-13-

20 8 3
                                    

Alesha pov

Aku terbangun dari pingsanku dan melihat apa yang ada di sekelilingku.aku terkaget ketika melihat tangan dan kakiku diikat kuat sekali rasanya gatal pengen digaruk.

Kemudian seorang pria berbaju kemeja juaga berjas dan celana hitam mendekat ke arahku.ya dia adalah bodyguard Rangga jadi kupikir aku aman ternyata malah sebaliknya.

"Halo nona maaf saya harus melakukan ini "ucapnya sambil memegang kasar rahangku.

Dia mengambil pisau dan menggoreskannya pada pipiku.

"Arrrgh.. "ucapku meringis sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Wah wah sayangku udah bangun"ucap seorang laki laki di belakangnya.

"Haha Lo pikir gw udh mati?"ucapku dengan nada datar.

"Hey liat sayang kau sutuhnya akan jadi milikku"ucapnya kemudian mendekatkan kepalanya kekepalaku.

Buagh

Aku memukul kepalanya dengan kepalaku.beuh rasanya...

"Arrrgghh"terlihat darah segar milik Diego yang keluar dari hidungnya.

"Ahahaha dasal LEMAH! Cuma gw jedotin aja udh berdarah,hmmm tapi kayaknya darah Lo enak deh buat gw makan"ucapku untuk Malut nakutinya.

.
.
.

"Chloe mau es krim gak?"tanya ghoisan pada Chloe sambil menyodorkan eskrimnya pada Chloe.

"Kita cari Alesha dulu gw"ucap Chloe khawatir.

"Mungkin dia udah pulang"ucap ghoisan.

"Mungkin aja sih"kemudian Chloe mengeluarkan hpnya dan menelpon Rangga.

"Rangga hey!Alesha dirumah?"

"G knp?"

"Alesha hilang,di dia gak kerumah?"

"Y dia blom pulang"

"Hah! Hiks te terus a Alesha kemana?"

"Ok Lo sekarang dimana?kita cari dia bareng bareng"

"I iya hiks gw ditaman Deket rumah Lo"

...

"Rangga i ini a Alesha gmn?"ucap Chloe sambil menangis.

"Lo jangan gitu dong,nanti Rangganya juga sedih"ucap ghoisan menenangkan chloe.

"Gw mau telpon"ucap Rangga dengan nada coolnya.

"Nelpon?"tanya ghoisan.

"Bodyguard gw"lanjut Rangga.

"Pak gimana sih,tadi saya suruh buat jagain Alesha kan?"

"...."

Tut

Telpon dimatikan oleh Rangga.

"Gimana rang?"tanya Chloe pada Rangga.

"Gw denger suara cewek tadi,mirip Alesha"ucap Rangga kemudian berlari ke arah mobilnya.

"Semoga kamu gapapa Alesha,aku tau kamu kuat"ucap Chloe kemudian berlari mengikuti Rangga.

.
.
.

Alesha pov

"Nona manis kamu pikir aku takut?"ucap diego sambil mengelus rambutku.

Beruntung disebelahku terdapat sebuah pisau kecil,aku pun mengambil pisau itu diam diam kemudian melepaskan ikatan tangan ku saat Diego dan bodyguard Rangga yang berkhianat itu menelfon seseorang.

Ahahaha yes kebuka batinku.

Tak lama setelah itu Diego dan pria itu kembali kehadapan ku aku masih memegangi pisau tadi seolah olah masih teriakat tali tersebut.

"Hehe mari kita mulai permainan"ucap Diego tersenyum licik.

Kemudian dia mendekat kapadaku dan ingin mencium bibirku,aku menggigit bibir bawahnya sangat keras hingga darah segar keluar dari bibir Diego.

Plak

Dia menamparku dengan sangat keras sehingga bekas tamparannya melekat di wajahku.

"GW UDAH PAKE CARA HALUS TAPI LO TETEP NOLAK GW JUGA?OK SEKARANG GW AKAN MULAI PERMAINAN INI!"teriaknya padaku.
Aku hanya bisa menutup mata.

Saat dia hendak memegangi pipiku aku langsung menahannya emosiku sekarang sudah tidak bisa di stabilkan dia butuh pelajaran.

Aku pun langsung mendorongnya kearah tembok dengan sangat kencang.

Brak

"Arghh"ringis nya.

"Gw udah bilang sama Lo!kalo darah lo itu keliatan enak sekarang gw bakal buat Lo jadi sop ayam aja deh"ucapku sambil memegangi tangannya hendak memotongnya. Si Alesha gak beneran kanibal ya ges.

Tak diduga pria yang berkhianat pada Rangga itu juga membawa pisau kemudian hendak menancapkan pisaunya padaku.

Buagh

"BERANI LO APA APAIN ISTRI GW NYAWA LO GAK AKAN SELAMAT!"teriak kak Rangga yang membuatku menengokkan kepalaku kearah belakang.

Aku belihat pria itu yang terjatuh di lantai.entah kenapa aku merasa sangat kasihan pada pria itu.

Buag
Buagh

Pulang Rangga kini mendarat di pipi Diego.

"DAN LO KALO LO BERANI DEKET- DEKET ISTRI GW INI, LO PULANG hanya tinggal nyawa"ucapnya kemudian memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

"Om ayok om aku bantu berdiri"ucapku tersenyum kemudian menjulurkan tanganku pada pria itu.

"Ma makasih non"ucapnya sambil menunduk.

"Kamu ngapain sih bantuin dia?"ucap Rangga kesal denganku.

"Aku yakin ada alasan dibalik ini semua"ucapku dengan tenang.

"Dan Lo,Lo diego kalo hal ini terjadi lagi maka Lo pulang hanya tinggal nama"ucap Rangga kepada Diego sambil menatapnya tajam.

Diego hanya diam,aku melihat tangannya mengepal dengan kuat.
Ya Diego menahan emosinya.

Buagh

Aku kaget ketika Diego memukul Rangga tepat di pipinya.
Aku pun langsung menahan tangannya untuk pukulan keduanya kemudian melingkarkan tangannya di punggungnya.

"Haha Lo pikir gw takut sama Lo"ucap Diego menetapku tajam.

"Dan Lo pikir setelah Lo natap gw kayak gitu gw takut"ucapku menantangnya.

Aku pun langsung menjatuhkan badannya kelantai.

Buagh

"Arrgh dasar brengs**"ringisnya kemudian berdiri dan berlari keluar.

"Ok masalahnya mungkin belom selesai aku yakin dia bakal kesini lagi"ucapku.

Tiba tiba Rangga memelukku dengan erat,aku pun membalas pelukannya.

"A aku bersyukur ka kamu bisa menjaga diri kamu"ucapnya kemudian mencium pipiku.

Cup

Aku terdiam ditempat,jika kalian bisa melihatku mungkin aku sudah seperti tomat.

"Ciee malu ciee"ucap Rangga menggodaku.

Ih emang ngeselin batin Alesha.

...

"Alesha aku minta maaf ya Dateng ya terlambat"ucapnya sambil mengendarai mobil.

"Aku gak papa kok kak"ucapku menenangkannya, pasalnya dari tadi dia hanya meminta maaf kepadaku.

-
-yak author capek-

LeRa (Alesha Rangga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang