Happy reading semua jangan lupa vote komen dan share!
"Malam-malam diluar, masuk angin nanti." Ucap seseorang.
Adela menoleh kebelakang mendapati sosok Abi. "Eh, gue baru keluar. Anginya sepoi-sepoi jadi bikin ngantuk."
"Puncak enak, jauh dari kata polusi." Ucap Abi
Abi duduk disebelah Adela. Tidak lama Dicky datang bersama Dimas
"Berduan ajah." Ucap Dicky
"Nanti tengah-tengah nya setan loh." Timpal Dimas.
Adela memutar bola matanya "yang ada setan nya itu lo dan lo." Ujar Adela menunjuk Dimas dan Dicky.
"Ganteng gini kok dibilang setan." Cibir Dicky.
"Eh, Dicky dari pada lo disini kepoin gue sama Abi. Lo mending kejar tuh cintanya Manda, entar Manda di gebet orang nangis lagi lo." Ujar Adela kepada Dicky.
Dicky seperti sedang meresapi perkataan Adela barusan. "Emang ada yang suka sama modelan kaya Manda?" Tanya Dicky dengan tampang polos.
Dimas menepuk pundak Dicky sangat keras, sampai Dicky meringis kesakitan.
"Terus lo apa??" Tanya Dimas seperti minta penjelasan.
"Oh iya lupa, gue kan suka ya sama Manda." Ucap Dicky cengar-cengir. "Tapi gue heran kenapa gue suka sama modelan kaya Manda?" Cicit Dicky.
"Hah? Lo ngomong apa?" Tanya Adela.
"Enggak ada." Jawab Dicky.
Adela berdiri dari tempat duduk nya "agak stres gue ngadepin lo. Kok si Dimas sama Rangga mau sih temenan sama modelan ke lo gini?" Tanya Adela kepada Dicky lalu pergi dari hadapan mereka bertiga.
"Emm, kalo gitu gue juga duluan ya." Ucap Abi langsung meninggalkan keduanya yang masih berdiri.
Dimas menepuk pundak Dicky lalu berakata "gue juga bingung kenapa bisa jadi temen bahkan sahabat lo." Tanya Dimas lalu pergi.
"Buset deh banyak banget hari ini pertanyaan. Bikin beban pikiran ajah." Kesal Dicky lalu menyusul Dimas.
.
"Ayo anak-anak udah ngumpul semua?" Tanya Bu Mawar
"Sudah, Bu." Jawab semua siswa dan siswi.
Semua murid pun bergegas untuk naik ke bus, hari ini semua murid SMA Merpati balik ke Jakarta.
"Rangga. Bantuin gue dong." Tolong Adela.
"Sini gue bantuin." Tawar Abi. Adela melihat ke arah Abis dengan muka sumringah
"Nih. Makasih ya, Bi." Ucap Adela
"Gak usah cengar-cengir, lagi apaan sih pakai Bi, Bi segala?" Omel Rangga.
Adela mengerutkan dahinya "Kan namanya Abi. Ya jadi gua singkat ajah, Bi. Kenala sih? Ngomel-ngomel ajah lo." Cibir Adela lalu masuk ke dalam bus.
"Santai bro." Ujar Abi.
.
Setelah lama dalam perjalanan pulang akhirnya tiba juga di halaman sekolah.
"Duh capek banget duduk." Ujar Manda.
"Iya kamu sampai ngiler." Timpal Dicky.
"Masa sih?" Kaget Manda. Langsung mengeluarkan kaca kecil. "Ih kok lo gak bangunin gue?" Tanya Manda.
"Kamu nya tidur pules jadi kasian kalo di bangunin." Ucap dicky di akhiri dengan cengiranya.
"Sesuka itu lo sama gue?" Tanya Manda tiba-tiba.
Jelas Dicky langsung mengaguk antusias. "Kaya anjing deh lo." Cibir Manda langsung pergi.
Dicky langsung melongo atas apa yang di ucapkan Manda barusan. "Apa salah hamba. Tuhan?"
"Sini gue bawain sampai rumah." Tawar Rangga kepada Adela.
"Tumben banget lo?"
"Mau gak?" Tanya Rangga.
"Ada yang nawarin gak boleh ditolak." Ujar Adela langsung ngibrit ke arah mobil yang diparkir di sekolah.
"Bawaan lo banyak banget sih?" Ngeluh Rangga dengan bawaan Adela.
"Ngeluh ajah lo. Sini gue bantuin. Bantuin doa." Ucap Adela langsung masuk kedalam mobil.
Bahkan Adela tidak tahu bahwa Rangga sedang tersenyum tipis karna kelakuan gemes nya.
.
Sesampainya dirumah Adela. Rangga mengeluarkan tas dan bawaan Adela.
"Makasih." Ucap Adela.
"Udah itu doang?" Tanya Rangga.
"Ya terus apa?" Adela bingung.
"Besok gue main kerumah lo. Sebagai tanda terimakasih karna udah bawain barang lo dan nebeng." Ujar Rangga.
Adela melongo. "Jadi lo gak ikhlas bantu gue?" Sebal Adela.
"Ikhlas lah." Jawab Rangga dengan santai.
"Ya terus tadi apa?" Tanya Adela. Mencoba bersabar dengan tingkah mantan cecenguknya ini!
"Sebagai tanda terimakasih!" Ucap Rangga lalu masuk kedalam mobil.
"Sialan." Ngumpat Adela. Lalu mobil Rangga menyala meninggalkan rumah Adela.
.
Tbc
Yey update jangan lupa vote dan coment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETLAS VS WAKETU [TAMAT]
Teen Fiction[⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ CERITA MASIH LENGKAP✔] Seorang pemuda dan pemudi yang tiap harinya tidak pernah akur! Setiap ketemu ada ajah masalah untuk cari ribut. Semua seisi sekolah SMA Merpati. Tahu betul pemuda, pemudi itu. Mungkin sudah menjad...