor dan lebih memilih untuk pergi ke supermarket, membeli banyak cokelat serta es krim, kedua makanan yang bisa membuat pikirannya jauh lebih tenang.

Entahlah, Jaehyun mengatakan kalimat sakral yang tidak Taeyong sangka akan keluar dari bibir berisi lelaki bermarga Jung itu. "Aku mencintaimu," apakah Taeyong harus memercayai Jaehyun? Seorang Casanova yang sudah menyakiti hati banyak orang dan kali ini targetnya adalah Taeyong.

Jaehyun juga mabuk semalam, bila di lihat dari bagaimana sifat serta kata-kata lelaki itu, Taeyong tahu bahwa Jaehyun bersungguh-sungguh. Namun tentu itu tidak mudah bagi Taeyong, memberikan kesempatan kedua bagi si lelaki bermarga Jung? Tidak ada jaminan bila nanti hubungan mereka akan berjalan lancar dan Jaehyun tidak menyakitinya. Taeyong masih belum yakin.

"Oh, kemarin." Taeyong mengalihkan pandangan ke arah lain, "bukan masalah serius, temanku hanya berbicara asal, sifatnya memang seperti itu."

Sebelah alis Sehun terangkat. "Teman? Kupikir dia adalah CEO dari salah satu perusahaan terkenal, aku pernah melihatnya muncul di cover majalah bisnis."

Taeyong mengangguk. "Memang," setelah itu ia tertawa canggung. "Jadi hari ini kita akan melakukan pemotretan lagi Hyung?" lebih baik ia mengalihkan pembicaraan.

Karena Taeyong sedang tidak membicarakan apapun tentang Jaehyun, mengenai perasaannya, Taeyong mungkin bisa mengatasi ini seiring berjalannya waktu. Bagian terpentingnya adalah, kontrak mereka sudah berakhir, Taeyong bisa terlepas dari bayang-bayang Jaehyun.

Sehun memberikan satu cup kopi pada Taeyong dan langsung di terima oleh lelaki cantik itu. "Tentu, lebih baik kita ke lantai tiga untuk melihat pakaian yang akan di kenakan nanti."

"Tentu."

Keduanya saling melemparkan senyum lalu berjalan ke arah lift, Sehun menyeruput kopi yang ada di genggaman tangan. Pintu lift terbuka, ia mengajak Taeyong untuk masuk ke dalam sebelum jarinya menekan tombol lantai tiga.

"Jadi, kau belum memiliki kekasih?" tanya Sehun tiba-tiba, ia menatap Taeyong dari samping, mengagumi visual si lelaki cantik, begitu memesona hingga Sehun rasanya tidak mau mengalihkan pandangan.

Taeyong menggeleng pelan. "Aku tidak tertarik untuk menjalani hubungan dalam waktu dekat ini." nada suaranya terdengar sedikit sedih, "mungkin aku akan lebih memfokuskan diri pada karier."

Sehun menghela napas panjang sebelum mengangguk paham, Taeyong memang terlihat selalu bekerja keras, menyanggupi seluruh ide pemotretan. Mungkin lelaki cantik itu ingin karier yang cemerlang dan dapat menjadi model papan atas. Terlebih, dari yang Sehun dengar, Taeyong belum terlalu lama terjun ke dunia modelling.

"Ah begitu."

Pintu lift terbuka, keduanya keluar dan segera menuju ruang pakaian. Mereka masih memiliki pemotretan bersama, kali ini Taeyong bisa tenang karena tidak ada yang melarang. Bukankah Jaehyun sedikit berlebihan? Cih, memangnya apa yang salah dengan melakukan pose intim? Toh Taeyong hanya bersikap profesional.

"Lee Taeyong-ssi!"

Ketika baru saja masuk ke dalam ruangan, Taeyong menoleh ke belakang saat ada seseorang yang memanggilnya, begitu juga Sehun. Ada lelaki berusia sekitar empat puluh tahun, memakai pakaian kasual dengan satu buket bunga besar di tangan yang hampir menutupi tubuhnya.

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang