"jangan mendekat hanya karena penasaran"
-zen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✯✯✯Happy reading
...
Jam istirahat telah tiba, para siswa berhamburan keluar kelas menuju ke kantin, demikian juga dengan Ran dan teman-temannya langkah Ran terhenti saat melihat Zen tetap duduk di kursinya, sebenarnya tadi Raina sudah mengajaknya ke kantin namun di tolak oleh Zen.
" Gue mau nyamperin dia dulu deh" ucap Ran kepada teman-temannya.
" Oke, kita duluan ye" balas Bisma yang di balas anggukkan oleh Ran.
"Jangan melamun ntar kesambet" Zen terkejut melihat di depannya sudah berdiri Ran dengan tersenyum manis.
" Ngapain Lo ke sini?" Tanya Zen to the point.
" Lihat neng cantik" balas Ran sambil duduk di kursi depan Zen.
" Pergi Lo gue pengen sendiri" dingin Zen.
" Gue mau ngajak Lo ke kantin, di kantin sekolah kita makanannya enak-enak loh" ajak Ran.
" Pergi aja sendiri gue gak lapar" tolak zen
" Ikut gue aja, ntar gue traktir deh" bujuk Ran " Daripada Lo sendirian di sini" .
" Gak" tolak zen lagi.
" Tau gak di sekolah ini ada rumor kalo ada penghuni loh , penghuninya suka gadis-gadis cantik kayak kamu" ucap Ran menakuti sekaligus menggoda Zen.
" Gue gak takut , pergi lo!" Sarkas Zen .
" Marah-marah Mulu sih , ntar cepat tua loh" jawab Ran sambil menampilkan wajah sok imut.
" Apa peduli Lo?" Ketus Zen , Ran hanya tersenyum melihat Zen.
" Gue suka Lo , itu aja" Ran merebahkan kepalanya di meja Zen sambil menatap Zen serius.
" Serah " Zen memilih membiarkan Ran dan memilih melanjutkan membaca novelnya. Kelas kembali hening karena semua siswa sedang pergi ke kantin , Zen melirik Ran memejamkan matanya "cepat sekali dia tidur" batin Zen , Zen memandang wajah tenang Ran .
" Gitu banget liatnya , terpesona ya" Ran mendongakkan kepalanya menatap Zen yang pipinya memerah.
" Gak!" Galak Zen sambil mengalihkan pandangannya ke arah novelnya kembali.
" Salting ya , ketauan mandangin cogan" Zen tidak bergeming dengan ucapan Ran , yang kesal menarik novel Zen .
" Apaan sih Lo!" Kesal Zen .
" Jangan cuekin gue"
" Siapa Lo ngatur ngatur hidup gue?" Sinis Zen .
" Sekarang memang bukan siapa-siapa , tapi suatu saat nanti gue akan menjadi orang yang terpenting dalam hidup Lo" jawab Ran Santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ran & Zen
Teen FictionSebelum baca jangan lupa follow ya^^ " aku memang menginginkan senyumanmu ,tapi bukan senyuman penyamar luka" -Ran " Jangan sok-sokan melindungi orang lain , kalau melindungi diri sendiri saja tidak bisa!" -Zen ______________ Project kolaborasi : M...