Happy Reading^^
******
Jisoo menggenggam tangan Taehyung dengan erat seolah tidak ingin melepaskan nya. Taehyung melihat kearahnya tangan nya. ia tersenyum. ia berharap hari ini tidak akan berlalu. seharian ini Jisoo dan Taehyung menghabiskan waktu di Namsan tower, hingga tidak terasa waktu telah berganti malam.
"Apa kau mau kopi?," tawar Taehyung. udara yang cukup dingin sangat cocok untuk minum yang hangat. Jisoo menoleh. "boleh," jawabnya. Taehyung melepaskan tautan tangan mereka, pria itu beranjak untuk membeli kopi. Jisoo menunggu nya sambil duduk melihat pemandangan kota Seoul di malam hari. kelap-kelip lampu menghiasi Kota Seoul dan terlihat begitu indah. Jisoo menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan.
Tidak lama kemudian Taehyung datang. sebuah kopi hangat ia berikan untuk Jisoo. "gomawo," ucap Jisoo dengan senyuman dibibir nya.
"Kau sangat cantik bila tersenyum seperti itu, Jisoo-ya," ucap Taehyung.
"Apa kau mencoba untuk merayuku?," goda Jisoo. Taehyung tertawa ringan, sungguh ini adalah hari paling indah di hidupnya.
"Bisakah setiap hari kita seperti ini?," raut wajah Jisoo berubah saat mendengar ucapan Taehyung barusan. jujur ia juga ingin seperti ini selamanya bersama pria itu. namun Jisoo sadar, ia sudah terlalu banyak menyakiti hati Taehyung. tidak mungkin ia bisa bersamanya selamanya. Jisoo masih mempunyai harga diri. ia tidak ingin perasaan bersalah itu terus menghantuinya.jalan terbaik yang bisa ia lakukan sekarang adalah berpisah dengan Taehyung dan membiarkan pria itu bahagia bersama gadis lain. gadis yang bisa memberinya cinta dengan tulus tanpa harus menyakitinya.
Jisoo sibuk dengan pemikirannya sendiri. gadis itu tanpa sadar meneteskan air matanya. Taehyung yang melihat air mata Jisoo langsung memegang pipi Jisoo.
"Ada apa Jisoo-ya?," apakah perkataan Taehyung tadi salah?.
"Tae... Taehyung-ah, aku...," ingin rasanya Jisoo mengatakan bahwa ia mencintai pria itu, namun lidahnya kelu untuk mengucapkannya. apakah masih pantas bagi Jisoo untuk mengatakan cinta, setelah apa yang telah diperbuatnya?.
Taehyung masih menunggu kata selanjutnya yang akan Jisoo ucapkan. pria itu menatap dalam-dalam mata Jisoo yang kini berusaha menghindari tatapan matanya.
"Aku...aku ingin kau bahagia Taehyung-ah," lanjut Jisoo pada akhirnya. "walaupun itu tidak bersamaku," sambung Jisoo dalam hati. gadis itu tidak sanggup menahan rasa perih yang saat ini dirasakannya, ia langsung memeluk Taehyung.
"Kita akan bahagia Jisoo-ya. aku janji itu," ucap Taehyung sambil membalas pelukan hangat Jisoo. pria itu berusaha menenangkan istrinya yang tengah terisak kecil.
"Masih ada beberapa jam lagi, kita bisa menghabiskan hari ini tanpa ada air mata, arasseo," Taehyung tersenyum dan menghapus sisa air mata pada pipi Jisoo. gadis itu tersenyum. "Ne,"
"Kajja," Taehyung mengulurkan tangannya. Jisoo menyambut tangan suaminya dengan senyuman miris. ia berusaha untuk tidak menangis. setidaknya ia harus terlihat bahagia hari ini.
"Taehyung-ah...," panggil Jisoo dan...
Chu~
secara tiba-tiba ia mencium bibir Taehyung. pria itu terlihat sedikit kaget dengan apa yang saat ini Jisoo lakukan. namun ia bahagia, Jisoo menciumnya tanpa ada paksaan. Ciuman nya juga terasa begitu tulus. Taehyung tersenyum dan membalas ciuman dari istrinya tersebut.
*****
Pagi hari yang cukup cerah menyelimuti kota Seoul. Matahari yang sejak tadi bersembunyi di ufuk timur mulai menampakkan jati dirinya. Jisoo menghembuskan nafas berat, gadis itu menatap kearah matahari. menguatkan tekatnya untuk melakukan hal yang begitu penting dalam hidupnya. kali ini Jisoo tidak ingin mengambil keputusan yang salah. ia sudah memikirkan semuanya dengan baik. dan mungkin ini adalah saat yang tepat untuk melakukan keputusannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Hate Me [✓]
Teen Fiction[END] Cerita ini tentang teka-teki membangun sebuah rumah tangga. Penuh dengan dendam dan kasih sayang. Dua kata yang saling bertolak belakang melebur dalam satu ikatan pernikahan. "Aku akan melepaskan mu jika kau mau memberikan ku seorang keturunan...