⑵⑼. Dumb and dumber

323 25 0
                                    

"DEK- DEK BERHENTI KAKAK MOHON DENGERIN KAKAK DULU--"

Akhirnya Mingyu berhenti dan berbalik arah menatap Wonwoo tanpa mengatakan apa apa.

Ow sakit sekali sangat jutek.

".... Kamu denger-?"

Mingyu masih hanya diam, tetapi ia mengangguk. Ia dengar semua yang Wonwoo katakan kepada Jun.

"... Kakak gabakal minta kamu maafin, kakak--- minta maaf-"

Tanpa sadar air mata Wonwoo mengalir dengan sendirinya, ia merasa sangat jahat dan bersalah pada orang yang selalu ada untuknya dan tidak pernah sekalipun dengan sengaja dan selalu berusaha yang terbaik untuk membuatnya senang. Dan ia malah melakukan yang sebaliknya.

Wonwoo tidak mau menangis, ia takut Mingyu akan mengiranya mencoba menarik simpati Mingyu agar memaafkannya, tapi ia tidak bisa menahan tangisannya kalau mengingat semua hal yang ia lakukan pada adik kesayangannya.

Ia orang jahat, ia tidak merasa pantas hidup sekarang.

Biarlah jika Mingyu membencinya, menurutnya ia pantas menerimanya.

"Ka- kak-- minta maaf-" Kata Wonwoo sambil tersedu sedu.

Rasa bersalah yang Wonwoo rasakan amatlah besar.

Ia terus mengatakan 'dengarkan kakak dulu' 'dengarkan kakak dulu' saat tadi mengejar, tetapi saat Mingyu sudah memberinya kesempatan untuk menjelaskan tidak ada sepatah katapun yang dapat Wonwoo jelaskan untuk Mingyu.

Berkali kali Wonwoo hanya bisa mengatakan maaf kepada Mingyu.

Mingyu? Masih diam tidak berkata apa apa.

Air mata Wonwoo tidak bisa berhenti mengalir. Ia ingin sekali mengucapkan kata kata lebih dari hanya 'maaf' tetapi mulutnya serasa membeku dan tidak memperbolehkannya untuk mengucapkan kata lain selain hanya maaf.

Ia ingin sekali menjelaskan bahkan berteriak kepada Mingyu,

bahwa ia tidak ada maksud menyakiti Mingyu sama sekali,

bahwa Mingyu adalah orang yang sangat berharga baginya.

Dan kedua pilihan yang keduanya berakhiran akan menyakiti perasaan Mingyu,

membuatnya gila,

membuatnya hilang akal.

Gambaran Mingyu yang tersakiti karna dirinya membuatnya ingin membunuh dirinya sendiri.

Namun lihat sekarang,

gambaran di kepalanya menjadi kenyataan.



Gyu.

Adik yang sangat ia sayangi.

Orang yang selalu hadir di sepanjang hidup Wonwoo.

Orang yang paling tahu tentangnya.

Orang yang paling mengerti soal dirinya.

Namun kelihatannya Wonwoo bukanlah orang yang paling mengerti Mingyu.

Mingyu adalah malaikat kecilnya.

Mingyu adalah vitamin pribadi bagi Wonwoo.

Tapi Wonwoo?

Ia merasa bahwa ia hanyalah menjadi orang jahat yang selalu menyakiti Mingyu.

Wonwoo membenci dirinya sendiri akan pilihan bodoh yang ia terus menerus buat







"Sakit-"

Kata pertama yang Mingyu ucapkan pada Wonwoo. Membuat Wonwoo terdiam walau masih terisak.

"Sakit waktu tau kakak sebenernya gasuka sama aku"

Wonwoo makin menundukkan kepalanya, ia merasa makin bersalah kepada Mingyu.

"Sakit waktu tau kalau kakak memang gabisa suka sedikitpun ke aku"

Wonwoo masih hanya diam, berpikir bahwa mungkin ini akhirannya. Mungkin disini Mingyu akan memutuskan hubungannya dengan Wonwoo.

Walau itu adalah hal terakhir yang Wonwoo inginkan, tetapi ia pantas mendapatkannya jika itu yang Mingyu inginkan. 

Jika itu memang pilihan yang akan membuat Mingyu lebih bahagia.

"Tapi-"

Wonwoo mendongakkan kepalanya, ia tidak mengharapkan 'tapi' yang dikeluarkan oleh Mingyu.













"Aku lebih sakit lagi kalo liat kakak begini."









Sakit.

Sakit sekali.

Itu yang Mingyu rasakan saat mengetahui perasaan Wonwoo yang sesungguhnya.

Rasanya dunianya hancur.

Happy ending yang ia dambakan ternyata bukanlah ending yang sesungguhnya.

Imajinasi kekanak-kanakannya tentang hidup bahagia selama lamanya bersama kak Wonu-nya hancur begitu saja.

Mingyu terbangun dari dongengnya.

Ia terkena tamparan keras oleh kenyataan yang pahit.

Kenyataan bahwa Wonwoo dan dirinya tidak ditakdirkan untuk bersama.





Kak Wonu-nya.

Orang yang paling ia sayangi di dunia ini.

Wonwoo adalah segala-galanya bagi Mingyu.

Kak Wonu, orang yang selalu menemaninya setiap saat.

Kak Wonu, orang yang mengisi kenangan kenangannya dari kecil hingga sekarang.

Kak Wonu, orang yang menggantikan sosok orang tuanya yang hampir setiap saat absen dalam kehidupan Mingyu.

Kak Wonu, orang yang membuat hidup Mingyu ada artinya.

Kak Wonu bukanlah sosok yang bisa digantikan oleh sembarang orang-- tidak, bahkan tidak ada yang bisa menggantikan sosok Wonwoo dalam hidup Mingyu.





"Aku maafin kakak"













Kak Wonu adalah dunianya.

✓ |Bucin [Meanie ft. Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang