#Ran & Zen

20 13 0
                                    

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✯✯✯

Saat jam istirahat tiba Raina dan 3B menghampiri Ran dan Zen di UKS, Raina langsung menghampiri Zen heboh.

" Zen lo udah baik-baik aja, gak di apa-apain kan sama Ran?, Nih gue bawain bubur dimakan ya," Cerocos Raina.

" Lo tanya satu-satu napa sih," omel Ran.

" Gue baik-baik aja, thanks buburnya tapi gue masih kenyang," Zen menolak halus.

" Ih kok gitu sih, gue bela-belain antri bubur panjang banget Zen, dimakan dong biar nggak lemes," Raina pura-pura ngambek.

" Makan aja kasian hujan tuh, mau gue suapin?" Tawar Ran.

" Makan aja Zen, kasian tuh sih hujan ntar nanges," sahut Bisma.

" Apaan sih lo," galak Raina.

" Kalau Zen gak mau makan, biar gue aja yang makan Mayan bubur gratis," Bisma bergerak akan mengambil bubur yang di tangan Raina.

" Gak, ini gue beliin buat Zen bukan buat buaya kek lo," Raina menjauhkan tangannya dari Bisma.

" Pelit amat si lo, daripada mubazir kan mending gue makan," balas Bisma tak mau kalah.

" Gak ini untuk Zen," Raina tetap ngotot.

" Makan aja, hargai pemberian Raina," nasehat Ran.

" Kalau Zen gak mau gak papa, biar gue kasih ke Bisma" ucap Raina terpaksa.

" Nah gitu dong," Bisma tersenyum senang.

" Makan," bastian yang sedari tadi diam mengisyaratkan agar Zen memakan buburnya.

" Yaudah sini gue makan," putus Zen yang kasian terhadap Raina.

" Nah gitu dong," Raina tersenyum sumringah.

" Kalau Bastian yang nyuruh mau," gerutu Ran.

" Cemburu?" Bastian menaikan alisnya.

" Iya lah masa enggak!" Jawab Ran ngegas.

" Sabar bro, gantengan lo kok sama si kulkas" Bisma memeluk Ran dengan maksud menenangkan.

" Apa lo peluk-peluk gue masih normal bis," ran melepaskan pelukan Bisma.

" Ayang beb kok gitu sih," Bisma menampilkan wajah sok imut.

" Ngeri njir," Bima yang kesal melihat Bisma langsung menabok muka Bisma.

" Sakit bego," gerutu Bisma sambil mengusap kepalanya.

" Gitu aja sakit," ledek Ran.

" Jangan berisik, gue makan," ucap Zen yang merasa terganggu.

Ran & ZenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang