-10-

21 8 3
                                    

"haha udah hidup enak sekarang?"ucap pria yang berdiri di depan pintu.

Alesha terkejut kemudian berjalan mundur kebelakang,badannya merinding takut,sambil menatap pria itu dengan tatapan takut.

"Siapa Alesha?"tanya Rangga dibelakan Alesha.

"Anda ngapain disini?"tanyanya lagi dengan emosi.

"Tenang tenang saya hanya ingin berbicara pada PEMBUNUH!ini saja"ucapnya sambil menekankan kata pembunuh.

Ia berjalan kearah Alesha,dan berbisik .

"Jangan harap kamu akan bahagia dasar anak durhaka!"ucapnya lagi.

Membuat Alesha mematung.

"Saya pergi"
Ia meninggalkan mereka berdua begitu saja.

Rangga langsung memeluk erat Alesha yang tiba tiba menangis.

"Udah jangan dipikirin,kan ada pangeran yang menjaga putri disini"ucapnya dengan pedenya sambil menenangkan Alesha.

Alesha hanya diam tak menanggapi Rangga kemudian melepaskan pelukan nya dan berjalan menuju kamar.

Rangga yang heran dengan tingkah gadisnya itu berlari menuju kamarnya juga.

"Ale,Ale kenapa?"

Alesha diam tak menanggapi dengan tatapan kosong.

Utututu kerjain ah sekali sekali batin Alesha.

Alesha berjalan keluar kamar dan mengambil tali rafia.mengikatnya dileher,Rangga yang melihat itu langsung berlari dan memegangi tangan Alesha.

Alesha menatapnya dengan tatapan kosongnya lagi.

Tak terduga mata Rangga mengeluarkan cairan bening.

"Lo m mau kemana j jangan tinggalin gw plis"ucap Rangga menahan tangisnya.

"Buahahahaha ahahahaha anjir nangis buahahahaha"kini Alesha tak sanggup lagi menahan tawanya.

Raut wajah Rangga berubah seketika ia langsung mengusap air matanya yang hampir terjatuh.

Ia segera kekamar dan membanting pintunya.

Blam

"Aduuuh Ngambek nih"monolognya sambil menepuk jidatnya.

Alesha buru buru berjalan kearah Rangga,Rangga hanya diam sambil melihat leptopnya.

Alesha memeluk Rangga dari samping sambil membujuknya.

"Utututu pangeran aku ngambek niih,maap tadi kan cuma bercanda"
Rayuannya sambil diimut imutkan.

Argh Bru kali ini gw liat dia begitu kuat iman Rangga  batin Rangga.

"Ih jangan marah donk"ucapnya lagi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apa monyong monyong mau gw cium Lo?"ucap rangga ketus.

Alesha melingkarkan tangannya di dadanya kemudian mendengus kesal.

"Iya iya gamarah lagi akunya"ucap Rangga dengan sangat lembut.

Cup

Rangga mencium kening Alesha membuat sang empu membeku ditempat.

"Nikah sekarang aja yok"ucap Rangga tanpa ada beban apa pun.

Pletak

"Aduuh sakit"ucap Rangga memegangi kepalanya yang terkena sentilan maut dari Alesha.

"Makannya jangan ngawur"

.
.
.

Hari ini hari Minggu,Alesha sedang sibuk memasak juga membangunkan Rangga yang kebonya sangad.

"Kak bangun!"teriak Alesha sambil menarik narik kaki Rangga juga menarik selimutnya sampai kebawah.

"CK! Ah ini kan minggu nunggu jam 12 ok"ucapnya kembali menarik selimut sampai pundaknya.

"Ih kak anterin aku jalan jalan,yaudah kalo gitu aku sama kak Naufal aja yang suka rela mengantarkan tuan putri ini"ucapnya sambil memainkan hpnya.

"GAK! LO HARUS SAMA GW."ucap Rangga yang tiba tiba teriak, membuat Alesha tersentak kemudain tersenyum.

"Nah ayo makannya"

-bersambung-
Sumpah ya lagi males banget akhir akhir ini maap bgt ya ini pendek bgt

LeRa (Alesha Rangga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang