#Ran & Zen

40 30 32
                                    

"jangan mendekat hanya karena penasaran"

-zen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✯✯✯

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Jam istirahat telah tiba, para siswa berhamburan keluar kelas menuju ke kantin, demikian juga dengan Ran dan teman-temannya langkah Ran terhenti saat melihat Zen tetap duduk di kursinya, sebenarnya tadi Raina sudah mengajaknya ke kantin namun di tolak oleh Zen.

" Gue mau nyamperin dia dulu deh" ucap Ran kepada teman-temannya.

" Oke, kita duluan ye" balas Bisma yang di balas anggukkan oleh Ran.

"Jangan melamun ntar kesambet" Zen terkejut melihat di depannya sudah berdiri Ran dengan tersenyum manis.

" Ngapain Lo ke sini?" Tanya Zen to the point.

" Lihat neng cantik" balas Ran sambil duduk di kursi depan Zen.

" Pergi Lo gue pengen sendiri" dingin Zen.

" Gue mau ngajak Lo ke kantin, di kantin sekolah kita makanannya enak-enak loh" ajak Ran.

" Pergi aja sendiri gue gak lapar" tolak zen

" Ikut gue aja, ntar gue traktir deh" bujuk Ran " Daripada Lo sendirian di sini" .

" Gak" tolak zen lagi.

" Tau gak di sekolah ini ada rumor kalo ada penghuni loh , penghuninya suka gadis-gadis cantik kayak kamu" ucap Ran menakuti sekaligus menggoda Zen.

" Gue gak takut , pergi lo!" Sarkas Zen .

" Marah-marah Mulu sih , ntar cepat tua loh" jawab Ran sambil menampilkan wajah sok imut.

" Apa peduli Lo?" Ketus Zen , Ran hanya tersenyum melihat Zen.

" Gue suka Lo , itu aja" Ran merebahkan kepalanya di meja Zen sambil menatap Zen serius.

" Serah " Zen memilih membiarkan Ran dan memilih melanjutkan membaca novelnya. Kelas kembali hening karena semua siswa sedang pergi ke kantin , Zen melirik Ran memejamkan matanya "cepat sekali dia tidur" batin Zen , Zen memandang wajah tenang Ran .

" Gitu banget liatnya , terpesona ya" Ran mendongakkan kepalanya menatap Zen yang pipinya memerah.

" Gak!" Galak Zen sambil mengalihkan pandangannya ke arah novelnya kembali.

" Salting ya , ketauan mandangin cogan" Zen tidak bergeming dengan ucapan Ran , yang kesal menarik novel Zen .

" Apaan sih Lo!" Kesal Zen .

" Jangan cuekin gue"

" Siapa Lo ngatur ngatur hidup gue?" Sinis Zen .

" Sekarang memang bukan siapa-siapa , tapi suatu saat nanti gue akan menjadi orang yang terpenting dalam hidup Lo" jawab Ran Santai.

Ran & ZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang