Happy reading reades jangan lupa vote, coment, dan share ya gusy!
Adela berlari dengan sekuat tenanga. Menahan nangis, dada nya terasa tersesak. Tolong tuhan sembuhkan Rangga. Cairan bening mengenai pipi tirusnya.
Adela berada di pertigaan dekat rumah sakit sambil menunggu lampu hijau. Adela melihat rambu nya masih merah. Kebetulan jalan nya tidak ramai Adela segera berlari.
Tinn...Tinn...
Suara kelakson mobil yang sangat kencang begitu juga dengan kecepatan nya. Adela yang kaget berhenti dan menoleh ke arah sumber suara. "Aaa. Mamah!!" Teriak Adela.
Brak...
Tubuh adela terpental satu kilo meter. Dari kejadian. Adela banyak mengeluarkan darah. Saat itu juga hujan turun. "R-ran-gga" seketika semuanya gelap.
"Sayang bangun sayang." Ucap Jeni
"Dok, cepat anak saya tolong selamatkan"
"Sayang kamu harus bertahan, jangan tingalin Bunda."
"Ibu, tolong tunggu, disini." Ucap suster "Tapi anak saya? Tolong selamat kan anak saya suster" mohon Mamah Adela.
.Tempat yang tidak asing, bau obat-obatan. Sangat tidak enak untuk di indra penciuman nya.
"Kamu udah sadar?" Tanya wanita paruh baya.
"Mamahh" Tangis Adela pecah. Jeni langsung memeluk sang anak. "Nangis ajah gapapa sayang" ucap nya membelai pala sang anak
"R-rangga, gimana Mamah?" Tanya Adela
"Rangga baik-baik ajah kok sayang, Rangga telah melewatkan masa kritis nya" jawab Bunda Jeni. Dengan senyum terpaksanya.
"Dela pingin lihat Rangga"
"Ayok Mamah anterin."
Adela dan Mamah nya keluar dari kamar untuk menjenguk Rangga. Bunda jeni membantu mendorong kursi duduk Adela.
Adela segera membuka pintu nya. Melihat sangkekasih sedang tertidur terlelap. Dengan wajah tenang nya, Adela tiba-tiba terisak tanpa sengaja membangun kan Rangga.
"Del" panggil Rangga dengan sura serak "jangan nangis nanti jadi jelek"
"Apaansih!" Ketus Adela
"Pala nya kenapa di perban?" Tanya Rangga
"Kecelakaan saat mau jenguk lo" jawab Adela santai
"Kok bisa? Makanya kalo mau jalan itu hati-hati" oceh Rangga
"Kan buru-buru, jalan nya juga sambil nangis makanya langsung brak"
"Brak, gimana?" Tanya Rangga yang tidak mengerti ucapan kekasih nya.
"Ish bego. Ya kecelakaan lah!" Sinis Adela
Rangga menggeleng-gelengkan kepalanya watak yang kasar masih ada, dia fikir setelah kecelakaan itu, watak kerasnya hilang ternyata tidak.
"Kenapa diem, mikirin gue?"
"Jangan geer jadi orang siapa juga yang mau mikirin elu?" Toyor rangga
"Cih, yaa gue mau balik. Mau rebahan" ucap Adela lalu pergi.
"Loh kamu udah selesai ngomong nya?" tanya Jeni
"Udah mau balik ke kamar ajah" jawab Adela Bete.
"Ehmm, yaudah yuk." Jeni menuruti ucapan anak nya.
.Sudah seminggu Adela di rumah sakit dan akhir nya pulang juga. Adela mengemaskan pakaian nya. Dan taruh di tas besar nya.
Tidak lupa untuk pamit ke Rangga. Adela membuka pintu runangan Rangga. Ternyata ada Dicky dan Dimas.
"Eh. Del lo udah mau pulang?" Tanya Dimas
"Iya nih mau pamitan" jawab Dicky
"Eh, ayam kan gue nanya sih Dela bukan eluh!" Toyor Dimas.
"Bantu jawab gue"
Adela mengeleng-geleng kepalanya. Kedua orang ini tetap tidak ada yang berubah. Adela berjalan mendekati Rangga.
"Cepet sembuh. Jangan lama-lama di rumah sakit, gue tau lo bakalan sembuh kok." Ucap Adela
Dimas dan Dicky saling pandang satu sama lain seperti mengisyarat kan sesuatau yang Adela tidak tahu.
"Makasih. Del, tapi lo besok jengguk gue kan?" Tanya Rangga.
"Iye, kalo inget ya." Adela melihat jam tangan nya. "Yaudah Gue mau pulang dulu bye" ucap Adela lalu pergi menutup pintu nya. Tidak lama pintu terbuka lagi.
"Lo dan lo jagain masa depan gue!" Ucap Adela sebelum benar benar pergi dari rumah sakit.
Setelah Adela pergi Dimas meragakan ucapan Adela.
"Ekhm, lo dan lo jagain masa depan gue!" Ucap DimasDicky mengangguk kecil "Gak usah ngikutin ucap Adela, lo gak punya masa depan" ujar Dicky.
.
Tbc
see you next chapter ♥️ jangan lupa follow akun fiainstagram : wvygvrl_fi
wattpad : adnfia
youtub : adinda alifia19
twiter : suga_fiapia🍀Betewe ada cupikan vidio ketlas vs waketu! Jangan lupa subs dan like!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETLAS VS WAKETU [TAMAT]
Teen Fiction[⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ CERITA MASIH LENGKAP✔] Seorang pemuda dan pemudi yang tiap harinya tidak pernah akur! Setiap ketemu ada ajah masalah untuk cari ribut. Semua seisi sekolah SMA Merpati. Tahu betul pemuda, pemudi itu. Mungkin sudah menjad...