-2-

54 8 8
                                    

Episode sebelumnya..

"A ayah"ucap Alesha gugup.

"Sekarang kamu bereskan baju kamu lalu pergi dari sini membawa sepedamu itu,CEPAT!"teriak Broto dengan nada ngegasnya

.
.
.

  Alesha hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan ayahnya.melihat tingkah anaknya itu ayahnya tersenyum puas lalu berjalan kembali ke bawah.bunda Alesha?dia tidak tau kalau anaknya diusir.karena beliau sekarang berada dirumah sakit menjenguk saudaranya bersama adik adik Alesha.
Akhirnya Alesha menggores sepedahnya tanpa tujuan dan membawa tasnya di punggunya.

...

yaallah sekarang lesha harus kemana lagi,ini udah mau malem lesha takut batin Alesha.

  Kerumah bibik aja deh bibik kan rumahnya Deket sini batin Alesha

...

Tok
Tok
Tok

"Biik.. bibik ada dirumah?" Ucap Alesha sopan.

"Eh neng Alesha kok kesini?"ucap bik Sinta sambil membukakan pintu untuk Alesha.

"Ayo masuk neng,udah malem nih"ucap bibik seraya mempersilahkan Alesha masuk.

"Hehe bik emm.. anu a-alesha"Alesha gugup.

"Kenapa neng?"tanya bibik khawatir.

"Anu saya boleh nginep disini?besok saya mau jalan lagi bik"ucap Alesha dengan nada memintanya

"Hah?! Neng dimarahin ayah lagi ya?" Alesha hanya mengangguk dan menangis.

"Udah neng,tinggal disini dulu aja gakpapa"ucap bik Sinta lembut sambil mengelus punggung Alesha.
Alesha hanya bisa tersenyum dan akhirnya meminta izin untuk menemaninya kekamar lamanya.bibiknya mengangguk paham kemudian mengantarkan Alesha kekamar lamanya.ya Alesha dulu sering menginap dirumah bik sinta.tapi karena ayahnya melarangnya akhirnya Alesha sudah tidak pernah menginap dirumah bibiknya lagi.

*Alesha pov*

  Pagi ini aku terbangun karena cahaya matahari yang bersinar di dalam kamarku.kamarku disini memang tidak semegah yang dulu tapi banyak kenangan yang ku buat dikamar ini.setelah numpang mandi aku keluar dan pamit untuk melanjutkan perjalananku kembali.

"Bik saya pamit ya"ucapku dengan nada sopan.kemudian mencium punggung tangan bik Sinta.

"Neng beneran mau lanjut jalan?"tanyanya khawatir.

"Iya bik saya gak mau ngerepotin bibik terus"kali ini nada bicaraku lebih lembut karena takut merepotkan bibik.

"Yaudah neng hati hati dijalan yah,kalo ada apa apa telpon bibik aja"
Aku melihat wajah khawatirnya bibik Sinta kemudian tersenyum haru.
 
Masih ada ya ternyata yang peduli sama lesha batinku.

"Neng?neng kenapa?"tiba tiba aku tersentak mendengar suara bibik.

"Hehe gakpapa bik,saya pamit ya dadah"tanpa berkata apa apa lagi aku langsung menaiki sepedaku dan menggoesnya dengan cepat.

LeRa (Alesha Rangga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang