Dia siswa terfavorite~2~

26 19 13
                                    

Hei hei makasih yang udah ikutin ceritanya, semoga kalian suka cerita yang gj ini, tapi please author butuh banget dukungan dan saran dari kalian jadi jangan lupa untuk terus vote and ninggalin jejak comment nya,Ok

Happy reading💪💪💪

"Gedebruuuuk"

Tubuhnya hampir saja terpental.

"Aww" Meira meringis memegang kepalanya, ia terlonjak kaget karna ternyata ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Saat ia menunduk, Meira melihat banyak buku tergeletak di lantai, lalu ia segera bejongkok mengambil buku buku itu dan membereskannya. Ketika dia berdiri, dihadapannya terdapat sosok pria tinggi, berkulit sawo matang dengan pakaian yang sangat rapih, ditambah jas hitam Osis yang membuatnya terlihat berwibawa.

Meira mengulurkan tangannya dan menyerahkan semua buku itu.

"Sorry," ucap Meira singkat dengan wajah dingin tanpa ekspresi, dan ia langsung pergi tanpa mendapatkan jawaban satu katapun dari cowok itu.
Meira memang seringkali bersikap dingin terhadap semua orang yang tidak dekat dengannya terutama pada semua cowok.

Cowok yang Meir tabrak tak berkata apapun, tak ada niatan sedikitpun untuknya menjawab. Ia memperhatikan Meira dengan tatapan dingin, hingga Meira tenggelam di balik belokan koridor.


Setelah sampai di depan pintu kelasnya, Meira segera masuk dengan wajah datarnya.

"Meir lo kenapa kok mukanya datar banget?" Tanya Nadya dengan polosnya yang langsung di balas tatapan sinis dari Meira.

"Gue nanya malah sinis matanya" protes Nadya mengerucutkan bibirnya

"Ck, gue barusan tabrakan sama orang" jelas Meira ketus.

"Sama siapa?" Nadya benar benar kepo.

Meir hanya diam dan menatap Nadya dengan tatapan dingin, Bukannya diam Nadya malah terus nyerocos bertanya. Akhirnya Meir jengah mendengar suara temannya yang bak toa itu,

"Sama the most wanted itu" timbal Meir kesal.

"Hah, cowok?" Tanya Nadya dengan mimik keponya, suara toanya mengalihkan perhatian seluruh siswa yang kini menatapnya.
Bu Sari pun menatap Nadya dengan tatapan silet, karna ia membuat kebisingan di jam pelajarannya.
Nadya langsung cengengesan namun  ia kembali menuntut jawaban Meira dengan isyarat saat bu Sari kembali berkutat dengan spidol hitamnya.

"Hm." Meir hanya bergumam

"Oh iya ya, kan the most wanted girl nya lo" gumam Nadya namun masih bisa terdengar telinga Meir.

Meira membalasnya dengan tatapan tajam.

"Tuh kan, keluar aura singanya" ucap Nadya sambil bergidig ngeri.

***
Setelah bel pulang berbunyi seluruh siswa bergegas untuk pulang.
Ketika Meira, Tasya dan Nadya tiba di depan gerbang, terdengar suara klakson mobil dari belakang.

Tit tit-tit tit....

Mereka bertiga langsung menoleh ke arah suara itu. Disana terlihat sebuah mobil hitam mengkilap, berhenti tepat di samping mereka. Perlahan lahan kaca depan mobil itu terbuka, di dalamnya terdapat satu orang pria yang tidak asing bagi mereka.
Pria yang sering dipanggil dengan sebutan Haqi. Dia adalah siswa dari kelas XII IPA 1 yang berarti kakak kelas mereka.

Diligent BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang